tag:blogger.com,1999:blog-89754880285542423452024-03-13T12:57:32.136-07:00DUNIA GEOGRAFIMelalui Pemahaman geografi
Mari jaga dan lestarikan bumi kita demi kelangsungan hidup di masa mendatangSuparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.comBlogger22125tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-51255384573557692982017-11-20T20:35:00.000-08:002017-11-20T20:35:59.933-08:00What is CEKDAM???<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Di sini, semua orang tau kalau
udah ngomongin <i>cekdam. </i>Siapa sih yang
gak tau cekdam, bahkan jadi <i>trending
topic </i>di sini terutama siswa SMA Plus dan masyarakat seputaran Sipirok.
Sebagai tempat hiburan, main-main dan mandi-mandi yang tergolong ramah buat
“kantong”. Kecuali… yah kamilah para “penumpang” di kompleks SMA Plus ini.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sebelumnya, ada yang tau gak apa
itu cekdam? Yah mana tau ada temen saya yang juga gak tau tentang cekdam
(hihihi). Okelah, untuk mengobati rasa penasaran saya, maka saya lakukan hal
yang selalu dilakukan oleh para <i>kids
jaman now </i>(apa itu?). Ya, googling. Maka saya obrak abrik dan saya telusuri
mbah google sampai akhirnya saya temukan apa itu cekdam di salah satu situs
internet (kbbi.web.id). Ternyata cekdam artinya tanggul sejajar dengan arus air
untuk mencegah pelebaran sungai, tanggul pengaman. Itulah cekdam umum. Hmm…
saya mulai berpikir, mungkinkah cekdam di sini juga merupakan sebuah tanggul?
Awalnya saya kira cekdam adalah bahasa setempat ternyata cekdam itu ada di KBBI
toh.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Setelah saya temukan arti kata
cekdam, bukannya hilang rasa penasaran saya tetapi semakin besar rasa penasaran
saya untuk melihat langsung. Ternyata gak hanya saya yang ingin melihat
langsung keadaan cekdam itu. Sehingga kamipun mencari informasi tentang jalan
menuju ke sana kepada siswa siswi yang sudah pernah ke sana. Sebenarnya, ada
dua jalan yang dapat ditempuh untuk menuju ke cekdam. Jalan pertama adalah
jalan utama yang terletak di samping gerbang sekolah SMA Plus. Untuk jalan
utama ini, kita hanya mengikuti jalan yang ada hingga ada sebuah pamphlet di
pinggir jalan di sebelah kita ikut belok ke kiri. Setelah itu, kita akan
menjumpai parit besar di sebelah kiri disertai dengan berbagai lahan pertanian
seperti sawah dan holtikultura. Jika melalui jalan yang utama ini, dengan mobil
dapat ditempuh ±20 menit sedangkan dengan jalan kaki tentunya bisa sampai
sekitar 40 menit. Selain itu, ada jalan alternatif ke dua yaitu melalui hutan
dan jalan yang sedikit ekstrim. Jalan alternatif ini melewati hutan di belakang
sekolah dan jalan yang baru dirintis. Jika melalui jalan alternative ini mereka
mengatakan dapat ditempuh sekitar 20 menit.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Di sore hari, kira-kira pukul
17.00 kami pun nekat untuk mengobati rasa penasaran tentang cekdam. Berhubung kami
hanya memiliki kaki untuk transportasi dan juga menghemat waktu yang sudah
semakin sore maka kami lebih memilih jalan alternative yang ke dua yaitu
melewati hutan di belakang sekolah. Kami berangkat berlima.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dalam perjalanan, kami mengikuti
arahan seorang teman. Mulai dari melewati asrama kelas X, kemudian menaiki
tangga dan mulailah masuk ke dalam hutan. Sebagai anak geografi tentu saya
merasa sangat beruntung untuk memperhatikan keadaan di sekeliling jalan yang
kami lalui. Saya terkaget ketika di hutan itu terjadi pembakaran hutan. Hal ini
terlihat dari sisa-sisa pohon yang terbakar. Padahal, sama-sama kita ketahui
untuk daerah pegunungan itu lebih baik dijadikan hutan lindung. Kemudian pembukaan
lahan sangat tidak dianjurkan dengan membakarnya. Selain dapat menjadi
kebakaran hutan yang meluas, asap yang dihasilkan juga akan menambah parahnya
efek rumah kaca. Tidak hanya sampai di situ, malah ada yang masih dalam keadaan
terbakar dengan api yang masih berkobar. Ditambah lagi tidak kami jumpai seorang
pun yang melakukan itu padahal api masih menyala tetapi hanya ditinggalkan
begitu saja. Bayangkan sajajika angina kencang maka hutan yang akan terbakar
tentu semakin luas. Tetapi kami juga tidak bisa melakukan apa pun. Kami hanya
melanjutkan perjalanan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Setelah melewati hutan kami
melalui jalan yang baru dirintis sepertinya, sehingga jalan masih berupa tanah
kuning. Sepanjang jalan dapat ditemui erosi parit di tengah-tengah jalan. Keadaan
jalan juga menurun lumayan terjal dengan tebing di sebelah kiri jalan. Kami
terus berjalan dan akhirnya menemukan sambungan darijalan utama yaitu jalan
yang sudah berbatu. Sepanjang perjalanan kami berjumpa beberapa orang penduduk
yang baru pulang dari lading mereka. Setelah merasa lelah, saya pun bertanya
pada teman yang lain kira-kira masih jauh lagi kah? Terus katanya, gak kok 15
menit lagi. Dengan langkah yang semakin terseok-seok saya paksakan untuk mencapai
tujuan yaitu cekdam.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dengan tenaga yang tersisa kami
berjalan perlahan-lahan. Di sebelah kirisudah mulai terlihat parit-parit besar
dan juga lahan pertanian seperti padi dan cabai. Teman saya juga bilang, udah
mau sampai ini. Saya pun semakin semangat. Dan taklama kemudian terlihatlah di
depan saya seperti sebuah danau berwarna hijau dengan pagar besi yang di cat
biru. Yah …akhirnya kami sampai di cekdam pada pukul 17.35 waktu setempat. Pemandangan
yang menyejukkan mata sehingga mulai hilang rasa lelah berganti dengan kepuasan
menikmati pemandangan ini.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kami pun menuju pinggiran cekdam
ini. Dan ternyata, sesuai dengan yang mbah google bilang kalau cekdam adalah
sebuah bendungan atau tanggul yang airnya akan dialirkan melalui parit-parit
disepanjang jalan tadi untuk irigasi pertanian. Tetapi, tidak ada salahnya juga
jika dijadikan tempat wisata dengan <i>view </i>barisan
pegunungan yang masih cukup asri. Hanya ada di seberang yang hutannya sedang di
buka untuk lahan pertanian baru sehingga belum asri. Tetapi tidak mengurangi keindahan
cekdam itu sendiri. Di sini juga sudah ada penjual/warung yang menjual makanan
instan atau sekedar minum dan cemilan. Untuk melengkapi perjalanan ini kami pun
mengabadikan beberapa foto sebagai kenang-kenangan. <o:p></o:p><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6KXKnwZXkLgsOTDasBJraiHuETyI-ROVrKhf1sH5Hwg-KSfj4t8CaeWDwjZTI-yZdGwgoqls-6kjPOkc6wj-1S-lUr70KPUnPsBZCz5dGEV5PsrLnXacQugQdbxojZ3Rim4j5u4wvsT4/s1600/IMG_20171021_174405.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6KXKnwZXkLgsOTDasBJraiHuETyI-ROVrKhf1sH5Hwg-KSfj4t8CaeWDwjZTI-yZdGwgoqls-6kjPOkc6wj-1S-lUr70KPUnPsBZCz5dGEV5PsrLnXacQugQdbxojZ3Rim4j5u4wvsT4/s320/IMG_20171021_174405.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicwf4taWKbSCPSjc_jBoO8V8vJa4X3taHIyak5WPgvQB8JJyhtcz4nBLSrPWHoBNjIamwwUeubPJr1KZ62Z9Oh1e4yC5U19qxPDYgiKxdt6bfxeYm25-60x9b5Iu3378aDW3PqHw5wk-A/s1600/IMG_20171021_175047.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicwf4taWKbSCPSjc_jBoO8V8vJa4X3taHIyak5WPgvQB8JJyhtcz4nBLSrPWHoBNjIamwwUeubPJr1KZ62Z9Oh1e4yC5U19qxPDYgiKxdt6bfxeYm25-60x9b5Iu3378aDW3PqHw5wk-A/s320/IMG_20171021_175047.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD_Prq0RpZfMbdgodLBRXw29Fdz9S3gGcypRXcyXMVFg0WNqmEEECx52Pmp5fv2YillkWVqcXg8troS5C37nRN_9ya52EMqd9ZKOG9COWnxhoCEzjGGaf4GPzFJj6vplMgpxPH6jBJtog/s1600/IMG_20171021_175615.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD_Prq0RpZfMbdgodLBRXw29Fdz9S3gGcypRXcyXMVFg0WNqmEEECx52Pmp5fv2YillkWVqcXg8troS5C37nRN_9ya52EMqd9ZKOG9COWnxhoCEzjGGaf4GPzFJj6vplMgpxPH6jBJtog/s320/IMG_20171021_175615.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0X2uGlLqNC9-LTVGGvEFSW5FMUGAy3Z8thGCJOBUcIq8-jttVGmdXoZ2zlgDCwos4Io7ZsfgolBaC-r8ls_ERpK8AGT1fhTDAXWOqzITse2xc1XAZ6DpuhbXk6UqKEfDeFrPZCzWDW6Q/s1600/IMG_20171021_180147.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0X2uGlLqNC9-LTVGGvEFSW5FMUGAy3Z8thGCJOBUcIq8-jttVGmdXoZ2zlgDCwos4Io7ZsfgolBaC-r8ls_ERpK8AGT1fhTDAXWOqzITse2xc1XAZ6DpuhbXk6UqKEfDeFrPZCzWDW6Q/s320/IMG_20171021_180147.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9N6Tq5oQDcPLHQmP4kyurtYCiZNLTS8rujQlB3iCBX8aUv10cl0xBHBgQEgqut7r1IU7KxiwNcVsjfMSNmcsfn7ccRKPyP01ioyGjRsXaoDzJPYvdiHrYFb03qBI5qcgyQFIQhBCIwW8/s1600/IMG_20171021_174927.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9N6Tq5oQDcPLHQmP4kyurtYCiZNLTS8rujQlB3iCBX8aUv10cl0xBHBgQEgqut7r1IU7KxiwNcVsjfMSNmcsfn7ccRKPyP01ioyGjRsXaoDzJPYvdiHrYFb03qBI5qcgyQFIQhBCIwW8/s320/IMG_20171021_174927.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir6p2avUzu5BrPY1GYPLluKL2Djo3bRq5GNcVH0M0x2v7k8PmOe1EFU4VAlDyEKGjyf_epxYUDPKs454y-PXhDza9LC_uxWB7D-BTQlyvYND8EnREo9ZzQ_OUHRxCryyRw6gzdLIOCDUA/s1600/IMG_20171021_175449_HDR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir6p2avUzu5BrPY1GYPLluKL2Djo3bRq5GNcVH0M0x2v7k8PmOe1EFU4VAlDyEKGjyf_epxYUDPKs454y-PXhDza9LC_uxWB7D-BTQlyvYND8EnREo9ZzQ_OUHRxCryyRw6gzdLIOCDUA/s320/IMG_20171021_175449_HDR.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kalau ada yang penasaran, boleh
juga mengunjungi cekdam ini sebagai alternatif wisata yang menyegarkan pikiran
dan ramah di kantong. Ingat, dimanapun kita harus selalu memperhatikan
lingkungan terutama jaga kebersihan dan jangan buang sampah sembarangan.<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Suparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-51423655056162073872016-04-01T03:24:00.001-07:002016-04-01T03:24:33.426-07:00OBJEK DAN PENDEKATAN GEOGRAFI<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">OBJEK
STUDI GEOGRAFI <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Objek studi geografi meliputi hal-hal sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo7; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kondisi
dan segenap proses yang berlangsung di atas permukaan bumi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo7; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengorganisasian wilayah dan ruang dimuka bumi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo7; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tefsiran terhadap bentang alam dan bentang social.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo7; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hubungan manusia dengan lingkungan yang berbeda-beda
baik yang merupakan hasil budaya maupun lingkungan alami.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo7; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">e)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Interaksi manusia dengan proses-proses di permukaan
bumi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Objek dalam kajian geografi dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu ;<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Objek Material</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Objek
material yaitu seluruh fenomena-fenomena yang ada di atas permukaan bumi, baik
fenomena fisik maupun fenomena social. Gejala atau fenomena tersebut meliputi:<a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l6 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Litosfer.</span></b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lithos</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> artinya batuan dan <i>sphera</i>
artinya lapisan. Deskripsi lengkapnya adalah lapisan penyusun kulit bumi yang
terluar dan terbentuk dari batuan. Objek material geografi pada lapisan ini
adalah segala sesuatu materi atau gejala geografi yang terdapat atau terjadi
pada lapisan ini.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> C</span><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ontoh</span></u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dalam bentuk materinya yaitu:
batuan dengan berbagai jenisnya, gunung dengan tipe dan ketinggianya. Sedangkan
dalam bentuk fenomena dan gejala geografi misalnya gempa, pergerakan lempeng
tektonik<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l6 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hidrosfer</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. Adalah bagian dari geosfer dalam
bentuk lapisan perairan yang tersebar di lautan, tanah, permukaan tanah,
atmosfer (udara), maupun dalam bentuk padat, cair, gas. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Contoh</span></u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dalam bentuk materi yaitu air,
salju, uap (gas) dan dalam bentuk gejala geografi yaitu: pasang surut, arus
laut, pergerakan air tanah dan lain-lain<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l6 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Atmosfer</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. Adalah lapisan udara yang
menyelubungi bumi</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. </span><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Contoh</span></u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dalam bentuk materi: awan, udara
beserta materi penyusunnya dan dalam bentuk gejala geografi yaitu: perubahan
unsur-unsur cuaca<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l6 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Biosfer</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. Lapisan kehidupan yang ada di
gesofer selain dari manusia yaitu berupa flora dan fauna</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. </span><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Contoh</span></u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> materinya: flora dan fauna dan
gejalanya: persebarannya, habitatnya (kondisi ruangan yang mendukungnya)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l6 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Antroposfer</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. Adalah lapisan kehidupan manusia
dalam ruang.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Contohnya</span></u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> kehidupan biologisnya (kelahiran,
kematian) kehidupan sosialnya, aktivitas ekonominya, budayana dan lain – lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Objek Formal</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yaitu sudut pandang dan cara berpikir terhadap objek
material yang berupa materi atau gejala geografi yang ada di geosfer. Cara
pandang dan cara berpikir ini dapat melalui pendekatan keruangan, kelingkungan
dan kewilayahan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Objek formal adalah sudut pandang, cara berpikir,
pendekatan, atau metode yang digunakan dalam menganalisis objek material. Objek
formal inilah yang membedakan geografi dengan ilmu yang lainnya. Dalam geografi
selalu ditanyakan mengenai dimana gejala itu terjadi dan mengapa gejala
tersebut terjadi. Berikut adalah tahap pendekatan geografi dalam memahami
fenomena geosfer:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l4 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">What?<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l4 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Where?<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">When?<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Why?<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">How?<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Who?<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Contoh
penerapannya dapat dilihat pada kasus terjadinya banjir. Dalam memandang
peristiwa ini geografi akan menjawab:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.
What? Apa yang terjadi?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jawab:
Banjir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.
Where? Dimana banjir tersebut terjadi?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jawab:
Di </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Medan Sumatera Utara</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.
When? Kapan banjir itu terjadi?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jawab:
Pada musim hujan bulan Februari 2007.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.
Why? Mengapa banjir tersebut dapat terjadi?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jawab:
Karena pengaruh curah hujan yang tinggi dan kondisi lahan yang di </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Medan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">yang sudah tidak mampu menyerap air
hujan dikarenakan pembangunan yang merusak tatanan ekosistem.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.
How? Bagaimana banjir tersebut berlangsung?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jawab:
Banjir tersebut melanda 50% wilayah </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Medan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dan menyebabkan aktivitas perekonomian masyarakat lumpuh.
Kemacetan parah juga melanda jalan-jalan protokol di </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">kota Medan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. Ribuan rumah warga rusak terendam
banjir yang hampir mencapai 3 meter.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.
Who? Siapa yang harus bertanggung jawab atas fenomena ini?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jawab:
Pemerintah setempat harus bijak dalam merencanakan pembanguan kota dan
masyarakat harus sadar akan lingkungannya dengan tidak membuang sampah ke
saluran air dan sungai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">PENDEKATAN
GEOGRAFI<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam
memahami suatu masalah tentunya diperlukan metode atau cara, begitu pula dengan
ilmu geografi. Pendekatan geografi merupakan metode atau cara analisis untuk
memahami berbagai gejala dan fenomena geosfer yang terjadi di permukaan bumi.
Pendekatan dalam suatu konsep ilmu digunakan untuk memahami objek kajian dari
ilmu itu sendiri. Penggunaan pendekatan yang tepat terhadap fenomena geografi
akan memberikan hasil analisis yang tepat dan benar. Hal itu secara ilmiah
dapat dipertanggungjawabkan sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan secara tepat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Analisis
gejala-gejala di permukaan Bumi menggunakan pendekatan geografi dapat dilakukan
dengan menerapkan pertanyaan 5W 1H (what, when, where, why, who, dan how). </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan yang digunakan dalam geografi
di bedakan menjadi 3 bagian yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan Keruangan <i>(Spatial Approach)</i><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ruang
adalah seluruh permukaan Bumi yang merupakan tempat hidup tumbuhan, hewan, dan
manusia. Pendekatan keruangan menganalisis gejala atau fenomena geografis
berdasarkan penyebarannya dalam ruang. Analisis keruangan merupakan pendekatan
yang khas dalam geografi sebab merupakan studi tentang keanekaragaman ruang
muka Bumi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan
keruangan mendasarkan pada perbedaan sifat penting lokasi seperti struktur,
pola, dan proses. Struktur keruangan berkaitan dengan elemen pembentuk ruang
berupa kenampakan titik (point features), kenampakan garis (line features), dan
kenampakan area (areal features. Data lokasi yang dibutuhkan dalam analisis
keruangan meliputi data titik, garis, dan area. Data garis yang diperlukan
antara sungai, jalan raya, dan batas wilayah. Data titik antara lain meliputi
titik ketinggian, gedung, dan gunung. Sementara itu, data area meliputi hutan,
permukiman, perkebunan, dan persawahan. Pendekatan keruangan mengkaji suatu
permasalahan berdasarkan ruang kejadiannya. Manusia merupakan subjek dalam
kajian keruangan karena kegiatan manusia mampu memengaruhi penggunaan ruang,
penyediaan ruang yang akan dimanfaatkan, serta pola keruangan yang dihasilkan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan keruangan
mengkaji fenomena geosfer dengan analisis aktivitas manusia, topik, dan
regional. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -10.35pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Analisis
pendekatan aktivitas manusia mengkaji hubungan aktivitas manusia dalam ruang.
Contohnya, pemanfaatan dataran rendah untuk lahan pertanian. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 1cm; text-align: justify; text-indent: -10.35pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·</span><span style="font-size: xx-small;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Analisis
pendekatan topik diperlukan dalam kajian keruangan. Pendekatan topik
menghubungkan suatu kejadian dengan tema utama dalam permasalahan tersebut.
Pendekatan ini digunakan untuk mengkaji fenomena geografi dari topik tertentu
yang menjadi pusat perhatian. Contohnya, wabah penyakit demam berdarah di suatu
wilayah. Penyakit demam berdarah menjadi topik utama karena menyerang penduduk
yang berdomisili di wilayah tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Contoh penggunaan pendekatan keruangan
dalam analisis geografi sebagai berikut. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l6 level2 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kepadatan
penduduk di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan perdesaan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l6 level2 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Permasalahan
kependudukan di negara berkembang lebih kompleks dibandingkan dengan negara
maju. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l6 level2 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Terbentuknya
pola permukiman yang berbeda di daerah pegunungan dan sepanjang aliran sungai. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan
Kelingkungaan/ekologi <i>(Ecological
Approach)</i></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan ekologis
merupakan analisis yang menekankan pada hubungan antara manusia sebagai makhluk
berbudaya beserta aktivitasnya dengan lingkungan tempat keberadaannya (<i>focus ekosistem) </i>(Yunus,2010).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan
kelingkungan, menekankan pada hal-hal berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Interaksi
antara organisme hidup dengan lingkungan. Organisme hidup mencakup manusia,
hewan dan tumbuh-tumbuhan, sedangkan lingkungan mencakup lithosfer, hidrosfer
dan atmosfer.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Interaksi
organisme hidup satu dengan organism hidup lainnya. Interaksi ini bias berlaku
antara manusia dengan organism lainnya (hewan dan tumbuhan) dan juga berlaku
antara kelompok manusia satu dengan kelompok hewan lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan
kelingkungan (ekologi) tidak hanya mendasarkan pada interaksi organisme dengan
lingkungan, tetapi juga dikaitkan dengan fenomena yang ada serta perilaku
manusia. Pada dasarnya lingkungan geografi mempunyai dua sisi, yaitu perilaku
manusia dan fenomena lingkungan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan
kelingkungan berperan untuk mengkaji permasalahan yang disebabkan oleh
interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan interaksi antara
makhluk hidup yang satu dengan yang lain. Makhluk hidup yang memiliki peran
penting dalam interaksi tersebut adalah manusia. Oleh karena itu, pendekatan
kelingkungan dapat digunakan untuk mengetahui tindakan manusia yang menyebabkan
kerusakan lingkungan serta upaya manusia yang dapat dilakukan untuk
menanggulanginya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pada
analisis kelingkungan ahli geografi merupakan analisis dengan melihat perubahan
komponen biotic dan abiotik dalam keseimbangan ekosistem suatu wilayah. Contoh
suatu daerah aliran sungai (DAS) yang seluruh vegetasi di bagian hulu ditebang
habis sehingga DAS hulu itu gundul. Melalui gejala dan proses geografi yang
terjadi setelah penggundulan, wujud perubahan bentang lahan di daerah itu, dan
dampaknya terhadap kondisi lingkungan setelah pengundulan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan Kompleks Wilayah/Kewilayahan
<i>(Regional Complex Approach)</i><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan
kewilayahan merupakan analisis yang menekankan pada integrasi antara pendekatan
keruangan dan ekologis dalam suatu ruang muka bumi lainnya <i>(focus eksistensi wilayah). </i>Pendekatan ini mengintegrasikan
pendekatan keruangan dan pendekatan ekologis sehingga analisis wilayah yang
dilakukan mencerminkan analisis yang menyatu. Substansi pendekatan kompleks
wilayah adalah integrasi analisis system wilayah <i>(regional system) </i>dan wilayah system <i>(systemic region) </i>(Yunus, 2010). Yang dimaksud system wilayah
adalah system yang terbentuk dari berbagai keterkaitan antar berbagai sub
wilayah, sedangkan wilayah system adalah wilayah yang mencerminkan kesatuan
system keterkaitan antar komponen wilayah (antar elemen geosfer). Pendekatan
ini dapat untuk hubungan semua geosfer (lithosfer, pedosfer, hidrosfer,
atmosfer, antroposfer, biosfer). Dalam pendekatan ini ada interaksi,
sinergisme, dan sebab akibat antar sub-wilayah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan
kewilayahan mengkaji suatu fenomena dengan mengombinasikan pendekatan keruangan
dan kelingkungan sehingga analisisnya mengkaji deskripsi, distribusi, dan
hubungan timbal balik antara alam dan makhluk hidup atau antara alam dengan
alam. Kajian yang kompleks tersebut pada umumnya digunakan untuk analisis
perencanaan tata ruang kota, perencanaan kawasan transmigrasi, dan perencanaan
permukiman. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Salah satu penerapan pendekatan kompleks wilayah
yang paling tepat adalah kegiatan perencanaan permukiman suatu kawasan.
Pendekatan kompleks wilayah atau kewilayahan mengkaji suatu permasalahan dengan
mengombinasikan pendekatan keruangan dan kelingkungan. Kajian pendekatan
kompleks wilayah dapat menemukan bahwa fenomena yang terjadi di setiap wilayah
berbeda-beda.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perbedaan
fenomena tersebut membentuk karakteristik wilayah. Contohnya, pembangunan
permukiman di wilayah perbukitan dan dataran rendah memerlukan kajian
karakteristik tiap-tiap wilayah. Untuk mendapatkan perencanaan kawasan yang
tepat, diperlukan pendekatan kompleks wilayah.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Contoh lainnya adalah masalah banjir di Jakarta.
Dalam kajian ini perlu dibedakan wilayah yang berupa dataran rendah dan kena
banjir (DKI Jakarta) dan wilayah yang berupa pegunungan dan berfungsi sebagai
resapan air, namun justru mengirimkan air banjir (Bogor, Depok, Tangerang). Untuk mengkaji masalah ini perlu dianalisis
factor-faktor yang menyebabkan wilayah pegunungan/resapan (Bogor, Depok,
Tangerang) dapat mengirimkan air secara berlebihan ke wilayah Jakarta. Hasilnya
dapat digunakan untuk mengatasi banjir di Jakarta. Pemda DKI perlu bekerja sama
dengan pemda daerah sekitarnya untuk memperbaiki DAS, dan saling membantu untuk
menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mengelola air hujan dengan
sebaik-baiknya sehingga sebagian besar air hujan bias meresap ke dalam tanah
dan aliran air sungai tidak terhambat oleh sampah atau penyempitan dan
pendangkalan alur. Hal ini berarti ada interaksi, sinergi dan sebab akibat
antara subwilayah yang mengirim air banjir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><i>Dikutip dari :</i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 67.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level4 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-language: IN;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Mulyo, Bambang Nianto dan Purwadi Suhandini. 2013. <i>Geografi 1 untuk kelas X SMA dan MA. </i>Solo.PT.
Wangsa Jatra Lestari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 18.0pt;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 67.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level4 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-language: IN;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tika,Pabundu.dkk.2007.<i>Pengetahuan Sosial Geografi SMA/MA kelas X.</i>Jakarta.Bumi
Aksara</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
Suparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-16399197296067577502016-03-21T07:53:00.000-07:002016-03-21T07:53:52.818-07:00MEMBUAT TAS DARI SAMPAH<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Begitu banyak benda benda disekitar kita yang selalu tidak kita hiraukan, malah kita anggap hanya sebagai sampah yang mesti di buang. Padahal, sebagian sampah yang selalu kita buang tersebut bisa menjadi barang yang lebih bernilai jika kita mampu untuk mengubahnya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sekarang ini sebagian besar berbagai kebutuhan kita selalu berkaitan dengan yang namanya plastik. Dimana plastik ini selain sebagai bahan baku sebuah benda tetapi juga sebagai kemasan. Nah, sebagai kemasan tentunya akan menjadi barang yang tidak terpakai atau bahkan terbuang. Jika sampah-sampah kemasan berbagai kebutuhan kita tersebut hanya kita buang tentunya akan semakin manjadi beban bagi bumi kita. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Oleh sebab itu, marilah kita mencoba bersama untuk lebih memanfaatkan barang-barang tersebut. Melalui tulisan ini kita belajar bersama memanfaatkan salah satu kemasan plastik yang sering kita gunakan yaitu detergent. Tentu kita sering menggunakan detergen yang selama ini hanya kita buang mulai sekarang kita kumpulkan untuk mengubahnya menjadi barang yang lebih berguna. Berikut ini saya ingin mencoba untuk berbagi cara membuat tas dari plastik bekas kemasan detergen.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">ALAT DAN BAHAN :</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">Plastik bekas kemasan deterjen cair (rinso, so klin
liquid, dll) ataupun minuman bubuk
(marimas, pop ice, dll)</span></li>
<li><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">Gunting</span></li>
<li><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">Bahan hiasan dapat berupa renda, kain flannel,
resleting, sesuai keinginan.</span></li>
</ol>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">LANGKAH-LANGKAH
MEMBUAT</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">Siapkan plastik bekas kemasan cukup banyak.</span></li>
</ol>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2 </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;">2. </span><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t"
path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_0" o:spid="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75"
alt="P1010178.JPG" style='position:absolute;left:0;text-align:left;
margin-left:34.5pt;margin-top:28.5pt;width:150pt;height:112.5pt;z-index:-1;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;mso-wrap-distance-left:9pt;
mso-wrap-distance-top:0;mso-wrap-distance-right:9pt;
mso-wrap-distance-bottom:0;mso-position-horizontal:absolute;
mso-position-horizontal-relative:text;mso-position-vertical:absolute;
mso-position-vertical-relative:text'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="P1010178"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 150px; left: 0px; margin-left: 46px; margin-top: 38px; mso-ignore: vglayout; position: absolute; width: 200px; z-index: -1;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcJndwXy4kmQ8QJK2Keagl25ZV6hd9w3o6ZBhSPU85sO9ziOs2gFMiu91G6e2wi3yjSIzavk47bxSXvLiyXcXSG9xoXgzdB2YvT_IRYpGTRGCiCC1Q08sLUBTOXcyjsVZonhQBL6vsC5M/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="151" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcJndwXy4kmQ8QJK2Keagl25ZV6hd9w3o6ZBhSPU85sO9ziOs2gFMiu91G6e2wi3yjSIzavk47bxSXvLiyXcXSG9xoXgzdB2YvT_IRYpGTRGCiCC1Q08sLUBTOXcyjsVZonhQBL6vsC5M/s200/1.jpg" width="200" /></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Bersihkan plastic plastic tersebut hingga bersih
dari sisa-sisa deterjen yang tertinggal didalam kemasan</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;"> 3. Kemudian potong dengan gunting setiap plastic
kemasan tersebut menjadi tiga bagian seperti pada gambar </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9-nMQMUju2nw2n5T7vJVscF446QUrni4N3MHWOJRblOfk3CT2uKL9aYsnmzf4OxEVqh3nwnSmihoDLVWbe6ZyEZ23D_JqYE8dWu0cF_Ix1aPPgRz7jHlhEbcVhttFxfyztuZo_Zqel1I/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9-nMQMUju2nw2n5T7vJVscF446QUrni4N3MHWOJRblOfk3CT2uKL9aYsnmzf4OxEVqh3nwnSmihoDLVWbe6ZyEZ23D_JqYE8dWu0cF_Ix1aPPgRz7jHlhEbcVhttFxfyztuZo_Zqel1I/s320/2.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;"> 4. Kemudian keringkan boleh dengan di jemur dibawah
sinar matahari ataupun diangin-anginkan saja.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;"> 5. Setelah kering, ambil satu bagian kemudian lipat menghadap
ke dalam kemasaan menjadi seperti pada gambar </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6Uvdx_TAY00baXSdcELDVNfRdnj94YQg1Yv0TBG-iRyyJu6mbk5-kH05LAL7N8H_YCgrz7rGJhid7zPfwfkE4fSa3Xv_l9KITbfiDbOMIbL8VBBlJu9tZxt69OgS2lQECwMT9QOW00Nc/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="105" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6Uvdx_TAY00baXSdcELDVNfRdnj94YQg1Yv0TBG-iRyyJu6mbk5-kH05LAL7N8H_YCgrz7rGJhid7zPfwfkE4fSa3Xv_l9KITbfiDbOMIbL8VBBlJu9tZxt69OgS2lQECwMT9QOW00Nc/s400/3.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;"> 6. Setelah semua terlipat, rangkaikan satu per satu
hasil lipatan menjadi anyaman berbentuk belah ketupat.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRRM7UmRu-FRnYh8G_J7OtdqHTO88NcvUTf3NhQf2ao5e0s3EY4UaWhELvJnnMCZGDUaCj8NAItEteV8BmxR5NsbhLM0NRcsAk2BxdcALitjROFCdWRl8UM6OKARHZBBJ_ZnCjPxsaAMU/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRRM7UmRu-FRnYh8G_J7OtdqHTO88NcvUTf3NhQf2ao5e0s3EY4UaWhELvJnnMCZGDUaCj8NAItEteV8BmxR5NsbhLM0NRcsAk2BxdcALitjROFCdWRl8UM6OKARHZBBJ_ZnCjPxsaAMU/s400/4.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;"> 7. Cara membuat anyaman adalah ambil 2 buah plastic
yang sudah dilipat kemudian masukkan salah satu lipatan ke bagian tengah
lipatan lainnya, </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">kemudian ambil lagi
sebuah</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">lipatan plastic lainnya selipkan
pada salah satu ujung lipatan yang sudah dirangkai lebih dahulu, ambil lagi
sebuah lipatan plastic masukkan kesalah satu lipatan. Prinsip dari pengerjaan anyaman
ini adalah anyaman dengan motif satu-satu. Jadi jika satu bagian plastic masuk
lipatan maka yang satu lipatan lagi harus dikeluarkan hingga terbentuk seperti
gambar diatas.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: 0px;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">8. </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">Setelah terbentuk satu rangkaian anyaman, lanjutkan
rangkaian hingga membentuk memanjang sesuai selera yang akan digunakan sebagai
dasar tas.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 336.0pt; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 336.0pt; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJsmeOigwcDelNNrfIfifZDGnB1QtxNwubWrOt7jaH2yZj28bditzTsqxZnkdmLOYXoCv_E9zrQ-bt7ZhShlj71bYchf_lZIbbPkAcgOcFsIwg_XKO2vBOKPsULzlWk90uNHwkY9IALGc/s1600/5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="296" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJsmeOigwcDelNNrfIfifZDGnB1QtxNwubWrOt7jaH2yZj28bditzTsqxZnkdmLOYXoCv_E9zrQ-bt7ZhShlj71bYchf_lZIbbPkAcgOcFsIwg_XKO2vBOKPsULzlWk90uNHwkY9IALGc/s400/5.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">9. Lakukan langkah membuat anyaman berulang hingga
menjadi bentuk tas.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">10. Tahap terakhir adalah memasang kelengkapan tas
seperti tali dan berbagai hiasan seperti renda.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 336.0pt; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2nhEWoroa6cbL7FLRdKhQ62Ra-EqQjqmYCthMBc9E8Mhs5UUHQ68nDFWQpxZh7XVDGWweqtKNCyrBz3aY5yOznLas_RLH5DCAKzCsa0wk6Z-t26YNFW0g0jL1M_kLaF268LLhdUFTfSU/s1600/6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="262" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2nhEWoroa6cbL7FLRdKhQ62Ra-EqQjqmYCthMBc9E8Mhs5UUHQ68nDFWQpxZh7XVDGWweqtKNCyrBz3aY5yOznLas_RLH5DCAKzCsa0wk6Z-t26YNFW0g0jL1M_kLaF268LLhdUFTfSU/s400/6.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 336.0pt; text-indent: -.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 336.0pt; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;"> Nah, itulah salah satu hasil karya yang mungkin tidak seberapa. Tetapi kita bisa mengurangi sampah sedikit demi sedikit dengan satu tindakan kecil yang pada akhirnya akan memiliki dampak besar jika dilakukan oleh banyak orang. Tunjukkan kepdulianmu terhadap lingkungan kita melalui hal-hal kecil. </span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 336.0pt; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;"> Semoga Bermanfaat </span></blockquote>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 336.0pt; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 336.0pt; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 336.0pt; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast">
<!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
Suparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-14166926833424737282014-02-16T05:57:00.000-08:002014-02-16T05:57:07.216-08:00TEKTONIK LEMPENG<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Teori tektonik lempeng adalah suatu teori yang menjelaskan
mengenai sifat-sifat bumi yang mobil/dinamis yang disebabkan oleh gaya endogen
yang berasal dari dalam bumi. Dalam teori tektonik lempeng dinyatakan bahwa
pada dasarnya kerak-bumi (litosfir) terbagi dalam 13 lempeng besar dan kecil.
Adapun lempeng-lempeng tersebut sebagai berikut:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
1).
Lempeng Pasific (Pasific plate),</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
2).
Lempeng Euroasia (Eurasian plate),</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
3).
Lempeng India-Australia (Indian-Australian plate),</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
4).
Lempeng Afrika (African plate),</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
5).
Lempeng Amerika Utara (North American plate),</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
6).
Lempeng Amerika Selatan (South American plate),</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
7).
Lempeng Antartika (Antartic plate)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
serta
beberapa lempeng kecil seperti :</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
1).
Lempeng Nasca (Nasca plate),</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
2).
Lempeng Arab (Arabian plate), dan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
3).
Lempeng Karibia (Caribian plate).</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
4).
Lempeng Philippines (Phillippines plate)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
5).
Lempeng Scotia (Scotia plate)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
6). Lempeng Cocos (Cocos plate)</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM9IxPYEG0fY9arO0HuYnB-qDZupKEPJR4QRtdnxgL0UkXueQ-b6-duj8wnksFtk_6AZeJWTCg63zITp7niZVM94hGtXV_pWYMjFoThrDUWnG8qUc2Xy4BPMbNf2wBVV6uXn1hGyTxnE0/s1600/lempeng+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM9IxPYEG0fY9arO0HuYnB-qDZupKEPJR4QRtdnxgL0UkXueQ-b6-duj8wnksFtk_6AZeJWTCg63zITp7niZVM94hGtXV_pWYMjFoThrDUWnG8qUc2Xy4BPMbNf2wBVV6uXn1hGyTxnE0/s1600/lempeng+1.jpg" height="191" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Persebaran lempeng dunia</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Batas-batas dari ke 13 lempeng tersebut diatas dapat
dibedakan berdasarkan interaksi antara lempengnya sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 48px;">
<b style="text-indent: -18pt;">1. <span style="font-size: 7pt; font-weight: normal;"> </span></b><b style="text-indent: -18pt;">Batas
Konvergen</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 48px;">
<b style="text-indent: -18pt;"><br /></b></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglSCfNleBOU5SzObwUGwc3T-FLnheQNlfrhMmMPM10wioXGV815zVjvfJBVmFtwiqxt1nkCvwLgVBJNMV65PLvqmHDkxpnjd_lyIoNSH8j6IQ7ssw7G_WZvgM2pF3FP3ay8AR_ErEU8i8/s1600/konvergen+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglSCfNleBOU5SzObwUGwc3T-FLnheQNlfrhMmMPM10wioXGV815zVjvfJBVmFtwiqxt1nkCvwLgVBJNMV65PLvqmHDkxpnjd_lyIoNSH8j6IQ7ssw7G_WZvgM2pF3FP3ay8AR_ErEU8i8/s1600/konvergen+1.jpg" height="201" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Batas Lempeng Konvergen</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 48px;">
<b style="text-indent: -18pt;"><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 48px;">
<span style="text-indent: 36pt;">Batas konvergen adalah batas antar lempeng yang saling
bertumbukan. Batas lempeng konvergen dapat berupa batas Subduksi (Subduction)
atau Obduksi (Obduction).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Batas subduksi adalah batas lempeng yang berupa tumbukan
lempeng dimana salah satu lempeng menyusup ke dalam perut bumi dan lempeng
lainnya terangkat ke permukaan. Contoh batas lempeng konvergen dengan tipe
subduksi adalah Kepulauan Indonesia sebagai bagian dari lempeng benua Asia
Tenggara dengan lempeng samudra Hindia.Australia di sebelah selatan
Sumatra-Jawa-NTB dan NTT. Batas kedua lempeng ini berupa suatu zona subduksi
yang terletak di laut yang berbentuk palung (trench) yang memanjang dari
Sumatra, Jawa, hingga ke Nusa Tenggara Timur. Contoh lainnya adalah kepulauan
Philipina, sebagai hasil subduksi antara lempeng samudra Philipina dengan lempeng
samudra Pasifik.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Obduksi (Obduction) adalah batas lempeng yang merupakan
hasil tumbukan lempeng benua dengan benua yang membentuk suatu rangkaian pegunungan.
Contoh batas lempeng tipe obduksi adalah pegunungan Himalaya yang merupakan
hasil tumbukan lempeng benua India dengan lempeng benua Eurasia.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Tatanan tektonik yang terjadi pada batas lempeng
konvergen, dimana lempeng samudra dan lempeng samudra saling bertemu akan
menghasilkan suatu rangkaian busur gunungapi (volcanic arc) yang arahnya
sejajar / simetri dengan arah palung (trench). Cekungan Busur Belakang (Back Arc
Basin) berkembang dibagian belakang busur gunungapi. Contoh kasus dari</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
model
ini adalah rangkaian gunungapi di kepulauan Philipina yang merupakan hasil
tumbukan lempeng laut Philipina dengan lempeng samudra Pasifik.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Pada batas lempeng konvergen, dimana terjadi tumbukan
antara lempeng samudra dan lempeng benua, maka tatanan tektoniknya dicirikan
oleh Palung (Trench), Prisma Akresi (Accretion Prism), Cekungan Busur Muka
(Forearc Basin), Busur Kepulauan Gunungapi (Volcanic Island Arc), dan Cekungan
Busur Belakang (Backarc Basin).</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 48px;">
<span style="text-indent: -18pt;"><b>2. </b></span><b style="text-indent: -18pt;">Batas Divergen</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 48px;">
<b style="text-indent: -18pt;"><br /></b></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifJzaAgTPWRwfwilgeWJBuTAc_ACP6K64nMFGKJ8wtGi7GixR4ZIN7K2TCPOH9T16R2JYOLwqk5TS_2E04XPpLteCA1gWBVfXV40mUd_9XF2IoezaaN1J_0Y_jBojr4Yds1QS06Blrr7Q/s1600/divergen1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifJzaAgTPWRwfwilgeWJBuTAc_ACP6K64nMFGKJ8wtGi7GixR4ZIN7K2TCPOH9T16R2JYOLwqk5TS_2E04XPpLteCA1gWBVfXV40mUd_9XF2IoezaaN1J_0Y_jBojr4Yds1QS06Blrr7Q/s1600/divergen1.jpg" height="201" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Batas Lempeng Divergen</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 48px;">
<b style="text-indent: -18pt;"><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
Batas divergen adalah batas antar lempeng yang saling
menjauh satu dan lainnya. Pemisahan ini disebabkan karena adanya gaya tarik
(tensional force) yang mengakibatkan naiknya magma kepermukaan dan membentuk
material baru berupa lava yang kemudian berdampak pada lempeng yang saling
menjauh. Zone divergen, ditandai
dengan pematang tengah samudra (<i>oceanic ridge</i>), seperti pematang tengah
Samudra Pasifik dan Atlantik dan lava bantal (<i>pillow lava</i>) yang bersifat
basaltis.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Di
daerah dua lempeng yang saling berjauhan terjadi:</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Pembentukan tanggul di dasar samudera sepanjang
perenggangan lempeng, seperti tanggul-tanggul di dasar Samudera Atlantik,
Samudera Pasifik.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Persebaran lempeng tektonik di bumi.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Benua Amerika bergerak menjauh dengan benua
Afrika dan Eropa.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Vulkanisme dasar laut menghasilkan lava
basa/lava encer.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Aktivitas gempa di dasar laut.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
Contoh yang paling terkenal dari batas lempeng jenis
divergen adalah Punggung Tengah Samudra (Mid Oceanic Ridges) yang berada di
dasar samudra Atlantik, disamping itu contoh lainnya adalah rifting yang terjadi
antara benua Afrika dengan Jazirah Arab yang membentuk laut merah.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 24px;">
<span style="text-indent: -18pt;"><b>3. </b></span><b style="text-indent: -18pt;">Batas
Transform</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 24px;">
<b style="text-indent: -18pt;"><br /></b></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOgjY1oOHT79R-knCbqQlOZHVQV8GFNSpkQgRSlJv74RxXyTSIVhGBDOjTEwreSKtrfKecHYPQo0-CaPPn0fgsjksQfUdq20bSLp2x9P9bVmF95VNwfNnLNc7SHlSyG3xN2rQFBg42WG4/s1600/TRANSFOR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOgjY1oOHT79R-knCbqQlOZHVQV8GFNSpkQgRSlJv74RxXyTSIVhGBDOjTEwreSKtrfKecHYPQo0-CaPPn0fgsjksQfUdq20bSLp2x9P9bVmF95VNwfNnLNc7SHlSyG3xN2rQFBg42WG4/s1600/TRANSFOR.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Batas Lempeng Transform</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 24px;">
<b style="text-indent: -18pt;"><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
Batas transform adalah batas antar lempeng yang saling
berpapasan dan saling bergeser satu dan lainnya menghasilkan suatu sesar
mendatar jenis Strike Slip Fault. Contoh batas lempeng jenis transforms adalah
patahan San Andreas di Amerika Serikat yang merupakan pergeseran lempeng
samudra Pasifik dengan lempeng benua Amerika Utara.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
Berdasarkan teori tektonik lempeng, lempeng-lempeng yang
ada saling bergerak dan berinteraksi satu dengan lainnya. Pergerakan lempeng
lempeng tersebut juga secara tidak langsung dipengaruhi oleh rotasi bumi pada
sumbunya. Sebagaimana diketahui bahwa kecepatan rotasi yang terjadi bola bumi
akan akan semakin cepat ke arah ekuator. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<i>Sumber :<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Soegimo,
Dibyo.2009.<i>Geografi : untuk SMA/ MA Kelas X.</i>Jakarta:Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Noor, Djauhari.2009.<i>Pengantar Geologi.</i>CV.Graha Ilmu.</div>
Suparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-69441742421299734092014-02-07T23:42:00.002-08:002014-02-07T23:42:24.196-08:00HUTAN BAKAU DAN MANFAATNYA <span id="goog_638195844"></span><span id="goog_638195845"></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6nl7iw2jzWfq8ZW3M8pSCn7PCugufl6pIQhTL7iHg6LmWuqytaGRVJhZj3d4pvdFEyVk7ModoQA1dXJlySxKSN0RQCbMXAWzLzJ-76cWOd63hniT7NobPlWx8DxMTzYCFYO5HuJUDUsM/s1600/Image2953.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6nl7iw2jzWfq8ZW3M8pSCn7PCugufl6pIQhTL7iHg6LmWuqytaGRVJhZj3d4pvdFEyVk7ModoQA1dXJlySxKSN0RQCbMXAWzLzJ-76cWOd63hniT7NobPlWx8DxMTzYCFYO5HuJUDUsM/s1600/Image2953.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hutan bakau dikenal juga dengan istilah "hutan mangrove". Hutan bakau didefinisikan sebagai suatu tipe ekosistem hutan yang terdapat di daerah-daerah yang selalu atau secara teratur tergenang pasang surut, tetapi tidak tergantung pada iklim. Hutan mangrove juga terdapat pada kondisi habitat tanah lumpur, pasir, atau lumpur berpasir. mangrove merupakan vegetasi yang khas di zonasi pantai, flora yang umum ditemukan pada tipe hutan ini mulai dari semak/tumbuhan bawah hingga pohon-pohon besar dengan tinggi dapat mencapai 30 m. Bahkan, pada hutan bakau masih alami dapat dijumpai pohon-pohon besar mencapai tinggi 50 m, dan hanya mempunyai satu stratum tajuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kata mangrove menurut Istomo (1992) mengandung dua pengertian, yaitu suatu kelompok ekologi dari jenis-jenis yang menempati tanah pasang surut di daerah tropis, dan secara khusus mengandung arti komunitas dari tumbuhan-tumbuhan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hutan mangrove yang keberadaannya semakin menurun, memiliki fungsi dan peranan yang sangat besar, diantaranya adalah fungsi fisik, fungsi biologi, dan fungsi sosial ekonomi. Kerusakan hutan mangrove akan mengakibatkan hilangnya fungsi hutan sampai mengakibatkan timbulnya bencana berupa intrusi air laut, banjir, dan pencemaran air.</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti penjelasan sebelumnya, bahwa hutan mangrove memiliki berbagai fungsi yaitu</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Fungsi Biologi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi Biologis dengan adanya hutan mangrove adalah sebagai tempat tumbuhnya berbagai jenis pohon mangrove seperti <i>Rhizophora </i>spp., <i>Sonneratia </i>spp., <i>Avicennia </i>spp., dan lain-lain. Fungsi lainnya adalah sebagai sumber makanan bagi organisme, sebagai habitat bagi ikan, plankton, dan juga dapat dijadikan tempat untuk budidaya lebah madu.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
2. Fungsi Fisik</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi fisik hutan mangrove ditekankan kepada manfaat mangrove untuk mencegah banjir, mengurangi pencemaran, ketebalan bahan organik, abrasi pantai, salinitas air tawar, intrusi air laut, dan kondisi kimia air serta laju sedimentasi.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
3. Fungsi sosial Ekonomi</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dasarnya hutan mangrove memiliki manfaat dan nilai guna bagi masyarakat sekitarnya. Disamping peranan biologis dan fisik, hutan bakau juga memiliki manfaat yang cukup besar bagi kepentingan ekonomi (produksi) yang mampu menunjang kehidupan. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Produk langsung dari hutan mangrove adalah sebagai bahan bakar, konstruksi, makanan ternak, produksi kertas, makanan, minuman dan obat-obatan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<i>Sumber:</i></div>
<div>
Suwandhi, ichsan dan Cepi Heryadi. 2007. <i>Hutan Bakau Manfaat bagi Lingkungan dan Kehidupan Manusia.</i>Bandung:Sinergi Pustaka Indonesia.</div>
<br />
Suparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-69404450794628803072013-08-29T18:03:00.000-07:002013-08-29T18:03:21.343-07:00EVALUASI SUMBER DAYA LAHAN<div style="text-align: justify;">
Sitorus (1985:1-2) mengemukakan bahwa evaluasi sumber daya lahan pada hakekatnya merupakan proses untuk menduga potensi sumber daya lahan untuk berbagai penggunaannya. Adapun kerangka dasar dari evaluasi sumberdaya lahan adalah membandingkan persyaratan yang diperlukan untuk suatu penggunaan lahan tertentu dengan sifat penggunaan lahan membutuhkan persyaratan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dibutuhkan keterangan-keterangan tentang lahan tersebut yang menyangkut berbagai aspek sesuai dengan rencana peruntukkan yang sedang dipertimbangkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan menurut FAO (dalam Arsyad, 2006:264) menyatakan bahwa:
“Evaluasi lahan adalah proses penilaian keragaan atau kinerja (performance) lahan jika digunakan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei dan studi bentuk lahan, tanah, vegetasi, iklim dan aspek lahan lainnya, agar dapat mengidentifikasi, dan membuat perbandingan berbagai penggunaan lahan yang dikembangakan”.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karlen dalam Arsyad (2006:262) menyatakan bahwa sifat-sifat lahan (Land Characteristics) adalah atribut atau keadaan unsur-unsur lahan yang dapat diukur atau diperkirakan, seperti tekstur tanah, struktur tanah, kedalaman tanah, jumlah curah hujan, distribusi hujan, temperatur, drainase tanah, jenis vegetasi dan sebagainya.
Menurut CSR/FAO (dalam Sitorus:60), untuk keperluan evaluasi lahan tingkat tinjau dibutuhkan 15 ciri lahan yang dikelompokkan kedalam 7 kualitas lahan yaitu:
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_DbIlNKgCDUR-iF3luEyFbBI3U60iNX7DmtCK-xDOolhUUk86XC6OzCP3_0julH5ESrSlW8H1B5XxcgRMjwX4WCu046R0WYiUzy7NX8pz0-W2bTi3TtyXwy7Oejx0IIKgXbA0MB_op3k/s1600/KARAKTERISTIK+LAHAN.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_DbIlNKgCDUR-iF3luEyFbBI3U60iNX7DmtCK-xDOolhUUk86XC6OzCP3_0julH5ESrSlW8H1B5XxcgRMjwX4WCu046R0WYiUzy7NX8pz0-W2bTi3TtyXwy7Oejx0IIKgXbA0MB_op3k/s320/KARAKTERISTIK+LAHAN.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sehubungan dengan kaitannya dengan parameter sosial ekonomi, dapat dibedakan dua pendekatan evaluasi lahan, yaitu evaluasi kuantitatif dan evaluasi kualitatif.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Evaluasi kualitatif adalah yang dilaksanakan dengan mengelompokkan lahan kedalam beberapa kategori berdaasarkan perbandingan relatif kualitas lahan tanpa melakukan perhitungan secara rinci dan tepat mengenai biaya dan pendapatan bagi penggunaan lahan tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
- Evaluasi kuantitatif adalah evaluasi yang juga melibatkan sosial-ekonomi dalam penggunaan lahan yang akan dievaluasi (Arsyad, 2006:264). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwasanya evaluasi sumberdaya lahan merupakan suatu cara untuk melakukan penilaian terhadap lahan sehingga penggunaan lahan menjadi optimal.
Hasil evaluasi lahan memberikan alternatif penggunaan lahan dan batas-batas kemungkinan penggunaannya serta tindakan-tindakan pengelolaan yang diperlukan agar lahan dapat digunakan secara lestari (Arsyad,2006:206).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>SUMBER:</i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Arsyad,
Sitanala. 2006. <i>Konservasi Tanah dan Air.
</i>Bogor: IPB Press.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span style="line-height: 200%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sitorus, S.1985. <i>Evaluasi Sumberdaya Lahan.</i>
Bandung:Penerbit Tarsito.<o:p></o:p></span></div>
Suparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-51928790005925218272012-03-06T23:15:00.004-08:002012-03-06T23:24:57.008-08:00PROFIL NEGARA INGGRISInggris merupakan salah satu negara Eropa yang cukup terkenal di dunia. Kepopulerannya karena bahasa Inggris digunakan hampir 85 % negara di dunia. Kondisi tersebut, sebagai hasil dari kejayaan masa lalunya pada zaman penaklukan daerah-daerah baru di luar Eropa, setelah prestasi yang sama diawali oleh Spanyol. Oleh karena itu, kebudayaan Inggris sangat meluas dan berpengaruh di semua belahan dunia.<br />Inggris adalah negara bagian terbesar dan terpadat penduduknya dari negara-negara bagian yang membentuk Persatuan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara (United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland). Negara-negara lainnya adalah Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara. Seringkali nama Inggris dipakai untuk menyebut keseluruhan negara ini.<br />Sesungguhnya secara politik, Inggris atau England adalah salah satu kerajaan bagian dari serikat kerajaan (United Kingdom) bersama kerajaan bagian lainnya yaitu Wales dan Scotland yang wilayahnya berada di pulau Britania, serta Ulster yang wilayahnya menempati bagian Utara pulau Eire (Irlandia Utara). Sementara itu bagian selatan pulau Eire secara politik merupakan wilayah Republik Irlandia. Dengan demikian United Kingdom atau UK dimaksudkan pada serikat kerajaan yang terdiri atas England, Wales, Scotland dan Ulster atau sering pula disebut Britania Raya. Namun, Inggris atau England tetap memiliki kewenangan lebih, dalam kendali persatuan atau perserikatan kerajaan tersebut. Inggris termasuk salah satu negara Eropa yang maju di dunia. Pendapatan per kapitanya mencapai 24.340 dolar AS.<br /><br /><br />a. Letak dan luas<br />Secara astronomis Inggris terletak diantara 50º LU – 60º LU dan 8 BBº – 2º BT. Secara geografis terletak di sebelah barat daratan Eropa. Meninjau dari lingkup yang lebih luas lagi, letaknya sangat strategis karena berada di jalur transportasi dan perdagangan antara Eropa dan benua Amerika. Luas Inggris ±244.820 Km². <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixxrtK4FwmEIsIVnSvq2_UknsUCYYT1TLOQyz8Vbnpi6HQKO28tnVvLCdIfTTSCC3JBicuZ5hAY39jJ3vFhWFc_kAGG51BKMrXjU_u-TYBZHFBrTO_Vyns0Zl3EVOdxI7feTdSRS4CDlY/s1600/united_kingdom_cornwall_map.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 266px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixxrtK4FwmEIsIVnSvq2_UknsUCYYT1TLOQyz8Vbnpi6HQKO28tnVvLCdIfTTSCC3JBicuZ5hAY39jJ3vFhWFc_kAGG51BKMrXjU_u-TYBZHFBrTO_Vyns0Zl3EVOdxI7feTdSRS4CDlY/s320/united_kingdom_cornwall_map.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5717051872589324866" /></a><br /><br />Inggris merupakan negara kepulauan yang terdiri atas wilayah England, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara, dan ditambah sejumlah kepulauan Kanal, Orkney, Sketland, dan Hebrides. Jarak dari ujung utara ke selatan sejauh 965 km dan dari timur ke barat sejauh 515 km. Luas wilayah Inggris dan Irlandia Utara adalah 318.872 km2. Dan kedudukannya dengan benua Eropa dipisahkan oleh selat Dover sejauh 31 km.<br />Wilayah negara Inggris merupakan negara maritim 100% yang terletak di pinggir Timur samudra Pasifik.<br />Batas-batas wilayah negara Inggris:<br /> Sebelah utara : Samudra Atlantik<br /> Sebelah selatan : Selat Inggris<br /> Sebelah timur : Laut utara<br /> Sebelah barat : Samudra Atlantik.<br /><br />b. Keadaan Alam<br />1. Bentang Alam<br />Berdasarkan relief dan keadaan batuannya, wilayah bentang alam di Inggris dapat dibedakan menjadi 3 bagian.<br />a. Kawasan bergunung-gunung (bagian barat dan utara)<br />• Dataran tinggi utara (Northern Highland): puncak Gunung Ben Nevis (1343 m) dan Gunung Merrick) (843 m).<br />• Dataran rendah tengah (Central Lowland): lembah Sungai Clyde, TelukForth, dan Teluk Tay.<br />• Wales (kawasan yang menjorok ke arah barat): Pegunungan Cambrian dengan puncaknya Gunung Snowdon (1.085 m).<br />• Wales Selatan: Plata yang memuncak di Taman Nasional Brecan Beacons (886 m).<br />b. Irlandia Utara berhubungan dengan pegunungan barat Inggris, tetapi Danau Neagh dan dataran rendah sekelilingnya menempati posisi sentral (merupakan cekungan di daerah plato basalt).<br />c. Daerah yang bergelombang (bagian timur dan selatan), mengalir Sungai Thames. Sebanyak 15 jembatan melewati Sungai Thames, misalnya Jembatan Wesminstar, Menara Waterloo, dan Jembatan Kew. Yang paling menonjol, jembatan London, jembatan ini menopang arus lalu lintas yang lalu lalang di atas Sungai Thames (Jantung perdagangan kota London).<br />2. Iklim<br />Mengingat Inggris merupakan pulau atau kepulauan di lepas pantai barat daratan Eropa dan juga karena letak lintangnya, maka atmosfer Inggris memiliki kondisi iklim yang dipengaruhi laut serta arus laut panas (Gulf Stream) yang berasal dari equator utara di samudera Atlantik. Dampak arus laut panas tersebut sangat kondusif bagi kehidupan di kawasan ini. Jika kita melihat peta daerah iklim di Eropa, maka Inggris dan kawasan pantai Eropa Barat bahkan Eropa Utara memiliki iklim yang disebut Iklim Laut Pantai Barat. Ciri iklim tersebut ialah pengaruh laut dominan; musim winter-nya nyaman dan summer-nya sejuk; hujan jatuh sepanjang tahun dan pada winter cenderung berawan tebal dan berkabut; siang hari pada winter gejalanya pendek, berawan dan basah; summer cerah dan nyaman serta siang hari gejalanya relatif lebih panjang. Gejala seringnya hujan jatuh baik di Inggris maupun di daerah iklim ini dibuktikan oleh tercatatnya beberapa kota sebagai berikut : London (164 hari hujan dalam satu tahun), Scotland dan Shetland (260 hari hujan setahun), Paris (188 hari hujan setahun).<br />Secara umum, Inggris maupun kawasan pantai Barat Eropa cukup memiliki iklim yang nyaman dan kondusif bagi aktivitas kehidupan dibandingkan negara-negara di kawasan Eropa lainnya.<br /><br />c. Penduduk <br />Jumlah penduduk 60.000.000 jiwa. Kepadatan mencapai 240 jiwa / km2. Karena wilayah Inggris relatif kecil (± 244.820 Km²) dibandingkan dengan jumlah penduduknya, maka Inggris merupakan salah satu negara terpadat penduduknya. Kepadatan penduduknya cukup tinggi yaitu mencapai 241 jiwa/Km². Penduduk urban atau penduduk yang tinggal di kota pun sangat tinggi yaitu mencapai 90%. Mengingat banyaknya arus imigran atau penduduk yang masuk ke Inggris, maka akhirnya Pemerintah Inggris mengeluarkan kebijakan pembatasan imigran, yaitu dengan menetapkan undang-undang pembatasan jumlah penduduk masuk ke Inggris<br />Penduduk asli di Inggris disebut orang Inggris yaitu bangsa Kelt (Skot, Irlandia, Welsh) dan bangsa Jerman (Anglo, Saxon, Jute, Denmark, Norman). Agama yang dianut Kristen (86,9 %), (8,8 %) Islam, Yahudi, Hindu.<br /><br />d. Perekonomian<br />Berdasarkan indikator di atas pada awal pembahasan, jelas menunjukkan bahwa Inggris merupakan salah satu negara maju di dunia. Sejak digulirkannya revolusi industri di Inggris, perekonomiannya semakin berkembang. Sektor perekonomian penting di Inggris antara lain: industri, pertambangan, pertanian, peternakan, perikanan.<br />1. Perindustrian<br />Pada sektor industri, Inggris telah lama berkembang dan termasuk Negara terkemuka di Eropa. Jenis industri penting dan merupakan produk ekspor Inggris, yaitu baja, kapal laut, mobil, kereta api, tekstil, pesawat terbang, alat pertanian, barang elektronika. Beberapa industri yang ada di Inggris sebagai berikut:<br /> Industri berat (wilayah black country) berpusat di Birmingham.<br /> Industri lokomotif (Glasgow)<br /> Galangan (Peasly, Greenock, New Caste, London)<br /> Industri mobil dan pesawat terbang (London, Birmingham, Oxford)<br /> Industri kimia (London)<br /> Industri ban (Birmingham)<br /> Industri elektronik, alat rumah tangga (London, Leeds, Sheffield)<br /> Industri tekstil (Lancashire, Glasgow, Manchester) bahan dasar kapal diimpor dari AS, Brazil, India, Mesir, Sudan, Afrika Selatan.<br /> Industri wol (Bradford, Leeds)<br /> Industri Sutra tiruan (Yorkshire dan Lancashire)<br />2. Pertambangan<br />Inggris memiliki deposit batu bara dalam jumlah besar. Pusat-pusat penambangan batu bara di Skotlandia, yaitu: Lanarkshire, Pegunungan Pennine (Pegunungan Cumberland, Northumberland, dan Durham) di Newcastle dan sekitarnya, Stafford (Voncentry Selatan), Pegunungan Cambrian Selatan (Swansea-Rhondda), dan Wales Selatan.<br />Pegunungan Cambrian Utara menghasilkan tembaga, timah hitam, seng, dan mangan. Dari pegunungan Pennine dan Cambrian dihasilkan timah hitam, tembaga, biji besi, dan seng, sedangkan di Midlands terdapat tambang timah hitam, biji besi, dan tembaga.<br />3. Pertanian, Peternakan dan Perikanan<br />Hasil-hasil pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan yang penting di Inggris adalah kentang dan sayur mayor terdapat di Lancashire, gandum, barley, dan bit gula terdapat di Pegunungan Anglia Timur, Kent, Worcester, dan Devon. Susu dan mentega terdapat di England, Ternak babi dengan ayam terdapat di Yorkshire dan Lancashire. Hasil hutan terdapat di England, Wales, Skotlandia, dan Irlandia. Ikan haring dan cod terdapat di perairan laut utara dan Samudra Atlantik.<br />4. Perdagangan<br />Barang-barang ekspor Inggris adalah mesin-mesin, barang kimia, wol, tekstil, sintesis, mobil, truk, plat-plat baja, lokomotif, pesawat terbang, mesin pertanian, dan alat-alat elektronik. Sedangkan barang-barang impornya adalah minyak bumi, kapas, karet, tembakau, belerang, dan biji besi.<br /><br /><span style="font-style:italic;"></span> Sumber:<br />Waluya, Bagja. 2009. BSE Memahami Geografi SMA/MA untuk Kelas XII Semester I dan II. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.<br />http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/01/inggris.html (diakses 21 February 2012/17:26)Suparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com23tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-35373501468849620442011-11-15T22:48:00.000-08:002011-11-15T23:03:53.966-08:00KERUSAKAN TANAHSaat ini sudah banyak tanah yang produktif terancam punah, karena kelalaian dari manusia, bahaya erosi yang akhir- akhir ini banyak terjadi di negeri kita ini telah menurunkan produktivitas tanah. Bahaya erosi yang menimpa lahan- lahan pertanian serta penduduk sering terjadi pada lahan-lahan yang memiliki kemiringan lereng lebih dari 15%. <br /><br />Bahaya ini ditimbulkan selain karena perbuatan- perbuatan manusia yang terlalu mementingkan pemuasan kebutuhan diri sendiri, juga dikarenakan pengelolaan tanah dan pengairan yang keliru.<br /><br />Tanah adalah bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Sebagian besar makanan kita berasal dari permukaan tanah, walaupun memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut. Terutama di bidang pertanian, tanah menjadi faktor terpenting yang menentukan keberhasilan produktivitas tanaman pertanian. Apabila tanah sudah rusak, maka kesuburannya pun sudah tidak bagus lagi sehingga mengakibatkan produktivitas tanaman pertanian itu pun menjadi berkurang atau rendah.<br /><br />Kerusakan tanah dapat dikurangi dengan upaya konservasi tanah. Konservasi tanah adalah pemeliharaan dan perlindungan terhadap tanah secara teratur guna mengurangi dan mencegah kerusakan tanah dengan cara pelestarian. <br /><br />A. PENYEBAB KERUSAKAN TANAH<br />Kerusakan tanah bila dikelompokkan dapat terjadi oleh salah satu atau lebih penyebab di bawah ini: <br />1. Kehilangan unsur hara dari daerah perakaran<br />Kerusakan tanah jenis ini terjadi sebagai akibat pembakaran bahan organik dan pelapukan mineral serta pencucian unsur hara. Di bawah iklim troipika panas dan basah seperti di Indonesia, proses itu berlangsung dengan cepat. Kehilangan serupa juga timbul, karena unsur hara terangkut melalui panen tanpa ada usaha untuk mengembalikannya. Proses ini menyebabkan rusaknya struktur tanah. Pembakaran tanaman yang menutupi tanah akan mempercepat proses pencucian dan pemiskinan tanah. Lebih-lebih lagi, hal ini akan terjadi jika pembakaran tanaman terjadi setiap tahun. <br />2. Terkumpulnya unsur atau senyawa yang bersifat meracuni tanaman<br />Di daerah beriklim kering, terutama yang terletak dekat pantai ada kerawanan yang lain lagi. Di daerah seperti itu, pada saat musim kemarau dapat terkumpul garam natrium yang cukup banyak. Pelonggokan garam yang berlebihan itu dapat mematikan tanaman. Kerusakan jenis ini dapat hilang pada saat musim hujan, yaitu melalui proses pencucian garam tersebut. <br />Kerusakan ini dapat pula terjadi karena tersingkapnya liat masam di daerah perakaran pada tanah rawa, baik rawa pasang surut maupun rawa baruh atau lebak. Hal serupa juga dapat terjadi sebagai akibat terkumpulnya unsur tertentu eperti besi (Fe), Manggan (Mn), dan aluminium (Al) dalam jumlah yang tidak dapat ditenggang oleh tanaman. Pemakaian zat kimia seperti herbisida dalam pertanian atau pencucian basa tanah yang rawan pengikisan cenderung memunculkan atau menyebabkan tertimbunya senyawa tersebut. Keberadaan dalam jumlah yang banyak dapat menghambat pertumbuhan tanaman atau bahkan mematikannya. <br />3. Pengikisan tanah atau erosi<br />Kerusakan bentuk lain adalah akibat pengikian tanah atau erosi. Erosi adalah pengikisan tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh air atau angin. Lapisan tanah yang subur untuk pertumbuhan tanaman pada bagian atas akan hilang serta kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air akan berkurang akibat pengikisan ini. Tanah yang terangkut akan diendapkan di tempat lain seperti sungai, waduk, danau, saluran irigasi, dan sebagainya.<br />Akibat erosi adalah pada tanah yang mengalami erosi, tanaman atau tumbuhan tidak dapat tumbuh normal dan tanah menjadi tidak produktif; waduk, danau, sungai, dan saluran irigasi serta drainase di daerah hilir menjadi dangkal sehingga daya guna dan masa guna menjadi berkurang; secara tidak langsung mengakibatkan banjir yang kronis setiap musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau.<br />4. Pencemaran Tanah<br />Kerusakan / pencemaran tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah. Sebagaimana pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun merupakan akibat kegiatan manusia. Pencemaran tanah bisa disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian.<br /><br />B. METODE PENANGGULANGAN KERUSAKAN TANAH<br />Metode yang dilakukan untuk penanggulangan kerusakan tanah akan dipaparkan berdasarkan penyebabnya sebagai berikut:<br />1. Kerusakan Tanah yang Disebabkan oleh Kehilangan Unsur Hara di Daerah Perakaran<br />Untuk menghindari terjadinya kerusakan tanah yang disebabkan oleh hilangnya unsur hara di daerah perakaran bahkan memulihkannya ke keadaan semula, dengan pemberian pupuk buatan atau pupuk organik, pergiliran tanaman dengan tanaman kacang-kacangan, dan penghindaran pembakaran tumbuhan atau sisa tanaman.<br />2. Terkumpulnya unsur atau senyawa yang bersifat meracuni tanaman<br />Upaya yang dapat dilakukan untuk pengendalian bentuk kerusakan tanah yang disebabkan oleh terkumpulnya unsure atau senyawa yang bersifat meracuni tanaman ada beberapa, diantaranya dapat disebut pengaturan sistem pengairan dan pengolahan tanah yang baik, pemberian bahan organik atau jenis senyawa lain yang dapat menambat unsur atau senyawa yang bersifat racun bagi tanaman.<br /><br />3. Pengikisan Tanah atau Erosi<br />Secara umum ada tiga cara pendekatan pengendalian erosi yang dapat dilakukan dan satu sama lain harus menunjang, yaitu cara vegetatif, cara mekanis dan cara kimia.<br />a) Cara Vegetasi<br />Usaha pengendalian erosi atau pengawetan tanah (dan air) yang dilakukan dengan memanfaatkan cara vegetative adalah didasarkan pada peranan tanaman, dimana tanaman-tanaman itu sebagian telah diterangkan mempunyaiperanan untuk mengurangi erosi, yaitu dalam hal:<br />- Batang, ranting dan daun-daunnya berperan menghalangi tumbukan-tumbukan langsung butir-butir hujan kepada permukaan tanah, dengan peranannya itu tercegahlah penghancuran agregat-agregat tanah;<br />- Daun-daun penutup tanah serta akar-akar yang tersebar pada lpisan permukaan tanah berperan mengurangi kecepatan aliran permukaan.<br />- Daun-daunan serta ranting-ranting tanaman yang jatuh akan menutupi tanah<br />- Akar-akar tanaman berperan memperbesar kapasitas infiltrasi tana, tunjangannya dalam meningkatkan aktivitas biota tanah yang akan memperbaiki porositas tanah.<br />- Akar-akar tanaman berperan dalam pengambilan atau pengisapan air bagi keperluan tumbuhnya tanaman yang selanjutnya sebaian diuapkan melalui daun-daunnya ke udara.<br />Hutan, perkebunan dan pola tanam campuran (pertanian terpadu) perlu dikembangkan sesuai dengan fungsinya, yaitu sebagai pelindung tanah dari daya perusak. Termasuk dalam cara vegetatif dalam usaha konservasi tanah dan air antara lain adalah:<br />• Rotasi atau pergiliran tanaman.<br />• Penghijauan dan reboisasi.<br />• Melaksanakan strip cropping. <br />• Penanaman dengan rumput makanan ternak (permanent pasture).<br />• Menutup tanah dengan mulsa.<br />• Penanaman saluran-saluran pembuangan dengan rumput.<br />Alley cropping sebagai cara rotasi atau pergiliran tanaman (vegetatif) dinilai mempunyai prospek yang cukup baik, karena sekaligus meningkatkan produksi, murah dan mudah penggunaannya. Keuntungan yang diperoleh dari penerapan sistem alley cropping ini antara lain:<br />• Terjadinya sikus bahan organik yang lancar, karena limbah dapat dipergunakan.<br />• Mengurangi biaya produksi, khususnya biaya pemupukan karena daun lamtoro nitrogen yang tinggi.<br />• Terciptanya agroekosistem yang mantap dan tetap terpeliharanya kesuburan tanah.<br />• Mudah penerapannya sebagai konservasi tanah dan air.<br /><br />b) Cara Mekanis<br />Cara mekanis dalam pengawetan tanah dan memelihara kesuburan tanah merupakan penerapan teknologi sipil untuk mempertahankan, memulihkan, meningkatkan kesuburan tanah. Pada dasarnya bertujuan untuk mengurangi banyaknya tanah yang hilang dari tanah pertanian terutama lapisan top soil.<br />Cara mekanis ini meliputi:<br />• Pengolahan tanah (tillage) yang tepat, yaitu menurut arah contour atau memotong arah kemiringan lereng.<br />• Pembuatan galengan dan saluran menurut contour.<br />• Pembuatan waduk, penghambat, rorak, tanggul dan sebagainya.<br />• Pembuatan terras dan sengkedan.<br />• Pembuatan drainase pada tempat tertentu.<br />Bangunan yang dibuat pada umumnya berfungsi memperlambat run off serta menampung dan menyalurkan air permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak. Pengaturan aliran air permukaan yang menjadi penyebab utama kerusakan tanah pertanian sangat efektif diatur denagan terras.<br />c) Cara kimia<br />Salah satu usaha untuk mencegah tejadinya pengikisan lapisan top soil adalah memperbaiki struktur tanah. Usaha memantapkan struktur tanah dapat dilakukan dengan penambahan senyawa kimia baik secara buatan maupun alami.<br />Jenis- jenis bahan pemantap tanah:<br />- Emulsi bitumen Berbentuk cair<br />- Polyurethane Berbentuk cair<br />- Polyacrylamide Berbentuk cair<br />- Polyacrylacid Berbentuk cair<br />- Polysachharide Berbentuk cair<br />- Polyvinylalcohol Berbentuk cair<br /><br />Pemberian bahan pemantap tanah (soil conditioner) bertujuan untuk meningkatkan daya ikat antara partikel-partikel tanah sehingga dapat memperbaiki sifat fisik tanah seperti aerasi, porositas, dan infiltrasi.<br />Cara pemberian bahan pemantap tanah ke dalam tanah dapat dilakukan dengan penyemrotan langsung ke atas permukaan tanah, dicampur dengan tanah secara merata dan dengan cara memasukkan langsung ke dalam lubang tanaman.<br /><br />4. Pencemaran Tanah<br />Penanganan khusus terhadap limbah domestik yang berjumlah sangat banyak diperlukan agar tidak mencemari tanah. Pertama sampah tersebut kita pisahkan ke dalam sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme (biodegradable) dan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Akan sangat baik jika setiap rumah tangga bisa memisahkan sampah atau limbah atas dua bagian yakni organik dan anorganik dalam dua wadah berbeda sebelum diangkut ketempat pembuangan akhir.<br />Sampah organik yang terbiodegradasi bisa diolah, misalnya dijadikan bahan urukan, kemudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi; dibuat kompos; khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dll sehingga dalam hal ini bukan pencemaran tanah yang terjadi tetapi proses pembusukan organik yang alami.<br />Sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan daur ulang.<br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br />Kartasapoetra, A.G.2010.Tegnologi Konservasi Tanah dan Air.Rineka Cipta.Jakarta.<br />http://nurprasetiyo.blogspot.com/2010/05/kerusakan-tanah.html.<br />http://hawanurhawa.blogspot.com/2011/04/upaya-penanggulangan-kerusakan-tanah.html.<br />http://staff.ui.ac.id/internal/132058696/publikasi/Teknologipengendalianerosi.doc.<br />http://oedjankdoang.blogspot.com/p/kerusakan-tanah.html.<br />http://arkanagh44.blogspot.com/2008/12/kerusakan-tanah-dan-upaya.html.Suparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-59989909286131794582011-09-29T20:43:00.000-07:002011-09-29T20:57:52.365-07:00Makalah SBMMakalah Kelompok<br /><br /> CIRI-CIRI DAN KOMPONEN PEMBELAJARAN<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD4jXftxdBC1cv9Ft3s1YJMLEwwzlU0WjGZnZOhj671QDtEV9xB3ohUky62h8rHb9_pdUriSs9lQpN2nSUEvTgKCEOvDdSsbE6tccl6YxLCW3QPLDXy8M05cN0yk63TnHElWXIexdHGTA/s1600/Fak.+Ilmu+Sosial3.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 160px; height: 180px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD4jXftxdBC1cv9Ft3s1YJMLEwwzlU0WjGZnZOhj671QDtEV9xB3ohUky62h8rHb9_pdUriSs9lQpN2nSUEvTgKCEOvDdSsbE6tccl6YxLCW3QPLDXy8M05cN0yk63TnHElWXIexdHGTA/s320/Fak.+Ilmu+Sosial3.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5657994157847751042" /></a><br /><br /> Disusun oleh:<br /> Kelompok III<br /> Elsa Ridiza<br /> Irfan Senjaya<br /> Juaiiyah<br /> Lili Indriyani<br /> Putri Puspita Sari<br /> Supania<br /> Tri Septia Ningrum<br /><br /> Kelas A-Reg 2009<br /><br /> JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI<br /> FAKULTAS ILMU SOSIAL<br /> UNIVERSITAS NEGERI MEDAN<br /> 2011<br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB I<br />PENDAHULUAN<br /><br />Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari.<br />Sedangkan mengajar sendiri memiliki pengertian :<br />1. Upaya guru untuk “membangkitkan” yang berarti menyebabkan atau mendorong seseorang (siswa) belajar. (Rochman Nata Wijaya,1992)<br />2. Menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjdinya proses belajar. (HasibuanJ.J,1992)<br />3. Suatu usaha untuk membuatsiswa belajar, yaitu usaha untuk terjadinya perubahan tingkah laku. (Gagne)<br />Dan pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar. (KBBI)<br />Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan<br />sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. (Wikipedia.com)<br />Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.<br />Instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses<br />belajar siswa yang bersifat internal. Gagne dan Briggs (1979:3) <br />Pembelajaran adalah Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. (UU No. 20/2003, Bab I Pasal Ayat 20)<br />Istilah “pembelajaran” sama dengan “instruction atau “pengajaran”. Pengajaran mempunyai arti cara mengajar atau mengajarkan. (Purwadinata, 1967,hal 22). Dengan demikian pengajaran diartikan sama dengan perbuatan belajar (oleh siswa) dan Mengajar (oleh guru). Kegiatan belajar mengajar adalah satu kesatuan dari dua kegiatan yang searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan primer, sedangkan mengajar adalah kegiatan sekunder yang dimaksudkan agar terjadi kegiatan secara optimal.<br />Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha.<br /><br /><br /><br />BAB II<br />PEMBAHASAN<br /><br />A. CIRI-CIRI BELAJAR MENGAJAR <br />Menurut Eggen& Kauchak (1998) menjelaskan bahwa ada enam cirri pembelajaran yang efektif, yaitu:<br />1. Siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan,<br />2. Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam pelajaran,<br />3. Aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian,<br />4. Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada siswa dalam menganalisis informasi,<br />5. Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berpikir, serta<br />6. Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya mengajar guru.<br /><br />Menurut Edi Suardi, ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut:<br />1. Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk peserta didik dalam suatu perkembangan tertentu. Inilah yang dimaksud dengan kegiatan belajar mengajar itu sadar akan tujuan, dengan menempatkan peserta didik sebagai pusat perhatian. <br />2. Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar dapat menvapai tujuan secara optimal, maka dalam melakukan interaksi perlu ada prosedur, atau langkah-langkah sistematik dan relevan. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang satu dengan yang lain, mungkin akan membutuhkan prosedur dan desain yang berbeda pula. <br />3. Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan suatu penggarapan yang khusus. Dalam hal ini materi harus didesain sedemikian rupa, sehingga cocok untuk mencapai tujuan. <br />4. Ditandai dengan aktifitas peserta didik. Sebagai konsekuensinya bahwa peserta didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.<br />5. Dalam kegiatan belajar mengajar guru berperan sebagai pembimbing.<br />6. Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan disiplin. Disiplin diartikan sebagi suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh pihak guru maupun peserta didik dengan sadar.<br />7. Ada batas waktu. Setiap tujuan akan diberi waktu tertentu, kapan tujuan itu sudah harus dicapai.<br />8. Evaluasi. Evaluasi harus dilakukan utnuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran yang telah ditentukan.<br /><br />B. KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN<br />Pembelajaran diambil dari terjemahan kata "Instructional". Seringkali orang membedakan kata pembelajaran ini dengan "pengajaran", akan tetapi tidak jarang pula orang memberikan pengertian yang sama untuk kedua kata tersebut. Menurut Arief S. Sadiman, kata pembelajaran dan kata pengajaran dapat dibedakan pengertiannya. Kalau kata pengajaran hanya ada di dalam konteks guru-murid di kelas formal, sedangkan kata pembelajaran tidak hanya ada dalam konteks guru-murid di kelas formal, akan tetapi juga meliputi kegiatan belajar mengajar yang tak dihadiri oleh guru secara fisik di dalam kata pembelajaran ditekankan pada kegiatan belajar siswa melalui usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar.<br />Kedua pandangan tersebut dapat digunakan, yang terpenting adalah interaksi yang terjadi antara guru dan siswa itu harus adil, yakni adanya komunikasi yang timbal balik di antara keduanya, baik secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media.<br />Komponen-komponen dalam pembelajaran adalah tujuan, materi pelajaran, metode atau strategi pembelajaran, media dan evaluasi. Berikut ini akan dijelaskan secara lebih terperinci komponen pembelajaran.<br />1. Tujuan <br />Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Karena tujuan merupakan unsure penting untuk suatu kegiatan, maka dalam kegiatan apapun tujuan tidak diabaikan. Demikian juga halnya dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dalam kegiatannya. Kegiatan belajar mengajar tidak dapat dibawa sesuka hati kecuali untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.<br />Dr. Roestiyah N.K (1989:44) menyatakan bahwa suatu tujuan pengajaran adalah deskripsi tentang penampilan perilaku perserta didik yang kita harapkan setelah mereka mempelajari bahan pelajaran yang kita ajarkan.<br />Tujuan sebagai sebuah komponen kurikulum merupakan kekuatan fundamental yang peka sekali, karena hasil kurikuler yang diinginkan tidak hanya sangat mempengaruhi bentuk kurikulum, tetapi memberikan arah dan focus untuk seluruh program pendidikan (Zais, 1976: 297).<br />Tujuan pengajaran terbagi menjadi 2 macam, yakni Tujuan Umum Pengajaran (TUP) dan Tujuan Khusus Pengajaran (TKP).<br />2. Guru<br />Guru Guru dari bahasa Sansekerta guru yang juga berarti guru, tetapi artinya harafiahnya adalah “berat” adalah seorang pengajar suatu ilmu. <br />Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. <br />Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru. Beberapa istilah yang juga menggambarkan peran guru, antara lain: <br />Selain siswa, faktor penting dalam proses belajar mengajar adalah guru. Guru sangat berperan penting dalam menciptakan kelas yang komunikatif. Breen dan Candlin dalam Nunan(1989:87) mengatakan bahwa peran guru adalah sebagai fasilitator dalam proses yang komunikatif, bertindak sebagai partisipan, dan yang ketiga bertindak sebagai pengamat.<br />Peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat.<br />Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara.<br />3. Siswa <br />Siswa atau Murid biasanya digunakan untuk seseorang yang mengikut suatu program pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, di bawah bimbingan seorang atau beberapa guru. Dalam konteks keagamaan murid digunakan sebaai sebutan bagi seseorang yang mengikuti bimbingan seorang tokoh bijaksana. Siswa adalah inti dari proses belajar mengajar. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Kemp(1997:4),” students are the center of the teaching and learning process, so they have to be involved in almost all the phrases of the classroom interaction from planning to evaluation.” Untuk mendorong keterlibatan itu sendiri, Brown(1987:115) menekankan pentingnya perhatian pada motivasi belajar siswa. “The foreign language learner who is intrinsically meeting in needs in learning the language will positively motivated to learn. When students are motivated to learn, they usually pay attention, become actively involved in the learning and direct their energies to the learning task.” <br /><br />4. Bahan pelajaran<br />Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Karena itu, guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikannya pada peserta didik.<br />Bahan pelajaran menurut Arikunto (1990) merupakan unsure inti yang ada di dalam kegiatan belajar mengajar karena memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh peserta didik.<br />Jadi, bahan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik akan memotivasi peserta didik dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian bahan pelajaran merupakan komponen yang tidak dapat diabaikan dalam pelajaran, sebab bahan adalah inti dalam proses belajar mengajar yang akan disampaikan kepada peserta didik.<br />Sedangkan menurut Prof. DR. H. Wina Sanjaya, M. Pd (2010:60) isi atau materi pelajaran merupakan komponen kedua dalam system pembelajaran. Dalam konteks tertentu materi pelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran. Artinya, sering terjadi proses pembelajaran yang diartikan sebagai proses penyampaian materi. Hal ini bisa dibenarkan manakala tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran. Dalam kondisi semacam ini, maka penguasaan materi pelajaran oleh guru mutlak diperlukan. Guru perlu memahami perlu secara detail isi materi pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa, sebab peran dan tugas guru adalah sebagai sumber belajar.<br /><br />5. Kegiatan belajar mengajar<br />Kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran, kegiatan belajar mengajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.<br />Dalam kegiatan pembelajaran guru dan peserta didik terlibat dalm interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu peserta didiklah yang lebih aktif, bukan guru. Guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator. <br />Dalam kegiatan pembelajaran aktivitas peserta didik bukan hanya secara individual, tetapi juga dalam kelompok sosial atau interaksi dalam kelompok. Dalam kegiatan pembelajaran guru sebaiknya memperhatikan perbedaan individual peserta didik baik pada aspek biologis, intelektual, dan fsikologis.<br /><br />6. Metode<br />Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan pembelajaran metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pembelajaran berakhir. <br />Winarno Surakhman, mengemukakan lima macam faktor yang mempengaruhi pengguanaan metoda mengajar antar lain ; <br />- Tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya <br />- Peserta didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya<br />- Situasi yang berbagai-bagai keadaannya<br />- Fasilitas yang berbagai-bagai keadaanya<br />- Pribadi guru serta kemampuan professional yang berbeda-beda<br />Metode pembelajaran merupakan proses atau prosedur yang digunakan oleh guru atau instruktur untuk mencapai tujuan atau kompetensi. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran atau melakukan internalisasi terhadap isi atau materi pembelajaran. (Smaldino dkk. 2005. p.15).<br />Ada beberapa metode pembelajaran yang dapat dipilih untuk digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Setiap metode memiliki cirri khas tersendiri yang penngunaannya perlu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Ragam metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain presentasi, diskusi, permainan, simulasi, bermain peran, tutorial, demonstrasi, penemuan, latihan dan kerjasama.<br /><br />1. Presentasi<br />Penyampaian informasi dan pengetahuan dari seseorang presenter dengan menggunakan pendekatan komunikasi satu arah. Dalam metode pembelajaran ini, presenter memiliki kemampuan spesifik yang perlu disampaikan kepada pemirsa (audience). Dalam hal ini, pemirsa adalah pesera program pelatihan atau trainee.<br />2. Diskusi<br />Metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara membahas masalah atau topic penting untuk memperoleh pemahaman dan pengetahuan. Setiap peserta dapat memberikan opini terhadap masalah atau topic yang didiskusikan.<br />3. Permainan<br />Metode pembelajaran ini bersifat kompetitif dan mengarahkan siswa untuk dapat mencapai prestasi atau hasil belajar tertentu. Permainan harus menyenangkan dan memberi pengalaman belajar baru bagi siswa. Pada umumnya, dalam metode pembelajaran permainan, ada pihak yang menang. Pihak yang menang akan mendapat reward, sedangkan pihak yang kalah perlu berlatih lebih keras untuk memenangkan permainan.<br />4. Simulasi <br />Metode pembelajaran ini mengharuskan siswa melakukan peran tertentu diluar dirinya sendiri atau melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan dalam sebuaj situasi baru. melalui proses simulasi, siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang mendekati situasi nyata.<br />5. Bermain peran<br />Bermain peran merupakan kegiatan belajar dalam sebuah situasi yang mendakati situasi yang sesungguhnya. dalam metode ini biasanya digunakan model yang relistik. Dalam metode pembelajaran ini, siswa diminta memerankan sesuatu yang belum pernah dialami sebelumnya. <br />6. Tutorial<br />Tutorial dapat diartikan sebagai penyajian informasi, konsep dan prinsip yang melibatkan siswa secara aktif di dalamnya. metode ini biasanya digunakan untuk aktifitas pembelajaran yang bersifat perbaikan atau remedial.<br />7. Demonstrasi<br />Dalam metode demonstrasi, seorang instruktur memperlihatkan cara melakukan proses atau prosedur tertentu secara sistematik kepada siswa. metode ini akan memberi dampak positif jika diikuti dengan aktivitas praktek oleh siswa. siswa mengamati cara instruktur melakukan proses kerja dengan benar. <br />8. Penemuan<br />Penemuan merupakan metode pembelajaran yang menerapkan pendekatan induktif, siswa untuk dapat menemukan sesuatu secara coba-coba atau trial and error. dengan mempelajari kasus-kasus, siswa akan menemukan prinsip-prinsip dari pengetahuan yang dipelajari.<br />9. Latihan <br />Metode latihan dan pengulangann biasa disebut juga dengan istilah drill and practice, yaknii metode yang menekankan pada latihan intensive yang berulang-ulang dengan tujuan agar siswa dapat menguasai keterampilan yang bersifat spesifik. latihan dan pengulangan akan mengarahkan siswa untuk menguasai pengetahuan keterampilan dalam topic atau mata pelajaran tertentu.<br />10. Kerjasama<br />Metode kerjasama menekankan pada upaya untuk membangun pengetahuan dan keterampilan melalui kolaborasi antar siswa. dalam melakukan metode pembeljaran ini, para siswa diminta untuk menghasilkan sebuah proyek bersama dengan bimbingan intensive dari instruktur atau guru.<br />7. Alat/ Media<br />Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Alat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu alat dan alat bantu pengajaran, yang dimaksud dengan alat adalah berupa suruhan, perintah, larangan dan sebagainya. Sedangkan alat bantu pengajaran adalah globe, papan tulis, batu tulis, batu kapur, gambar, diagram, slide, video dan sebagainya. <br /><br />8. Sumber<br />Yang dimaksud dengan sumber-sumber bahan dan belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran atau asal untuk belajar seseorang.<br /> Roestiyah (1989:52) menyatakan bahwa sumber-sumber belajar itu adalah:<br /> Manusia (dalam keluarga, seklah dan masyarakat)<br /> Buku/perpustakaan<br /> Media massa (majalah, surat kabar, radio, TV, dll)<br /> Dalam lingkungan<br /> Alat pelajaran (buku pelajaran, peta, gambar, kaset, tape, papan tulis, kapur, spidol, dll)<br /> Museum (tempat-tempat penyimpanan benda kuno)<br /><br />9. Evaluasi<br />Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, evaluation. Jadi, menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Sesuai dengan pendapat di atas, maka menurut Wayan Nurkanca dan Sumatana (1983:1) evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau prses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan. <br />Bebeda dengan pendapat tersebut, Dr. Roestiyah N. K (1989:85) menyatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan, mengumpulkan data-data seluas-luasnya, sedalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas peserta didik guna mengetahui sebab akibat dari hasil belajar peserta didik yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar. <br />Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam system proses pembelajaran. Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran, tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya dalam pengelolaan pembelajaran. Melalui evaluasi kita dapat melihat kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen system pembelajaran.<br /> <br />BAB III<br />KESIMPULAN<br /><br />Ciri pembelajaran yang efektif, yaitu:<br />1. Siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan,<br />2. Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam pelajaran,<br />3. Aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian,<br />4. Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada siswa dalam menganalisis informasi,<br />5. Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berpikir, serta<br />6. Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya mengajar guru.<br /><br />Komponen-komponen Pembelajaran terdiri dari:<br />1. Tujuan<br />2. Guru<br />3. Siswa<br />4. Materi Pembelajaran<br />5. Kegiatan Belajar Mengajar<br />6. Metode<br />7. Alat/bahan<br />8. Sumber<br />9. Evaluasi<br /><br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br />Pribadi,Benny.A.2009.Model Desain Sistem Pembelajaran.Dian Rakyat.Jakarta.<br />Sanjaya,Wina.2010.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Prenada.Jakarta.<br />Tanjung,Flores.2011.Strategi Belajar Mengajar Sejarah.UNIMED.<br />http://husamah.staff.umm.ac.id/files/2010/03/MakaLah-Komponen-PembeLajaran.pdfSuparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-75726030626238961752011-04-24T02:36:00.000-07:002011-04-24T02:42:38.993-07:00MAKALAH KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESABAB I<br />PENDAHULUAN<br /><br />Mubiyarto (1994) membagi tipologi desa tertinggal di Propinsi Jawa Tengah ke dalam sembilan tipologi berdasarkan komoditas basis pertanian dan kegiatan mayoritas petani pada desa tersebut. Kesembilan karakteristik desa adalah desa persawahan, desa lahan kering, desa perkebunan, desa peternakan, desa nelayan, desa hutan, desa industri kecil, desa buruh industri, serta desa jasa dan perdagangan.<br />Pembangunan desa akan semakin menantang di masa depan dengan kondisi perekonomian daerah yang semakin terbuka dan kehidupan berpolitik yang lebih demokratis. Akan tetapi desa sampai kini, masih belum beranjak dari profil lama, yakni terbelakang dan miskin. Meskipun banyak pihak mengakui bahwa desa mempunyai peranan yang besar bagi kota, namun tetap saja desa masih dipandang rendah dalam hal ekonomi ataupun yang lainnya.<br />Oleh karena itu, sudah sewajarnya bila pembangunan pedesaan harus menjadi prioritas utama dalam segenap rencana strategi dan kebijakan pembangunan di Indonesia. Jika tidak, maka jurang pemisah antara kota dan desan akan semakin tinggi terutama dalam hal perekonomian. <br />Adapun sasaran pokok pembangunan pedesaan adalah tercipanya kondisi ekonomi rakyat di pedesaan yang kukuh, dan mampu tumbuh secara mandiri dan berkelanjutan. Sasaran pembangunan pedesaan tersebut diupayakan secara bertahap dengan langkah: pertama, peningkatan kualitas tenaga kerja di pedesaan; kedua, peningkatan kemampuan aparatur pemerintah desa; ketiga, penguatan lembaga pemerintah dan lembaga masyarakat desa; keempat, pengembangan kemampuan sosial ekonomi masyarakat desa; kelima, pengembangan sarana dan prasarana pedesaan; dan keenam, pemantapan keterpaduan pembangunan desa berwawasan lingkungan.<br />Pembangunan Masyarakat Desa pada dasarnya adalah bertujuan untuk mencapai suatu keadaan pertumbuhan dan peningkatan untuk jangka panjang dan sifat peningkatan akan lebih bersifat kualitatif terhadap pola hidup warga masyarakat, yaitu pola yang dapat mempengaruhi perkembangan aspek mental (jiwa), fisik (raga), intelegensia (kecerdasan) dan kesadaran bermasyarakat dan bernegara. Akan tetapi pencapaian objektif dan target pembangunan desa pada dasarnya banyak ditentukan oleh mekanisme dan struktur yang dipakai sebagai sistem pembangunan desa.<br /><br /><br /><br />BAB II<br />PEMBAHASAN<br /><br />A. Pengertian <br />Kebijakan adalah pedoman-pedoman dan ketentuan-ketentuan yang dianut atau dipilih dalam melaksanakan (memanage) suatu program untuk mencapai tujuan tertentu.<br />Perencanaan adalah semua kegiatan (planning) yang dilakukan sebelum melakukan suatu kegiatan, dari suatu program proyek, yakni menentukan tujuan objective, tujuan antara, kebijakan, prosedur dan program.<br />Sukirno (1985) mengemukakan pendapatnya tentang konsep pembangunan, mempunyai 3 sifat penting, yaitu : proses terjadinya perubahan secara terus menerus, adanya usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita masyarakat dan kenaikan pendapatan masyarakat yang terjadi dalam jangka waktu<br />yang panjang.<br />Menurut Todaro (1998) pembangunan bukan hanya fenomena semata, namun pada akhirnya pembangunan tersebut harus melampaui sisi materi dan keuangan dari kehidupan manusia. Dengan demikian pembangunan idealnya dipahami sebagai suatu proses yang berdimensi jamak, yang melibatkan masalah pengorganisasian dan peninjauan kembali keseluruhan sistem ekonomi dan sosial. Berdimensi jamak dalam hal ini artinya membahas komponen-komponen ekonomi maupun non ekonomi.<br />Todaro (1998) menambahkan bahwa pembangunan ekonomi telah digariskan kembali dengan dasar mengurangi atau menghapuskan kemiskinan, ketimpangan dan pengangguran dalam kontenks pertumbuhan ekonomi atau ekonomi negara yang sedang berkembang.<br />Rostow (1971) juga menyatakan bahwa pengertian pembangunan tidak hanya pada lebih banyak output yang dihasilkan tetapi juga lebih banyak output daripada yang diproduksi sebelumnya. Dalam perkembangannya, pembangunan melalui tahapan-tahapan : masyaralat tradisional, pra kondisi lepas landas, lepas landas, gerakan menuju kematangan dan masa konsumsi besar-besaran. Kunci diantara tahapanini adalah tahap lepas landas yang didorong oleh satu atau lebih<br />sektor. Pesatnya pertumbuhan sektor utama ini telah menarik bersamanyabagian<br />ekonomi yang kurang dinamis.<br />Menurut Hanafiah (1892) pengertian pembangunan mengalami perubahan karena pengalaman pada tahun 1950-an sampai tahun 1960-an menunjukkan bahwa pembangunan yang berorientasi pada kenaikan pendapatan nasional tidak bisa memecahkan masalah pembangunan. Hal ini terlihat dari taraf hidup sebagian besar masyarakat tidak mengalami perbaikan kendatipun target kenaikan pendapatan nasional per tahun meningkat. Dengan kata lain, ada tanda-tanda kesalahan besar dalam mengartikan istilah pembangunan secara sempit.<br />Akhirnya disadari bahwa pengertian pembangunan itu sangat luas bukan hanya sekedar bagaimana menaikkan pendapatan nasional saja. Pembangunan ekonomi itu tidak bisa diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya.<br />Berbagai sudut pandang dapat digunakan untuk menelaah pembangunan pedesaan. Menurut Haeruman ( 1997 ), ada dua sisi pandang untuk menelaah pedesaan, yaitu: <br />1. Pembangunan pedesaan dipandang sebagai suatu proses alamiah yang bertumpu pada potensi yang dimiliki dan kemampuan masyarakat desa itu sendiri. Pendekatan ini meminimalkan campur tangan dari luar sehingga perubahan yang diharapkan berlangsung dalam rentang waktu yang panjang. <br />2) Sisi yang lain memandang bahwa pembangunan pedesaan sebagai suatu interaksi antar potensi yang dimiliki oleh masyarakt desa dan dorongan dari luar untuk mempercepat pemabangunan pedesaan. <br />Pembangunan desa adalah proses kegiatan pembangunan yang berlangsung didesa yang mencakup seluruh aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat. Menurut peraturan Pemerintah Republik Indonesia no : 72 tahun 2005 tentang desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bahwa perencanaan pembangunan desa disusun secara partisipatif oleh pemerintahan desa sesuai dengan kewenangannya dan menurut ayat (3) bahwa dalam menyusun perencanaan pembangunan desa wajib melibatkan lembaga kemasyarakatan desa.<br />Tujuan Perencanaan Pembangunan sebagai berikut:<br />1. Mengkoordinasikan antar pelaku pembangunan.<br />2. Menjamin sinkronisasi dan sinergi dengan pelaksanaan Pembangunan Daerah.<br />3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara Perencanaan,<br />Penganggaran, Pelaksanaan dan Pengawasan.<br />4. Mengoptimalkan Partisipasi Masyarakat<br />5. Menjamin tercapainya penggunaan Sumber Daya Desa secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.<br /> Kebijakan perencanaan pembangunan desa merupakan suatu pedoman-pedoman dan ketentuan-ketentuan yang dianut atau dipilih dalam perencanaan pelaksanakan (memanage) pembangunan di desa yang mencakup seluruh aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat sehingga dapat mencapai kesejahteraan bagi masyarakat.<br /><br />B. Pembagian desa berdasarkan tahap pembangunannya<br />Sebelum mengetahui kebijakan yang harus dibuat dalam pembangunan sebuah desa maka harus dikenali terlebih dahulu jenis desanya. Oleh karena itu, akan dipaparkan desa berdasarkan tahap pembangunannya sebagai berikut:<br />1. Desa Primitif<br />Belum mengalami sentuhan perubahan kebudayaan (sivilisasi) manusia. Contoh: desa-desa di Irian Jaya, penduduknya masih menggunakan koteka, desa-desa masyarakat tertinggal di Riau dan Jambi (Orang Sakai), Desa-desa orang baduy di Jawa Barat dan desa-desa masyarakat Dayak di Kalimantan dengan cara bertani berpindah-pindah.<br />Ciri-cirinya antara lain:<br />- Masyarakat terisoler, belum bersentuhan dengan kehidupan modern atau sangat sedikit bersentuhan<br />- Cara bertani sangat primitif, menanam ubi, berburu, bakar hutan, pertanian berpindah-pindah<br />- Belum ada yang bersekolah atau baru mulai satu-satu.<br />- Kebanyakan masih memakai alat-alat primitive buatan tangan<br />- Keper cayaan umumnya belum agama, tetapi masih berupa aliran kepercayaan<br /><br />2. Desa tradisonal<br />Beberapa ciri-cirinya;<br />- Sudah mengalami sentuhan dengan kehidupan modern, tetapi adopsi kebudayaan baru lambat, umumnya terisolir<br />- Tingkat kemajuan lambat, masih tahap prakapitalis<br />- Pertumbuhan produksi hamper nol atau stagnan<br />- Masih kuat memegang tradisi lamat, adat istiadat, ritual yang berakar dalam <br />- Kehidupan kelompok cukup kuat; masih ada hubungan patron clien alam kepemimpinan desaatau pemimpin marga, tokoh adat atau pedagang desa dan tuan tanah desa.<br />- Sudah ada kepala desa diangkat pemerintah atau dipilih maasyrakat, namun kalu tidak sesuai pola hubungan patron klien kurang berhasil.<br />- Pendidikan lemah dan adopsi tegnologi baru dan hubungan dengan dunia luar lemah.<br />- Sebagian besar desa tradisional masyarakatnya bersifat subsistem atau produksi untuk pasaar belum berkembang.<br />- Penggunaan uang masih terbatas. Alat menabung masih fisik, seperti ternak atau emas. Juga berkeinginan menabung masih rendah.<br /><br />3. Desa Transisonal<br />Ciri-cirnya adalah:<br />- Kontak dengan dunia luar sudah cukup besar, seperti ke pasar, ke sekolah bekerja ke kota/ tempat lain atau melalui perpindahan penduduk, termasuk urbanisasi.<br />- Banyak mengadopsi tegnologi baru, siap menerima pembaharuan, penyuluhan dan pendidikan<br />- Produktivitas kegiatan ekonomi, seperti pertanian, peternakan mengalami peningkatan<br />- Proses produksi sedang mengalami perubahan cukup berat, melalui adopsi tegnologi<br />- Komersialisasi sudah cukup tinggi, pasar digunakan untuk menjual hasil dan membeli input produksi<br />- Penggunaan tenaga kerja luar dan adanya pasar upah tenaga kerja mulai berkembang<br />- Tabungan berkembang dan sebagian dalam bentuk ruang<br />4. Desa Maju/Modern<br />Ciri-cirinya:<br />- Memanfaatkan tegnlogi baru<br />- Produksi berorientasi pasar. Sebagian besar dijual untuk pasar sehingga jenis komoditi yang diproduksi selalu disesuaikan dengan keadaan harga pasar. Tujuan produksi adalah untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.<br />- Mulai menerapkan sistem Agribisnis Paradigma Pertanian berubah menjadi Agribisnis dan Agroindustri dan perdagangan berkembang.<br />- Masyarakat sangat menghargai pedidikan, bersedia melakukan human investment<br />- Masyarakat sudah mengadopsi kehidupan di kota. Perbedaannya kegiatan ekonominya adalah berbasis pedesaan seperti pertanian, industry desa, pertambangan, pariwisata dan lain-lain.<br /><br />C. Masalah-Masalah Dalam Pembangunan<br />Masalah yang dikemukakan oleh Chayanov dan boeke, terutama didasarkan atas sistem sosial atau kebudayaan yang berakar dalam yang membuat Teori Ekonomi Modern seolah-olah tidak dapat diterapkan di desa-desa atau masyarakat seperti ini. Tetapi selain masalah yang berasal dari sistem sosial atau kebudayaan, sebenarnya banyk masalah lain yang menyebabkan timbulnya masalah pembangunan desa pada desa-desa tradisional, masalah-masalah tersebut terutama adalah:<br />1. Masalah pertumbuhan penduduk penduduk yang berat, sehingga pemilikan tanah semakin berkurang, terutama pada wilayah yang terbatas lahannya (Sumber Daya Alam)<br />2. Tingkat Pendidikan rendah yang menyebabkan adopsi tegnologi rendah dan stagnansi produk juga masalah lain yang bisa timbul dengan serius seperti masalah kesehatan, rendahnya produktivitas kerja dan masalah kepemimpinan desa.<br />3. Keterisolasian desa yang membuat hubungan dengan dunia luar sulit dan lambat dan tidak dapat memanfaatkan keuntungan dengan dunia luar<br />Masalah-masalah yang terjadi di desa Transisional adalah:<br />1. Masalah pertumbuhan penduduk yang cepat (sama dengan desa Tradisional)<br />2. Masalah pertanahan timbul, karena hubungan dengan dunia luar<br />3. Tingkat pendidikan rendah (Sama dengan desa tradisional)<br />4. Tingkat adopsi tegnologi yang mudah dan tidak tersedianya tegnologi spesifik lokal<br />5. Keterisolasian desa dan lambatnya pembangunan prasarana jalan<br />6. Masalah pembangunan prasarana lain seperti irigasi, drainase<br />7. Masalah pemasaran hasil-hasil pertanian<br />8. Masalah pengadaan modal untuk pembaharuan usaha-usaha pertanian (perkreditan dan akumulasi modal)<br />Masalah ini perlu dimengerti keadaannya, baik pada desa tradisional maupun pada desa transisional agar kebijakan dan perencanaan pembangunan desa dapat dibuat dengan cukup lebih baik.<br />Pemerintahan Desa dalam menyelenggarakan kewenangannya dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan untuk mewujudkan kemandirian serta kesejahteraan masyarakat belum dapat optimal karena terdapat berbagai permasalahan, seperti; <br />1. Terlalu cepatnya perubahan berbagai peraturan perundang-undangan sehingga menimbulkan kebingungan ditingkat pelaksana dan terkadang peraturan perundang-undangan yang dibutuhkan kurang lengkap dan memadai; <br />2. fasilitasi oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah masih sering terlambat; <br />3. terbatasnya tingkat kesejahteraan para penyelenggaran pemerintahan desa; <br />4. sebagian kualitas aparat pemerintahan desa masih terbatas dalam menggalang partisipasi masyarakat, menumbuhkan keswadayaan dan kemandirian dalam membangun, memanfaatkan, memelihara serta mengembangkan hasil-hasil pembangunan; <br />5. sangat terbatasnya sarana dan prasarana pemerintahan desa <br />6. belum terdapat kepastian mengenai kewenangan dan sumber pendapatan <br /><br />D. Kebijakan Pembangunan Desa<br />Bertolak dari permasalahan diatas, Pemerintah menetapkan berbagai kebijakan untuk memberdayakan, memantapkan, menguatkan Pemerintahan Desa. Kebijakan dimaksud antara lain: <br />(a) Pemantapan kerangka aturan<br />(b) Penataan kewenangan dan standar pelayanan minimal Desa; <br />(c) Pemantapan kelembagaan; <br />(d) Pemantapan administrasi dan keuangan Desa; <br />(e) Peningkatan sumber daya manusia penyelenggara pemerintahan desa dan <br />(f) peningkatan kesejahteraan para penyelenggara pemerintahan desa. <br />Untuk melaksanakan kebijakan sebagaimana diurai diatas, program prioritas yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah meliputi: <br />1. Pemantapan kerangka aturan: <br />Lingkup kegiatannya yaitu; mempercepat penyelesaian Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan Tata Tertib Badan Permusyawaratan Desa yang sesuai dengan prinsip keanekaragaman, demokratisasi, otonomi, partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. <br />2. Penataan organisasi dan kewenangan: <br />Lingkup kegiatannya yaitu; penataan organisasi Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Lembaga Kemasyarakatan Desa beserta kewenangan yang harus dimilikinya; <br /><br />3. Pemantapan sumber pendapatan dan kekayaan desa: <br />Lingkup kegiatannya yaitu; penataan manajemen perimbangan keuangan antara Kabupaten/Kota dengan Desa terutama mengenai alokasi dana desa, upaya peningkatan pendapatan asli desa, upaya penga-daan bantuan dari pemerintah dan pemerintah provinsi kepada desa, pembentukan badan usaha milik desa serta peningkatan dayaguna dan hasil guna aset yang dimiliki maupun yang dikelola oleh desa. <br />4. Penataan sistem informasi dan administrasi pemerintahan desa yang mudah, cepat, dan murah terutama yang berkaitan dengan kebutuhan dasar. <br />5. Pemantapan dan pengembangan kapasitas: <br />Lingkup kegiatannya yaitu; meningkatkan kapasitas Kepala Desa, Perangkat Desa, anggota Badan Permusyawaratan Desa agar lebih mampu menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara demokratis, transparan dan akuntabel berdasarkan nilai-nilai sosial budaya setempat. <br />6. Pengadaan sarana dan prasarana: <br />Lingkup kegiatannya yaitu; penyediaan sarana dan prasarana pemerintahan desa yang memadai dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat yang terdepan. <br />Beberapa program-program pembangunan pedesaan yang pernah dilaksanakan, misalnya program bidang pangan, program Inpres Desa Tertinggal, dan Program Pengembangan Terpadu Antar Desa ( PPTAD ) merupakan dalah satu upaya pemerintah dalam rangka mengembangkan pedesaan dalam mengejar ketertinggalannya dari perkotaan. Guna mendorong peningkatan pangan, program-program pembangunan yang pernah dilaksanakan adalah KOGM (Komando Gerakan Makmur), Bimas (Bimbingan Massal, Innas (Intensifikasi Massal), Insus (Intensifikasi Khusus), dan Supra Insus. Selain itu guna menyokong program pangan, pemerintah menyediakan bantuan Kredit Usaha Tani ( KUT ) bagi para petani dalam memberikan permodalan dalam pengelolaan lahannya. <br />Akan tetap program-program tersebut belum mampu meningkatkan kesejahteraan petani karena harga beras lokal masih relative lebih tinggi dibandingkan dengan harga beras impor. Sedangkan dana penGembalian LUT sampai saat ini banyak yang menunggak karena petani tidak mampu membayar cicilan tersebut. Adapun program IDT dan PPTAD lebih cenderung pada pembangunan fisik saja sehingga penekanan terhadap pembangunan masyarakat umum kurang tersentuh. Padahal berbagai persoalan yang membutuhkan penanganan pembangunan masyarakat desa sesungguhnya sangat mendesak, seperti ketertinggalaan desa dari kota hampIr di segala bidang, tidak terakomodasinya keinginan dan kebutuhan masyarakat dalam program-program pemerintah, dan kualiatas pendidikan dan kesejahteraan masih rendah. <br />Berdasarkan pengalaman tersebut sudah seharusnya pendekataan pembangunan pedesaan mulai diarahkan secara integral dengan mempertimbangkan kekhasan daerah baik dilihat dari sisi kondisi, potensi dan prospek dari masing-masing daerah. Namun di dalam penyusunan kebijakan pembangunan pedesaan secara umum dapat dilihat dalam tiga kelompok (Haeruman, 1997), yaitu : <br />1. Kebijakan secara tidak langsung diarahkan pada pendiptaan kondisi yang menjamin kelangsungan setiap upaya pembangunan pedesaan yang mendukung kegiatan sosial ekonomi, seperti penyediaan sarana dan prasarana pendukung (pasar, pendidikan, kesehatan, jalan, dan lain sebagainya), penguatan kelembagaan, dan perlindungan terhadap aktivitas sosial ekonomi masyarakat melalui undang- undang. <br />2. Kebijakan yang langsung diarahkan pada peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat pedesaan. <br />3. Kebijakan khusus menjangkau masyarakat melalui upaya khusus, seperti penjaminan hukum melalui perundang-undangan dan penjaminan terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat. <br />Di samping itu kebijakan pembangunan pedesaan harus dilaksanakan melalui pendekatan sektoral dan regional. Pendekatan sektoral dalam perencanaan selalu dimulai dengan pernyataan yang mengkut sektor apa yang perlu dikembangkan untuk mencapai tujuan pembangunan. Berbeda dengan pendekatan sektoral, pendekatan regional lebih menitik beratkan pada daerah mana yang perlu mendapat prioritas untuk dikembangkan, baru kemudian sektor apa yang sesuai untuk dikembangkan di masing-masing daerah. Di dalam kenyataan, pendekatan regional sering diambil tidak dalam kerangka totalitas, melainkan hanya untuk beberapa daerah tertentu, seperti daerah terbelakang, daerah perbatasan, atau daerah yang diharapkan mempunyai posisi trategis dalam arti ekonomi-politis. Oleh karena arah yang dituju adalah gabungan antara pendekatan sektoral dan regional, maka pembangunan daerah perlu selalu dikaitkan dimensi sektoral dengan dimensi spasial. <br /><br /><br />BAB III<br />KESIMPULAN<br /> Kebijakan perencanaan pembangunan desa merupakan suatu pedoman-pedoman dan ketentuan-ketentuan yang dianut atau dipilih dalam perencanaan pelaksanakan (memanage) pembangunan di desa yang mencakup seluruh aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat sehingga dapat mencapai kesejahteraan bagi masyarakat.<br /> Pembangunan Masyarakat Desa pada dasarnya adalah bertujuan untuk mencapai suatu keadaan pertumbuhan dan peningkatan untuk jangka panjang dan sifat peningkatan akan lebih bersifat kualitatif terhadap pola hidup warga masyarakat, yaitu pola yang dapat mempengaruhi perkembangan aspek mental (jiwa), fisik (raga), intelegensia (kecerdasan) dan kesadaran bermasyarakat dan bernegara. Akan tetapi pencapaian objektif dan target pembangunan desa pada dasarnya banyak ditentukan oleh mekanisme dan struktur yang dipakai sebagai sistem pembangunan desa.<br /> Pengertian pembangunan itu sangat luas bukan hanya sekedar bagaimana menaikkan pendapatan nasional saja. Pembangunan ekonomi itu tidak bisa diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya.<br /> Pembagian desa menurut tahap pembangunannya terbagi atas:<br />1. Desa Primitif<br />2. Desa Tradisional<br />3. Desa Transisional<br />4. Desa Maju<br /> Beberapa program-program pembangunan pedesaan yang pernah dilaksanakan, misalnya program bidang pangan, program Inpres Desa Tertinggal, dan Program Pengembangan Terpadu Antar Desa ( PPTAD ) merupakan dalah satu upaya pemerintah dalam rangka mengembangkan pedesaan dalam mengejar ketertinggalannya dari perkotaan. Guna mendorong peningkatan pangan, program-program pembangunan yang pernah dilaksanakan adalah KOGM (Komando Gerakan Makmur), Bimas (Bimbingan Massal, Innas (Intensifikasi Massal), Insus (Intensifikasi Khusus), dan Supra Insus. Selain itu guna menyokong program pangan, pemerintah menyediakan bantuan Kredit Usaha Tani ( KUT ) bagi para petani dalam memberikan permodalan dalam pengelolaan lahannya.<br /><br />SUMBER:<br /><br />Sinuhaji, Minah.2011. Bahan Ajar “Perencanaan dan Pembangunan Wilayah”.UNIMED. Medan.<br /><br />Sumber internet:<br />www.bappenas.go.id/get-file-server/node/8197/ <br />http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_9038/title_pelaksanaan-inpres-tentang-pembangunan-desa/<br />http://www.kebumenkab.go.id/index.php?module=htmlpages&func=display&pid=67<br />www.forumdesa.orgSuparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-54371196130098533142011-03-26T03:13:00.000-07:002011-03-26T03:28:58.420-07:00TEORI STRUKTUR PERKOTAANA. Theory Dari Burgess<br /><br />Teori ini berasal dari telaah burgess atas struktur kota besar Chicago pada tahun 20-an yang kemudian diterbitkan berupa bukunya the city (1925). Sosiolog beraliran human ekologi ini mengemukakan bahwa kota-kota itu memekarkan diri bermula dari pusat ahlinya, sehingga nantinya oleh datangnya tambahan penduduk secara bertahap meluas ke wilayah-wilayah tepi dan keluar. Setiap aat pengamat dapat menemukan zone-zone beberapa buah yang bentuknya konsentrasi sehingga ini kepada kota-kota di pedalaman memberikan sruktur bergelang mengikuti aluran air ini nampak misalnya pada kota Amsterdam.<br />Teory burgess di atas dapat dibuktikan kebenarannya hanya di Negara-negara barat yang maju masyarakatnya ditambah lagi dengan syarat kondisi topografi lokal yang menguntungkan bagi rute komunikasi. <br />Menurut buku Struktur Tata Ruang Kota (Hadi Sabari Yunus) teory burgess ternyata banyak mempengaruhi perkembangan study kota selanjutnya. Ada beberapa ahli yang tidak menyetujui teori burgess ini . kelompok ini mengemukakan 4 alasan mengapa teori konsentris tidak disetujui yaitu:<br />1. Adanya pertentangan antara gradients dengan zonal boundaries.<br />Kritik ini mulai muncul dari Davie yang menyatakan bahwa gambaran konsentris sempurna seperti itu tidak sesuai dengan kenyataan. Adanya gradasi perubahan variabel-variabel dari pusat kota ke arah luar ternyata tidak jelas terlihat dari zona yang satu ke zona yang lain berikutnya. Kalau seandainya zonal boundaries itu betul mestinya batas antara zona dapat dilihat dan diacak dengan mudah. Menurut Davie (1937) ada 5 kenyataan yang tidak sesuai dengan teori konsentris, yaitu:<br />• Bentuk CBD mempunyai bentuk yang tidak teratur dan kebanyakan berbentuk segi empat atau persegi panjang dan bukannya bulat.<br />• Penggunaan lahan perdagangan meluas dari CBD ke arah luar secara menjari searah dengan route transportasi dan terkonsentrsi pada tempat-tempat strategis.<br />• Perumahan kelas rendah juga dapat terletak pada daerah industry dan daerah route transportasi.<br />• Industri terletak dekat jalur transportasi<br />• Perumahan yang lebih baik dapat terdapat dimana-mana.<br /><br />2. Homoginitas internal yang tidak sesuai dengan kenyataan <br />Sanggahan ini pertama kali dikemukaakan oleh Hatt(1946) pada artikelnya yang berjudul the concept of natural area. Sarajana ini bertolak dari ide natural area yang dikemukakan oleh burgess. Dalam kenyataanya bahwa keseragaman yang dikemukakan oleh burgessterhadap populasi masing-masing zona tidak terlihat dan didalam tiap zona justru terlihat variasi internal yang sangat besar. Dengan demikian jastifikasi ekologis untuk mengenali karakteristik zona yang ada tidak dapat dipertanggungjawabkandan perlu dicari kerangka pendekatan yang lain untuk mempelajari kehidupan perkotaan yang sangat kompleks ini.<br />3. Skema yang anakronistik/ out of date<br />Oleh karena pada dekade yang sama saja teorinya tidak dapat dipertahankan apalagi digunakan untuk menganalisis model keruangan kota di dunia dengan latar belakang spasial dan temporal yang bervariasi.<br />4. Teorinya kurang bersifat universal <br />Oleh Burgess dikemukakan bahwa teorinya hanya berlaku pada kota-kota industri di Amerika yang sedang berkembang dengan cepat, namun kenyataannya telah diangkat sebagai suatu dasar analisis untuk semua kota-kota secara umum. Berdasarkan kajian dari berbagai kota-kota lain, khusus nya diluar Amerika, ternyata peranan kondisi politik, ekonomi, sosial budaya dan teknologi terhadap pembentukan pola keruangan kotanya sangat besar . secara garis besar, sanggahan terhadap teori burgess tersebut didasarkan pada <br />• Teori hanya berlaku pada kondisi yang sangat terbatas baik waktu, tempat, dan kondisi politik, ekonomo, sosial budaya.<br />• Ketidakcocokannya antara ide zona yang ada dengan ide gradient dari pusat kota kearah luar. Namun demikian perlu dicatat bahwa tidak semua ide-ide penyanggah sendiri dapat dipertahankan.<br /><br />B. Teori Sektor Dari Hoyt<br />Menurut Homer Hoyt yang mengadakan riset-riset pada tahun 30-an, proses pertumbuhan kota lebih berdasarkan sektor-sektor dari pada sistem gelang sebagaimana dikemukakan dalam teori Burgess. Hoyt pun meneliti kota Chicago dengan maksud mendalami ciri-ciri DBD yang menempati pusat kota, sehubungan itu ia berpendapat bahwa pengelompokan tata guna tanah menjulur seperti irisan kue tart. Bersama itu terjadilah perbedaan kawasan kota berdasarkan jenis pergedungan ataupun kelompok penduduk tanpa keterangan latar belakang kejadiannya.<br />Dengan demikian, pendirian perumahan bagi kaum elit akan mendorong mahalnya tanah-tanah yang berlokasi di tepi-tepinya. Logis pula bahwa perumahan kaum buruh akan meluaskan diri dengan cara menyambung pada kompleks yang telah ada, kemudian lokasi untuk industri-industri baru. Begitulah kota akan memekarkan diri mengikuti pola irisan kue disebut sektor-sektor itu.<br /><br />Para geograf masih menghubungkan lagi dengan latar belakang geografi alam dari kota yang bersangkutan serta rute-rute transportasi. Tanah yang datar memungkinkan pembuatan jaringan jalan, rel kereta api, dan terusan yang murah. Akibatnya sebuah kota perindustrian cenderung untuk mekar dengan cara memanjang. Demikian pula lokasi kota di tepi pelerengan, cenderung mekar melengkkung mengikuti bujuran lereng tersebut, ini yang menyangkut perumahan penduduknya.<br />Hoyt menemukan bahwa pajak tanah dan bangunan berbeda-beda berdasarkan sektor-sektor kota, jadi tak berarti bahwa pajak tertinggi harus kedapatan di dekat pusat kota. Seperti halnya pada teori Burgess yang konsentris tadi. Selanjutnya ditemukan pula bahwa makin ke dalam kota, dalam sektor yang sama, bangunan gedung / perumahan makin kuno, juga bahwa makin ke pusat kota fungsi industri makin berkurang atau makin mengalami perubahan. Sebaliknya perindustrian berkembang pesat di pinggiran kota yang lebar sektornya memang membesar.<br /><br />C. Teori Pusat Kegiatan Banyak (Multiple Nuclei Theory) Dari Harris Ullman<br />Teori ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1945 oleh Harris dan Ullman. Mereka berpendapat bahwa meskipun pola konsentris dan sektoral dalam kota ada, kenyataannya lebih kompleks dari apa yang sekedar diteorikan oleh Burgess dan Hoyt masing-masing.<br />Mereka jelaskan secara khusus bahwa pertumbuhan kota yang bermula dari suatu pusat menjadi ruwet bentuknya. Ini disebabkan oleh munculnya pusat-pusat tambahan yang masing-masing akan berfungsi menjadi kutub pertumbuhan. Di sekeliling nucleus- nucleus baru itu akan mengelompok tata guna tanah yang / bersambungan secara fungsional. Keadaan seperti itu akan melahirkan struktur kota yang memiliki sel-sel pertumbuhan.<br />Tempat-tempat yang bertipe nucleus itu misalnya pelabuhan udara, kompleks industri, kampus universitas, pelabuhan laut atau stasiun besar. Yang memiliki nucleus bukan hanya kota, juga desa-desa besar atau kota-kota kecil yang pusatnya merupakan pusat pelayanan bagi penduduk. Lalu terjadi di sekitarnya pengelompokan tata guna tanah dengan perhitungan keuntungan ekonomis. Industri mencari lokasi di dekat terminal transportasi, perumahan baru mencari lokasi dekat pusat-pusat perbelanjaan. Juga ada gejala bahwa para spesialis (dokter, pedagang, cenderung berpraktek di kawasan kota yang tertentu ).<br />Teori Burgess dan Hoyt hanya menunjukkan contoh-contoh dari realitas belaka. Sebenarnya ciri-ciri persebaran jenis-jenis tanah ditentukan olrh faktor-faktor yang unik berupa situs kota dan sejarahnya pula yang khas. Demikian secara ringkas kritik Harris dan Ullman.<br /><br />Faktor-faktor Penyebab Aglomerasi/Disaglomerasi Fungsi:<br />1) Fasilitas-fasilitas yang khusus tertentu (specialized facilities)<br />Menurut pendapatnya, kegiatan-kegiatan tertentu membutuhkan fasilitas-fasilitas tertentu, sebagai contoh; daerah-daerah pengecer/retail “districts” dalam kegiatannya sangat membutuhkan aksesibilitas yang maksimal. Hal ini mempunyai pengertian yang berbeda dengan ide sentralitas geometri. Misalnya distrik pelabuhan akan menguntungkan bila terletak pada pinggiran perairan yang dapat dilayari; daerah pabrik-pabrik hendaknya dekat dengan lokasi sarana angkutan yang besar dan lainnya.<br />2) Faktor Ekonomi Eksternal (external economies)<br />Seperti terjadi di kota-kota besar, adanya pengelompokan fungsi-fungsi yang sejenis menimbilkan keuntungan tersendiri. Pengelompokan akan berarti peningkatan konsentrasi pelanggan-pelanggan potensial dan memudahkan dalam membandingkan satu sama lain.<br />3) Faktor Saling Merugikan Antar Fungsi yang Tidak Serupa<br />Antagonism antar pengembangan pabrik-pabrik dan pengembangan permukiman kelas tinggi merupakan contoh yang sangat nyata. Konsentrasi pejalan kaki yang sangat tinggi, mobil-mobil di daerah pengecer (retail district) sangat antagonistic terhadap pemusatan fasilitas transportasi kereta api dan juga terhadap daerah untuk bongkat muat barang-baranng pada “wholesale district” atau daerah-daerah industry besar atau sebaliknya.<br />4) Faktor Kemampuan Ekonomi Fungsi yang Berbeda<br />Sering kali terjadi bahwa fungsi-fungsi tertentu justru tidak menempati lokasi yang sebenarnya ideal karena ketidakmampuan ekonomi. Sebagai contoh perumahan kelas tingakat rendah tidak mampu menempati lahan yang nyaman dengan pemandangan yang indah karena tingginya sewa lahan pada lokasi seperti ini. Adanya persaingan bebas, menempatkan “permukiman kelas tinggi” pada lokasi lahan tersebut karena mampu membayar sewa yang tinggi dan permukiman murah/ sesuai dengan kemampuan ekonominya.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQS_FdVu0df3Wg-g6a0KSZY-nVeOgdd5pM5Pv6vSp_7Cvb_0boz6fQ7-J0HUHq73lMw9iw9L-E2rKkxxejnJ_H5H0NU7LG07viSmlMfi8081751txQ7_51QVH8QlWixzygL8UQQAa6nAA/s1600/2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 420px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQS_FdVu0df3Wg-g6a0KSZY-nVeOgdd5pM5Pv6vSp_7Cvb_0boz6fQ7-J0HUHq73lMw9iw9L-E2rKkxxejnJ_H5H0NU7LG07viSmlMfi8081751txQ7_51QVH8QlWixzygL8UQQAa6nAA/s320/2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5588333118843748066" /></a><br />Sumber:<br />Daldjoeni, N. 2003. Geografi Kota dan Desa.Bandung. PT.Alumni Bandung.<br />Yunus, Hadi Sabari.2004. Struktur Tata Ruang Kota.Yogyakarta.Pustaka pelajar.Suparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-73097912822122771642011-03-24T23:48:00.000-07:002011-03-26T02:58:09.089-07:00TANAH OXISOLTanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus)<br />Salah satu sistem klasifikasi tanah yang telah dikembangkan Amerika Serikat dikenal dengan nama: Soil Taxonomy (USDA, 1975). Sistem klasifikasi ini menggunakan enam (6) kategori, yaitu:<br />1.Ordo<br />2.Subordo<br />3.Greatgroup<br />4.Subgroup<br />5.Family<br />6.Seri<br />Sistem klasifikasi tanah ini berbeda dengan sistem yang sudah ada sebelumnya. Sistem klasifikasi ini memiliki keistimewaan terutama dalam hal:<br />1. Penamaan atau Tata Nama atau cara penamaan.<br />2. Definisi-definisi horison penciri.<br />3. Beberapa sifat penciri lainnya.<br /><br />Oxisol menduduki rangking kelima di bumi, golongan ini berasal dari bahasa Prancis, Oxide yang berarti Oksida. Semua tanah yang memiliki horizon oksida, tergolong oxisol.Oxisol menurut system klasifikasi tanah 1949 meliputi tanah lateritik, Lastosol, dan laterit air tanah (Ground Water Laterite). Golongan tanah oxisol tersebar di daerah tropika dan paling luas di Afrika dan di Amerika Selatan. <br /> Sub-order dari tanah oxisol adalah sebagai berikut:<br />1) Aquox, Aqua + ox isol, berasal dari Latin Aqua, air. Khas en hubungannya dengan perariran.<br />2) Humox, Hum us + ox isol, dari kata Yunani, Humus, bun<br />Artinya: Oxisol yang mengandung bahan organic<br />3) Orthox, Ortho os + ox isol, orth dari bahasa Yunani; ortho benar. Artinya oxisol biasa<br />4) Ustox, ust us + ox isol, Ust dari bahasa Latin ustus, terbakar. Oxisol terdapat pada region iklim kering, biasa musim panas yang kering.<br />5) Torrox, torr idus + ox isol. Torr berasal dari bahasa Latin torrid us, panas, kering. Artinya biasa kering.<br /><br /><br />Tanah oxisol memiliki ciri-ciri sebagai berikut:<br />- Warna tanahnya merah hingga kuning, sehingga sering disebut tanah merah. <br />- Tanah latosol yang mempunyai sifat cepat mengeras bila tersing kap atau berada di udara terbuka disebut tanah laterit.<br />- kejenuhan basa kurang dari 50 %, umumnya mempunyai epipedon kambrik dan horison kambik.<br />- mengalami pencucian dan pelapukan lanjut, berbatas horizon baur, sehingga kandungan mineral primer dan unsure hara rendah, <br />- konsistensi gembur dengan stabilitas agregat kuat dan terjadi penumpukan relative seskwioksida di dalam tanah akibat pencucian silikat.<br />- Tanah dengan kadar liat lebih dari 60 %, remah sampai gumpal, gembur, warna tanah seragam dengan dengan batas-batas horison yang kabur, solum dalam (lebih dari 150 cm).<br /><br />Berikut ini gambar tanah oxisol<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBlUyimDbwTdScxCVNyx3Lk5dpL-eFl7S8IC0XKEPQyhRhszjE7qJo1EToEmMb-FDYYx-yh9XCyvPY5QtVfexb3T72auAxdbstJbAKzbmJKLjLuyw1b0DB9Nq3Gzn_nvVIfQy1u7ubS9g/s1600/taksonomi+tanah+3.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 154px; height: 299px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBlUyimDbwTdScxCVNyx3Lk5dpL-eFl7S8IC0XKEPQyhRhszjE7qJo1EToEmMb-FDYYx-yh9XCyvPY5QtVfexb3T72auAxdbstJbAKzbmJKLjLuyw1b0DB9Nq3Gzn_nvVIfQy1u7ubS9g/s320/taksonomi+tanah+3.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5588325607241442402" /></a><br /><br />Tanah Alfisol, Ultisol dan Oxisol termasuk kelompok tanah merah (Soepraptohardjo, 1961; dalam Buurman, 1980), bahan induk bersifat masam hingga ultra basa.<br />Ketersediaan unsur P dan K di tanah Oxisol sangat rendah, sebagai akibat dari pelapukan lanjut, dan terikat menjadi bentuk yang tidak tersedia untuk tanaman, yaitu Fe- P, Al-P, FeAl-P dan bentuk lainnya.<br /><br />Tanah oxisol banyak digunakan untuk perladangan, pertanian subsisten pengembalaan dengan intensitas rendah, dan perkebunan yang intensif seperti perkebunan tebu, nanas, pisang dan kopi.<br />Upaya pemanfaatan tanah Oxisol secara optimal, khususnya untuk pengembangan tanaman kelapa sawit memerlukan pemahaman yang tepat dan menyeluruh mengenai karakteristik tanah tersebut. (studi di Perkebunan Pelaihari Kalimantan Selatan pada Maret 2002). Pemanfaatan tanah Oxisol untuk pengembangan kelapa sawit, khususnya di kebun Pelaihari, harus diikuti dengan upaya untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah. Upaya tersebut di antaranya adalah penanaman tanaman kacangan penutup tanah, pemupukan, dan aplikasi bahan organik<br /><br /><br />Daerah penyebaran Oxisol adalah daerah tropis dengan curah hujan tinggi (2000-7000 mm/tahun), terbentuk di daerah tuf, abu atau fan vulkanik yang telah mengalami pelapukan lanjut, dengan bentuk wilayah berombak, bergelombang, berbukit hingga bergunung serta pada ketinggian 10 sampai 1000 m dari permukaan laut (Sarief:1985).<br />Terdapatnya penyebaran tanah Oxisol ini pada ketinggian 10 sampai 1000 m dpl, berarti tanah oxisol dapat ditemui di dataran rendah (0-600 m dpl) maupun di dataran tinggi (>600 m dpl), sehingga sangat besar kemungkinan sifat-sifat fisika tanah pada kedua macam daerah akan berbeda pula. Sebab perbedaan sifat fisika tanah sangat dipengaruhi oleh perbedaan faktor-faktor pembentuk tanah seperti iklim, bahan induk, topografi, organisme dan waktu (Buol, Hole, Cracken, 1980).<br /><br /><br /><br /><span style="font-style:italic;"></span>Sumber:<br />Maidhal, 1993. Skripsi “Perbandingan sifat fisika tanah lapisan atas oxisol di dataran tinggi dan dataran rendah”. Universitas Andalas Fakultas Pertanian. Padang.<br />Syafi’i, Suryatna.1990. Ilmu Tanah. Angkasa Bandung. Bandung.<br />http://feiraz.wordpress.com/2008/11/08/geografi-tanah-indonesia/ diunduh 14:15 20 maret 2011 <br />http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:BJ3QQSPoj0YJ:www.docstoc.com/docs/32254322/KONSEP-TANAH+tanaman+yang+dapat+tumbuh+di+tanah+oxisol&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a&source=www.google.co.id diunduh 20:18 17 maret 2011<br />http://www.scribd.com/doc/13977716/Alfisol-Dan-Oxisol diunduh 20:25 17 maret 2011Suparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-28098122596830176552011-02-14T05:39:00.000-08:002011-02-14T05:44:26.476-08:00RINGKASAN MATERI METODOLOGI PENELITIANA. MASALAH PENELITIAN<br />Masalah dalam penelitian dapat diartikan sebagai persoalan pokok yang ingin dijawab melalui suatu penelitian. Di dalam penelitian, masalah sangat berperan dalam mengarahkan seorang peneliti untuk melakukan kegiatan penelitiannya. Tanpa merumuskan masalah para peneliti dapat mengalami kebingungan, bahkan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian maupun dalam penulisan.<br />Dalam kegiatan penelitian, yang dapat menjadi sumber masalah adalah adanya kesenjangan antara “yang seharusnya terjadi” dengan “yang sebenarnya terjadi”. Dengan demikian, yang menjadi masalah adalah “apa yang menjadi penyebab timbulnya kesenjangan antara yang sebenarnya terjadi dengan yang seharusnya terjadi”.<br /><br />B. JUDUL PENELITIAN<br />Judul penelitian merupakan suatu bentuk masalah yang masih bersifat global sehingga perlu diperinci lagi. Penentuan judul sangat penting karena di dalam judul tergambarkan objek dan subjek apa yang akan diteliti, lokasi, tujuan, dan sasaran apa yang ingin dicapai.<br />Beberapa petunjuk yang perlu diperhatikan untuk menentukan judul penelitian:<br />1. Keterjangkauan <br />Prinsip pertama yang harus diperhatikan adalah bahwa judul maupun objek yang akan diteliti sedapat mungkin terjangkau oleh kemampuan peneliti. Kemampuan peneliti dapta berupa tingkat pengetahuan, waktu yang tersedia, kesulitan memperoleh pembimbing dan kerjasama dengan pihak lain.<br />2. Ketersediaan data<br />Judul yang dipilih sedapat mungkin tersedia datanya. Para peneliti akan mengalami kesulitan, apabila judul yang dipilih tidak tersedia datanya.<br />3. Signifikansi judul yang dipilih<br />Yakni seberapa pentingkah suatu permasalahan sehingga harus diteliti.<br /><br />C. HIPOTESIS<br />Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap suatu masalah yang masih perlu diuji kebenarannya. Peneliti akan mengamati suatu gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi focus perhatiannya. Sebelum mendapatkan fakta yang benar, mereka akan membuat dugaan tentang gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi titik perhatiannya tersebut.<br />Cara Merumuskan Hipotesis:<br />a. Hipotesis harus mendukung judul dan tujuan penelitian<br />b. Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris.<br />c. Hipotesis harus bersifat spesifik.<br />Dalam statistic dikenal dua jenis hipotesis yakni hipotesis nol (H0) dan Hipotesis alternative (Ha).<br />Hipotesis Nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan atau tidak adanya perbedaan atau tidak ada pengaruh antara dua variable yang dipersoalkan.<br />Hipotesis alternative (Ha) adalah suatu hipotesis yang menyatakan ketidaksamaa, perbedaan atau pengaruh antara dua variable yang dipersoalkan.<br />Dalam pengujian hipotesis terdapat dua tipe kesalahan, yaitu Tipe Kesalahan I jika dalam pengambilan keputusan berdasarkan pada penolakan hipotesis yang benar (yang seharusnya diterima), sedangkan Tipe Kesalahan II jika kesimpulan berdasarkan pada penerimaan hipotesis yang salah (yang seharusnya ditolak).<br />Probabilitas untuk terjadinya kesalahan disebut dengan “Taraf Signifikan” atau disimbolkan dengan α, dimana nilai taraf signifikan tersebut dinyatakan dalam prosentase (misalnya α : 5%, 10% dan lain-lain). Lawan dari taraf signifikan adalah tingkat keyakinan, yaitu bernilai sebesar 1 - α. Misalnya jika taraf signifikan sebesar 5% maka tingkat keyakinan sebesar 95 %, jika α sebesar 10% maka tingkat keyakinan bahwa hipotesis yang diajukan benar adalah sebesar 90%.<br />Dalam pengujian hipotesis terdapat dua cara yang dapat dilakukan, yaitu pengujian hipotesis satu arah (One Tail Test) dan pengujian hipotesis dua arah (Two Tail Test). Untuk pengujian hipotesis satu arah dibagi menjadi dua, yaitu pengujian hipotesis satu arah negatif dan pengujian hipotesis satu arah positif (tergantung hipotesis alternatif yang diajukan). <br /><br />D. CARA MENULIS KUTIPAN<br />Dalam penyajian laporan penalitian biasanya diperlukan catatan yang lazim disebut catatan kaki. Catatan ini biasa digunakan untuk:<br />- Menunjang fakta, konsep dan gagasan atau informasi tentang sumber data, gagasan dan lain-lain yang relevan<br />- Memberikan penjelasan tambahan tentang suatu masalahyang dikemukakan dalam teks atau untuk menjelaskan defenisi istilah secara lebih cermat.<br />Untuk kepentingan keseragaman cara penulisan catatan, perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:<br />a. Singkatan-singkatan Ibid, loc.cit.,op.cit. hendaknya tidak digunakan.<br />b. Apabila nama pengarang disertakan dalam teks, ikutilah nama pengarang dengan tahun terbit dalam kurung (“….Amran Halim (1970) menyatakan …)<br />Apabila nama pengarang dinyatakan dalam teks, cantumkan nama pengarang dan tahun terbit dan tanda koma di antaranya.<br />c. Petunjuk halaman mengikuti tahun terbit, didahului titik dua, tanpa menggunakan singkatan p., pp., atau h. sebelum nomor halaman.<br />“ …telah dicatat (Alisjahbana, 1057:15-20) bahwa …”<br />d. Untuk acuan dengan dua pengarang, cantumkanlah nama akhir kedua pengarang, lebih dari dua pengarang, gunakanlah singkatan dkk.<br />e. Apabila diperlukan lebih dari satu acuan terhadap pengarang dan tahun terbit yang sama, gunakanlah huruf a dan b pada akhir tahun terbitsebagai pembeda.<br />“… seperti dikemukakan (Chomsky, 1968a)dan kemudian dipertegas kembali pada artikellain (Chomsky, 1968b), maka…”<br />f. Untuk peneanda jilid acuan,gunakanlah nomor urut arab dan tempatkan nomor tersebut pada akhir tahun terbit dan naikkan ½ spasi;<br />g. Acuan lebih dari satu hendaknya dituliskan berturut-turut dalan satu kurung dan dipisahkan dengan tanda titik koma.<br />h. Catatan kaki yang memberikan penjelasan tambahan hendaknya dicantumkan dibawah halaman tempat nomor catatan dinyatakan, dengan jarak satu spasi. Nomor catatan adalah nomor urut dan ditempatkan sesudah tanda baca dan huruf terakhir yang bersangkutan serta dinaikkan ½ spasi.<br /><br />E. POPULASI DAN SAMPEL<br />Populasi adalah himpunan individu atau objek yang benyaknya terbatas atau tidak terbatas. Himpunan individu yang terbatas adalah himpunan individu yang dapat diketahui atau diukur dengan jelas jumlah maupun batasnya sedangkan himpunan individu yang tidak terbatas adalah himpunan individu yang sulit diketahui jumlahnya wlaupun batas wilayahnya kita ketahui.<br />Sampel adalah sebagian dari objek atau individu yang dapat mewakili suatu populasi. Secara garis besar ada dua cara yang dpat dilakukan dalam pengambilan sampel, yaitu:<br />1. Probability Sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsure populasi untuk dipilih.<br />Contoh: Suatu populasi terdiri dari 1.000 orang mahasiswa jurusan Geografi. Setiap unsure populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih 1/1.000 orang.<br />Probability Sampling terdiri dari:<br />a. Sampel acak sederhana (Simple Random Sampling)<br />b. Sampel Sistematik (Systematic Sampling)<br />c. Sampel acak berstrata (Stratified Random Sampling)<br />d. Sampel Gugus (Cluster Sampling)<br />e. Sampel Daerah (Area Sampling)<br />2. Non Probability Sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan tidak memberi kemungkinan/kesempatan yang sama bagi setiap unsure populasi untuk dipilih karena tidak diketahui/dikenal jumlah populasi sebebnarnya.<br />Non probability Sampling terdiri dari:<br />a. Sampel Purposif<br />b. Sampel Kuota<br />c. Sampel Bola Salju<br />d. Sampel rute Acak<br />Pemilihan sampel tergantung dari masalah yang dihadapi, tujuan penelitian, besarnya populasi dan jumlah sampel yang diperluka, waktu dan biaya yang tersedia, serta kemudahan untuk memperoleh sampel.<br /><br />F. DATA DAN PENGGOLONGANNYA<br />Data dapat digolongkan menjadi:<br />1.1. Berdasarkan sifatnya<br /> Data kuantitatif yaitu data yang bersifat angka. Data ini biasa berupa angka-angka seperti 1,2,3 dan seterusnya.<br /> Data Kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat maupun uraian. Misalnya peneliti ingin mengetahui asal usul tenaga kerja industry di Medan dengan memberikan pilihan jawaban:<br />- Berasal dari kota Medan<br />- Berasal dari desa sekitar kota Medan<br />- Berasal dari luar kota Medan<br />- Berasal dari luar Sumatera<br />1.2. Berdasarkan Sumbernya<br /> Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden atau objek yang diteliti, atau ada hubungannya dengan yang diteliti.<br /> Data Sekunder yaitu data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi di luar diri peneliti sendiri walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data asli. Data sekunder dapat diperoleh dari instansi-instansi maupun perpustakaan.<br /><br />G. CARA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA<br />1. Data Primer<br />1.1. Observasi<br />Observasi adalah cara dan tekhnik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian.<br />Observasi terbagi menjadi dua yaitu:<br />a. Observasi langsung yaitu observasi yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa sehingga observer berada bersama objek yang diteliti.<br />b. Observasi tidak langsung yaitu pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya peristiwa yang akan diselidiki atau objek yang diteliti. Contohnya adalah pengamatan yang dilakukan melalui citra dari foto udara atau satelit, slide, dan lain-lain.<br />1.2. Wawancara<br />Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara Tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Pada umumnya dua orang atau lebih hadir secara fisik dalam proses Tanya jawab.<br />1.3. Angket <br />Menurut Dr. Hudari Nawawi, angket adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden.<br /><br />2. Data Sekunder<br />Data sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti tidak secara langsung dari subjek/objek yang diteliti akan tetapi melalui pihak lain seperti instansi-instansi/lembaga-lembaga yang terkait, perpustakaan, arsip perorangan dan sebagainya.<br /><br />H. ANALISIS DATA<br />Dalam geografi ada 4 cara untuk menganalisis data yaitu:<br />1. Analisis data secara statistic<br />Untuk penenlitian geografi, analisis statistic yang banyak digunakan antara lain adalah sebagai berikut:<br />1. Test Hipotesis<br />2. Test Frekuensi Distribusi<br />3. Test Signifikansi<br />4. Analisis Regresi linier dan non linier<br />5. Analisis Varians dan Covarin<br />6. Analisis Klasifikasi<br />7. Analisis Faktor<br />8. Analisis Pola dan Indeks Ruang<br />2. Analisis Data dengan Penginderaan Jauh<br />Penginderaan jauh mengacu pada berbagai teknik yang dikembangkan untuk memperoleh dan menganalisis informasi tentang bumi. Informasi tersebut khusus berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari bumi.<br />Dengan menggunakan penginderaan jauh, para peneliti dapat mengumpulkan data geografi lebih cepat dan tepat melalui bermacam-macam citra (image) seperti foto udara, citra radar, foto satelit dan sebagainya.<br />Metode penginderaan jauh dapat dilkukan melalui enam tahap yaitu:<br />1. Perumusan masalah dan tujuan<br />2. Evaluasi kemampuan<br />3. Pemilihan prosedur<br />4. Persiapan<br />5. Interpretasi data<br />6. Penyajian laporan<br />3. Analisis Data dengan Komputer<br />Komputer adalah seperangkat alat elektronik yang mempunyai memori dan mampu melakukan perhitungan-perhitungan dengan cepat yang dikendalikan oleh program. Pada saat ini analisis data dengan menggunakan computer sudah lazim dilakukan oleh para peneliti. Dengan mengguakan computer, data dapat dianalisis dengan cepat dan tepat. Seperti apa yang tampak dari namanya, mesin computer itu pada dasarnya suatu mesin penghitung.<br />4. Analisis data secara deskriptif<br />Analisis data deskriptif penting digunakan untuk menganalisis data yang bersifat kualitatif baik dalam bidang Geografi Social maupun Geografi Fisik. <br />Dalam bidang Geografi Sosial, analisis data secara deskriptif diperlukan untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat social seperti penyebab terjadinya perpindahan penduduk, adat istiadat suatu suku bangsa dan sebagainya.<br />Dalam bidang Geografi Fisik analisis data secara deskriptif diperlukan untuk menjelaskan fenomena/gejala-gejala yang bersifat fisik, seperti proses terjadinya erosi, proses pembentukan delta, penyebab pola aliran sungai dan sebagainya.<br /><br /><br /><br />I. VARIABEL DAN JENISNYA<br />Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007).<br />Dr. Soekidjo Notoatmodjo (2002) <br />• Variable mengandung pengertian ukuran atau cirri yang dimiliki oleh anggota – anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain. <br />• Variable adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu. <br />• Misalnya : umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit, dsb. <br />Macam Variabel dalam penelitian dapat dibagi menjadi lima, yaitu:<br />1. Variabel Independen<br />Variable ini sering disebut sebagai Variabel Stimulus, Predictor, Antecedent, Variabel Pengaruh, Variabel Perlakuan, Kausa, Treatment, Risiko, atau Variable Bebas. <br />Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel Independen disebut juga sebagai Variabel Eksogen. <br />Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat). Dinamakan sebagai Variabel Bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel lain. <br />2. Variabel dependen<br />Sering disebut sebagai Variabel Out Put, Kriteria, Konsekuen, Variabel Efek, Variabel Terpengaruh, Variabel Terikat atau Variabel Tergantung. Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel Independen disebut juga sebagai Variabel Indogen. Variabel Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independent. <br />3. Variabel Moderator<br />Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (Memperkuat dan Memperlemah) hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat. Variabel Moderator disebut juga Variabel Independen Kedua. <br />Contoh hubungan Variabel Independen – Moderator – Dependen : <br />Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan dosen dalam menciptakan iklim/lingkungan belajar sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan dosen kurang baik dalam menciptakan iklim belajar. <br />4. Variabel Interpening<br />Dalam hal ini Tuckman (1988) menyatakan “an intervening variable is that factor that theoretically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure, or manipulate”. <br />Variabel Intervening adalah Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat, tetapi Tidak Dapat Diamati dan Diukur. <br />Variabel ini merupakan variabel Penyela/Antara yang terletak diantara Variabel Bebas dan Variabel Terikat, sehingga Variabel Bebas tidak secara langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya Variabel Terikat. <br />Contoh : <br />Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur harapan hidup. Di sini ada varaibel antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya Lingkungan Tempat Tinggal. <br />5. Variabel Kontrol<br />Variabel Kontrol adalah Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti. <br />Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental. <br />Contoh : <br />Pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Penguasaan Keterampilan Pertolongan Persalinan Kala II. <br />Variabel Bebasnya adalah Metode Pembelajaran, misalnya Metode Ceramah & Metode Demonstrasi. Sedangkan Variabel Kontrol yang ditetapkan adalah sama, misalnya Standard Keterampilan sama, dari kelompok mahasiswa dengan latar belakang sama (tingkat/semesternya sama), dari institusi yang sama. <br />Dengan adanya Variabel Kontrol tersebut, maka besarnya pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Penguasaan Keterampilan Pertolongan Persalinan Kala II dapat diketahui lebih pasti. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br />Arif, Syamsul, 2009: DIKTAT PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN, Fakultas Bahasa dan Seni UNIMED.<br />Pabundu Tika,Moh.1996: Metode Penelitian Geografi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.<br />http://www.litagama.org/Metode/variabel.htmSuparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-46843336585904404592010-11-09T03:35:00.000-08:002010-11-09T03:42:04.379-08:00VIETNAM<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9Xe_NcXQ-WGdsV07v2LUnGKysdDbFz_ReOrtgLw9167vidx6q3-YOxPImThxU2kK69ly1lm1j31cMGoh20aQNuiDCwqgLTVVoYapYqhL-8IFTQsbfVzl1xpKtuhrVn0ZgXtccZm6zHzo/s1600/peta+vietnam.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 221px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9Xe_NcXQ-WGdsV07v2LUnGKysdDbFz_ReOrtgLw9167vidx6q3-YOxPImThxU2kK69ly1lm1j31cMGoh20aQNuiDCwqgLTVVoYapYqhL-8IFTQsbfVzl1xpKtuhrVn0ZgXtccZm6zHzo/s320/peta+vietnam.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5537513061724469410" /></a><br />A. SEJARAH<br />Sejarah Vietnam dapat ditinjau kembali ke abad ke-3 SM. Mayoritas catatan tertulis mengenai sejarah Vietnam dapat ditemukan dalam catatan-catatan sejarah Tiongkok.<br />Masa Pra-dinasti<br />Pada tahun 214 SM, beberapa tahun setelah Kaisar Qin Shihuang mempersatukan Tiongkok, ia mengirim bala tentara ke selatan Tiongkok untuk menaklukkan wilayah yang sekarang adalah Guangdong, Guangxi, Fujian dan utara Vietnam. Penaklukkan itu disertai dengan penaklukkan suku kuno Bai Yue. Setelahnya, Dinasti Qin mendukung migrasi suku Han secara besar-besaran ke selatan dan membentuk 3 provinsi di selatan.<br />Selang puluhan tahun kemudian, tahun 203 SM, Dinasti Qin terpuruk ke dalam kekacauan. Pada saat ini, pemimpin militer Qin di Nanhai (sekarang Vietnam utara), Zhao Tuo mengambil kesempatan ini untuk membentuk negara sendiri, Nan Yue, dengan Raja Wu. Ibukota negara Nan Yue berada di daerah Guangzhou sekarang. Namun, Nan Yue kemudian ditaklukkan oleh Kaisar Han Wudi dari Dinasti Han pada tahun 111 SM. Untuk lebih 10 abad selanjutnya, Vietnam utara secara langsung dikuasai oleh Dinasti Han, Dong Wu, Dinasti Jin, Dinasti Selatan, Dinasti Sui dan Dinasti Tang).<br />Masa Dinasti-dinasti<br />Pada 939 CE, orang-orang Vietnam berhasil mengalahkan militer Tiongkok di Sungai Bach Dang dan mendapatkan kemerdekaan setelah 10 abad di bawah kontrol Tiongkok. Mereka mendapatkan otonomi secara lengkap satu abad kemudian. Pada masa pemerintahan Dinasti Tran, Dai Viet mengalahkan tiga usaha invasi Mongol di bawah Dinasti Yuan. Tiga kali dengan pasukan yang sangat besar juga dengan persipan yang hati-hati untuk serangan mereka, tetapi tiga kali berturut-turut orang-orang Mongol dikalahkan sama sekali oleh Dai Viet. Secara kebetulan, pertempuran terakhir dimana jendral Vietnam Tran Hung Dao mengalahkan kebanyakan militer Mongol diadakan lagi di Sungai Bach Dang seperti nenek moyangnya kurang lebih 300 tahun yang lalu. Feudalisme di Vietnam mencapai titik puncaknya saat Dinasti Le pada abad ke 15, khususnya selama masa pemerintahan Kaisar Le Thanh Tong. Antara abad ke 11 dan 15, Vietnam memperluas wilayahnya ke arah Sealatan dalam proses yang disebut Nam Tien (Perluasan ke Selatan). Mereka akhirnya menaklukan kerajaan Champa dan banyak kekaisaran Khmer.<br />Masa kolonialisme Perancis<br />Kemerdekaan Vietnam berakhir pada pertengahan abad 19 AD (Setelah Masehi), ketika Vietnam dikolonialisasikan oleh Kerajaan Perancis. Pemerintahan Perancis menanamkan perubahan signifikan dalam bidang politik dan kebudayaan pada masyarakat Vietnam. Sistem pendidikan modern gaya Barat dikembangkan dan agama Kristen diperkenalkan kepada masyarakat Vietnam. Pengembangan ekonomi perkebunan untuk mempromosikan ekspor tembakau, nila (indigo), teh dan kopi, Perancis mengabaikan permintaan akan pemerintahan sendiri (self-government) dan hak-hak sipil yang terus meningkat. Sebuah pergerakan politik nasionalis dengan cepat muncul, dan pemimpin muda Ho Chi Minh memimpin permintaan akan kemerdekaan kepada League of Nations (Liga Bangsa-Bangsa). Tetapi, Perancis memelihara dominasi kontrol terhadap koloni-koloninya hingga Perang Dunia II, ketika perang Jepang di Pasifik memicu penyerbuan ke Indochina. Sumber daya alam Vietnam dieksploitasi untuk kepentingan kampanye militer Jepang ke Burma, Semenanjung Malay dan India. Pada tahun terkahir perang, pemberontakan nasionalis berpasukan muncul di bawah Ho Chi Minh, melakukan kemerdekaan dan komunisme. Menyusul kekalahan Jepang, pasukan nasionalis melawan pasukan kolonial Perancis pada Perang Indochina Pertama yang dimulai pada tahun 1945 hingga 1954. Perancis mengalami kekalahan besar pada Pertempuran Dien Bien Phu dan dalam waktu singkat setelah itu ditarik dari Vietnam. Negara-negara yang berperang dalam Perang Vietnam membagi Vietnam pada 17th parallel menjadi Vietnam Utara dan Vietnam Selatan sesuai Perjanjian Geneva (Geneva Accords).<br />Perang Vietnam<br />Pemerintahan komunis atas Vietnam Utara ditolak oleh Amerika Serikat (A.S.) atas kemiripannya terhadap Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina (RRC). Ketidaksetujuan dengan segera muncul atas ide pemilihan umum dan reunifikasi (Vietnam Utara dan Selatan), dan A.S. mulai meningkatkan kontribusi penasihat militer, bahkan Soviet menyuplai tentara dan persenjataan untuk memperkuat militer komunis. Serangan kontroversial atas kapal A.S. di Teluk Tonkin memicu serangan militer A.S. terhadap instalasi milter Vietnam Utara dan penempatan lebih dari 500.000 tentara di Vietnam Selatan. Pasukan A.S. dengan segera dibingungkan oleh sebuah perang gerilya yang buruk dengan Viet Cong, milisi komunis Vietnam Selatan. Pasukan Vietnam Utara gagal dalam usaha penyerbuan terhadap Selatan pada 1968 Tet Offensive dan perang dengan segera menyebar ke negara tetangga Laos dan Kamboja. Dengan korban yang menggunung, A.S. mulai memindahkan tugas perjuangan ke militer Vietnam Selatan dalam proses yang dikenal sebagai Vietnamisasi. Usaha tersebut membuahkan hasil yang campur aduk, tetapi dengan dukungan A.S., Vietnam Selatan mampu bertahan. Perjanjian Damai Paris (Paris Peace Accords) pada 27 Januari 1973 mengakui kekuasaan tertinggi kedua belah pihak. Di bawah perjanjian, seluruh pasukan perang Amerika ditarik pada 29 Maret 1973. Pertempuran kecil tetap berlanjut, tetapi semua pertempuran besar telah berakhir hingga sekali lagi, Utara menginvasi dan menundukkan Selatan pada 30 April 1975. Vietnam Selatan dengan singkat menjadi Republik Vietnam Selatan, sebuah negara boneka di bawah kekuasaan militer oleh Vietnam Utara, sebelum secara resmi disatukan dengan Utara di bawah pemerintahan Komunis sebagai Republik Sosialis Vietnam pada 2 July 1976.<br /> Pasca perang Vietnam<br />Dampak dari pengambil-alihan kontrol, komunis Vietnam melarang partai politik lain, menahan tersangka yang dipercayai berkolaborasi dengan Amerika Serikat dan memulai kampanye masal tentang kolektifisasi pertanian dan pabrik-pabrik. Rekonstruksi negara yang porak poranda akibat perang terjadi sangat lambat dan masalah kemanusiaan serius dan masalah-masalah ekonomi menghadapi rezim komunis. Pada 1978, Militer Vietnam menginvasi Kamboja untuk melepaskan bekas rekan mereka, Khmer Rouge, dari penindasan. Aksi ini memperburuk hubungan dengan RRT, yang meluncurkan serangan mendadak kepada Vietnam Utara pada 1979. Konflik ini menyebabkan Vietnam lebih semakin bergantung terhadap bantuan ekonomi dan militer dari Soviet.Dalam sebuah perubahan sejarah pada 1986, Partai Komunis Vietnam mengimplementasikan reformasi pasar bebas (free-market) yang dikenal sebagai Doi Moi (Renovasi). Dengan kekuasaan negara tetap tak tertandingi, kepemilikan pribadi atas pertanian-pertanian dan perusahaan-perusahaan, deregulasi dan investasi asing dipicu. Namun demikian, kekuatan Partai Komunis Vietnam atas semua organ-organ pemerintahan tetap kuat.<br /> Đổi Mới<br />Pada perubahan sejarah pada tahun 1986, Partai Komunis Vietnam menerapkan reformasi pasar bebas yang dikenal sebagai Đổi Mới(Renovasi). Dengan kekuasaan negara yang tetap tidak terlawankan, kepemilikan swasta atas pertanian dan perusahaan-perusahaan, deregulasi dan investasi asing dipacu. Ekonomi Vietnam mencapai pertumbuhan yang cepat dalam produksi bidang pertanian dan perindustrian, konstruksi dan perumahan, ekspor dan investasi asing. Vietnam sekarang adalah satu diantara negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.<br />Secara politis, reformasi belum terjadi. Partai Komunis Vietnam mempertahankan kontrol atas semua organ-organ pemerintah.<br /><br />B. LETAK DAN LUAS<br />Luas Vietnam kurang lebih 331.688 kilometer persegi (128.066 sq mi). Bagian Vietnam yang berbatasan dengan batas-batas internasionalnya seluas 4.693 km (2.883 mi).<br />Sebelah Utara berbatasan dengan Republik Rakyat Cina<br />Sebelah Barat Laut berbatasan dengan Laos<br />Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan<br />Sebelah Barat Daya berbatasan dengan Kamboja <br /><br />C. KEADAAN ALAM<br />Topografinya terdiri atas bukit-bukit dan gunung-gunung berhutan lebat, dengan dataran rendah meliputi tidak lebih dari 20%. Pegunungan berkontribusi sebesar 40% dari total luas Vietnam, dengan bukit-bukit kecil berkontribusi sebesar 40% dan hutan tropis 42%. Bagian Utara kebanyakan terdiri atas pegunungan dan Delta Sungai Merah. Phan Xi Pang, berlokasi di propinsi Lao Cai, adalah gunung tertinggi di Vietnam setinggi 3.143 m (10.312 ft). Selatan dibagi menjadi datran rendah tepi pantai, puncak Annamite Chain, hutan-hutan luas dan tanah yang buruk. Terdiri dari 5 plato tanah basalt yang rata-rata rata, pegunungan berkontribusi sebesar 16% bagi tanah arable (= tanah yang cocok untuk pertanian seperti jagung dan gandum) Vietnam dan 22% dari total lahan berhutan Vietnam.Teluk Ha Long, salah satu Situs Warisan Dunia<br />Delta Sungai Merah (juga dikenal sebagai Song Hong), adalah sebuah wilayah rata, berbentuk segitiga seluas 3.000 kilometer persegi, lebih kecil tetapi lebih berkembang dan berpenduduk padat daripada Delta Sungai Mekong. Dahulu Delta Sungai Merah adalah sebuah teluk kecil di kawasan Teluk Tonkin, diisi oleh deposit besar endapan sungai selama periode millenium dan memanjang 100 meter ke Teluk Tonkin setiap tahunnya. Delta Mekong meliputi sekitar 40.000 kilometer persegi, adalah dataran rendah yang tidak lebih dari tiga meter di atas permukaan laut dari titik manapun dan saling menyilang (crisscross) oleh sebuah maze (jaringan) kanal-kanal dan sungai-sungai. Sangat banyak sedimen yang dibawa oleh cabang-cabang dan aliran-aliran Sungai Mekong sehingga delta tersebut memanjang sekitar 60 hingga 80 meter ke arah laut setiap tahunnya.<br />Vietnam memiliki iklim monsoon (hujan lebat) tropis, dengan kelembaban rata-rata 84% sepanjang tahun. Tetapi, karena perbedaan pada garis lintang dan keanekaragaman topografi, iklim cenderung sangat bervariasi dari satu tempat terhadap tempat yang lainnya. Pada saat musim dingin atau musim kering, umumnya terjadi dari November hingga April, angin monsoon biasanya bertiup dari Timur Laut sepanjang pantai RRT dan mengarah ke Teluk Tonkin, meningkatkan banyak kelembaban; dampaknya, musim dingin di sebagian besar Vietnam adalah kering. Suhu tahunan rata-rata umumnya lebih tinggi di dataran rendah daripada di pegunungan dan dataran tinggi.<br /><br />D. PENDUDUK<br />Sensus tahun 1999 memperkirakan populasi Vietnam sekitar 76.3 juta dan perkiraan terkini memperkirakan melebihi 86 juta. Orang-orang Vietnam membentuk kelompok etnis terbesar, dan juga disebut Viet atau Kinh. Populasi mereka terkonsentrasi pada delta-delta endapan dan dataran rendah di tepi pantai. Kelompok sosial yang homogen, orang Kinh mempengaruhi kehidupan nasional melalui kontrol mereka dalam urusan-urusan politik dan ekonomi dan peran mereka sebagai purveyor (orang yang menyediakan) kebudayaan yang dominan. Kontrasnya, kebanyakan etnis minoritas seperti orang Muong, etnis yang paling dekat hubungannya dengan orang Kinh, kebanyakan ditemukan di dataran tinggi yang meliputi dua pertiga luas keseluruhan negera. Orang Hoa (etnis Tionghoa) dan Khmer Krom kebanyakan tinggal di dataran rendah.<br /><br />E. PEREKONOMIAN<br />Perang Vietnam sangat menghancurkan bagi perekonomian Vietnam. Pada saat pengambilalihan kekuatan, pemerintah menciptakan sebuah ekonomi terencana, mirip apa yang dilakukan Indonesia di zaman Orde Baru lewat Rencana Pembangunan Lima Tahun. Kolektivisasi pertanian, pabrik-pabrik dan modal ekonomi diterapkan, dan jutaan orang diperkerjakan pada program-program pemerintah. Untuk beberapa dekade, ekonomi Vietnam terganggu oleh ketidak efisien-an dan korupsi dalam program-program negara, kualitas buruk dan di bawah target produksi dan pembatasan pada kegiatan perekonomian dan perdagangan. Vietnam juga menderita akibat embargo perdagangan oleh Amerika Serikat dan kebanyakan negara-negara Eropa setelah Perang Vietnam. Setelah itu, partner-partner perdagangan dengan blok-blok Komunis mulai surut. Pada 1986, <br />Kongres Partai Keenam memperkenalkan reformasi ekonomi penting dengan elemen-elemen ekonomi pasar sebagai bagian dari paket reformasi ekonomi luas yang disebut Doi Moi (Renovasi). Kepemilikan swasta digenjot dalam bidang industri, perdagangan dan pertanian. Dalam satu pihak, Vietnam berhasil mencapai pertumbuhan GDP tahunan sebesar 8% dari tahun 1990 hingga 1997 dan berlanjut sekitar 7% dari tahun 2000 hingga 2005, membuat Vietnam sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat kedua di dunia. Pada saat yang bersamaan, investasi asing tumbuh tiga kali lipat dan simpanan domestik tumbuh empat kali lipat.<br />Manufaktur, teknologi informasi dan industri teknologi canggih membentuk bagian besar dan tumbuh dengan cepat daripada ekonomi nasional. Vietnam secara relatif adalah pemain baru dalam bisnis perminyakan, tetapi sekarang Vietnam adalah produser minyak terbesar ketiga di Asia Tenggara dengan nilai produksi 400.000 barel per hari. Vietnam adalah salah satu negara Asia yang memiliki kebijakan ekonomi paling terbuka; neraca perdagangan mencapai sekitar 160% GDP, lebih dari dua kali rasio yang dimiliki Cina dan lebih dari empat kali rasio India. <br />Vietnam secara umum masih tergolong negara miskin dengan GDP US$280,2 miliar (estimasi 2006). Ini menandakan kemampuan daya beli sebesar ~US$3.300 per kapita (atau US$726 per kapita berdasarkan market exchange rate). Tingkat inflasi diperkirakan 7.5% per tahun pada 2006. Daya beli publik meningkat dengan pesat. Kemiskinan, berdasarkan jumlah penduduk yang hidup dengan pendapatan di bawah $1 per hari, telah menurun secara drastis dan sekarang lebih sedikit daripada di Cina, India dan Filipina. <br />Sebagai hasil dari langkah-langkah reformasi tanah (land reform), Vietnam sekarang adalah produsen kacang cashew terbesar dengan pangsa 1/3 dari kebutuhan dunia dan eksportir beras kedua terbesar di dunia setelah Thailand. Vietnam memiliki persentasi tertinggi atas penggunaan lahan untuk kepentingan cocok tanam permanen, 6,93%, daripada negara-negara lain di Sub-wilayah Mekong Raya (Greater Mekong Subregion). Selain beras, kunci ekspor adalah kopi, teh, karet dan produk-produk perikanan. Tetapi, peranan pertanian terhadap pemasukan ekonomi telah berkurang, jatuh berdasarkan sumbangan terhadap GDP dari 42% pada tahun 1989 menjadi 20% pada tahun 2006, akibat dari meningkatnya produksi sektor-sektor ekonomi lainnya. Pengangguran diperkotaan meningkat terus menerus dalam beberapa tahun terakhir karena tingginya tingkat migrasi dari desa ke kota-kota, sedangkan pengangguran di pedesaan sudah mencapai level kritis. Diantara langkah-langkah lain yang diambil dalam proses transisi ke ekonomi pasar, Vietnam, pada Juli 2006 meng-update peraturan properti intelektualnya untuk mematuhi TRIPS. Vietnam diterima sebagai anggota WTO pada 7 November 2006. Partner-partner perdagangan utama Vietnam termasuk Jepang, Australia, negara-negara ASEAN, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat.<br /><br />F. TRANSPORTASI<br />Jaringan transportasi modern Vietnam awalnya dibangun di bawah pemerintahn Perancis untuk keperluan panen material-material mentah, dan direkonstruksi dan dengan ekstensif dimodernisasikan setelah Perang Vietnam. Kereta api adalah transportasi paling populer. sistem jalan Vietnam termasuk jalan nasional diurus oleh level pusat; jalan propinsi diurus oleh level propinsi; jalan kotamadya diurus oleh level kotamadya, jalan kota diurus oleh level kota dan jalan komunitas diurus oleh level komunitas. Sepeda, sepeda motor dan bus umum tetap sebgai transportasi jalan paling populer di kota-kota dan pedesaan Vietnam. Kemacetan adlah masalah serius di Hanoi dan kota Ho Chi Minh karena jalan-jalan kota berjuang untuk mengatasi membeludaknya jumlah automobil. Juga ada lebih dari 17.000 kilometer jalur air bernavigasi yang memainkan peran penting dalam kehidupan desa, berhutang kepada jaringan luas sungai-sungai di Vietnam. Vietnam memiliki enam pelabuhan di Cam ranh, Da nang, Hai phong, Ho Chi Minh City, Hong gai, Qui nhon dan Nha trang<br />Pengangkutan air di daerah Vietnam utara dilakukan di pinggir laut ssedangkan di Vietnam selatan melalui sungai Mekong dan terusan-terusan yang banyak terdapat di Vietnam selatan sehingga transportasi air cukup penting di Vietnam selatan.<br />Pengangkutan udara di vietnam utara kurang baik dikarenakan sulitnya membangun lapangan terbang sesuai dengan keadaan daratan yang kurang menguntungkan. Sedangkan di Vietnam Selatan layanan penerbangan cukup baik. Tetapi penerbangan lebih ditekankan pada penerbangan dalam negeri dikarenakan sangat pengangkutan darat penuh dengan kesukaran dan bahaya.<br /><br />G. PENDIDIKAN<br />Vietnam memiliki jaringan sekolah-sekolah dan univeristas-universitas negeri yang luas. Pendidikan umum di Vietnam diberikan dalam 5 kategori: TK, SD, SMP, SMA dan Universitas. Pelajaran-pelajaran sebagaian besar diajarkan dalam Bahasa Vietnam. Sekolah negeri dalam jumlah besar telah dipersiapkan di kota-kota besar dan kecil dan pedesaan untuk kepentingan menaikkan tingkat melek huruf nasional. Ada banyak universitas-universitas spesialis yang didirikan untuk mengembangkan tenaga kerja nasional yang luas dan terampil. Kebanyakan orang Vietnam menempuh jalur univeristas di Ho Chi Minh City dan Hanoi. Menghadapi masalah serius, sistem pendidikan Vietnam sedang dalam proses reformasi menyeluruh yang diluncurkan oleh pemerintah.<br /><br />H. SOSIAL BUDAYA<br />Menurut angka resmi, 86.2% populasi berbahasa Vietnam sebagai bahasa ibu. Pada sejarah awal, Orang Vietnam menulis dengan karakter Tionghoa. Pada abad ke 13, orang Vietnam mengembangkan karakter mereka sendiri yaitu Chu Nom<br />Beberapa bahasa lain digunakan dalam percakapan oleh beberapa grup-grup minoritas di Vietnam. Bahasa-bahasa tersebut adalah Tay, Muong (Hmong), Khmer, Tionghoa, Nung, Lolo, Man, Meo, Banahr, Rhade, Sedang, Ede, Thai.<br />Bahasa Perancis, peninggalan masa kolonial, masih digunakan oleh orang-orang tua Vietnam sebagai bahasa kedua tetapi telah hilang kepopulerannya. Bahasa Rusia - bahkan yang kurang penting seperti Bahasa Ceko dan Polandia - sering dikenal di antara mereka yang keluarganya terikat dengan blok Soviet. Dalam beberapa tahun terakhir, bahasa Mandarin, Jepang, dan Inggris telah menjadi bahasa-bahasa asing paling populer, dengan bahasa Inggris menjadi sebagai pelajaran wajib di kebanyakan sekolah.<br />Kebanyakan sejarah Vietnam, Buddha Mahayana, Taoisme dan Konfusianisme mempunyai pengaruh kuat terhadap kehidupan berbudaya dan beragama masyarakat Vietnam. Menurut sensus tahun 1999, 80.8% orang Vietnam tidak beragama. Kristen diperkenalkan Perancis dan juga oleh kehadiran militer Amerika meskipun tidak banyak pengaruhnya. Cukup banyak penganut Katolik Roma dan Protestan dikalangan komunitas Cao Dai dan Hoa Hao. Gereja Protestan terbesar adalah Evangelical Church of Vietnam dan Montagnard Evangelical Church. Keanggotan Islam Bashi dan Sunni biasanya diakreditasikan kepada etnis minoritas Cham, tetapi ada juga pengikut Islam lainnya di bagain Barat Daya Vietnam. Pemerintah Vietnam telah dikritik atas kekerasan beragama. Tetapi, berkat perbaikan tentang kebebasan beragama belakangan ini, pemerintah Amerika Serikat tidak lagi menganggap Vietnam sebagai Country of Particular Concern (negara yang ikut campur dalam bidang-bidang tertentu).<br />Lebih dari ribuan tahun, kebudayaan Vietnam sangat dipengaruhi oleh negara tetangga, RRC. Karena asosiasi lama dengan RRC, kebudayaan Vietnam tetap kuat berpegang teguh kepada Konfusianisme yang menekankan pada tugas-tugas yang kekeluargaan. Pendidikan dihargai sangat tinggi. Dalam sejarah, lulus dalam ujian Mandarin kerajaan adalah satu-satunya cara bagi seorang Vietnam untuk maju secara sosial.Dalam era sosialis, kehidupan kebudayaan Vietnam banyak dipengaruhi oleh media yang dikontrol pemerintah dan program budaya sosialis. Untuk beberapa dekade, pengaruh kebudayaan asing dihindarkan dan ditekankan kepada penghargaan dan sharing kebudayaan negara-negara komunis seperti Uni Soviet, Republik Rakyat Cina, Kuba, dll. Sejak tahun 1990an, Vietnam telah terekspos secara besar kepada kebudayaan dan media Asia Tenggara, Eropa dan Amerika.<br />Musik Vietnam sedikit berbeda berdasarkan tiga wilayah: Bac atau Utara, Trung atau Tengah dan Nam atau selatan. Musik klasik Utara adalah yang tertua di Vietnam dan secara tradisional lebih formal. Musik tradisional Vietnam dapat ditilas balik pada invasi Mongol, ketika orang-orang Vietnam menangkap sebuah grup opera Tiongkok. Musik klasik Tengah menunjukan pengaruh kebudayaan Champa dengan melodi melankolisnya. Musik Selatan memancarkan sikap laissez-faire (Bahasa Perancis= peraturan yang memperbolehkan kepemilikan swasta tanpa kontrol pemerintah / kebebasan).<br /><br />I. SISTEM PEMERINTAHAN<br />Republik Sosialis Vietnam adalah sebuah negara partai tunggal. Sebuah konstitusi baru disahkan pada April 1992 menggantikan versi 1975. Peran utama terdahulu Partai Komunis disertakan kembali dalam semua organ-organ pemerintah, politik dan masyarakat. Hanya organisasi politik yang bekerjasama atau didukung oleh Partai Komunis diperbolehkan ikut dalam pemilihan umum. Ini meliputi Barisan Tanah Air Vietnam (Vietnamese Fatherland Front), partai serikat pedagang dan pekerja. Meskipun negara tetap secara resmi berjanji kepada sosialisme sebagai doktrinnya, makna ideologi tersebut telah berkurang secara besar sejak tahun 1990-an. Presiden Vietnam adalah kepala negara dan secara nominal adalah panglima tertinggi militer Vietnam, menduduki Dewan Nasional untuk Pertahanan dan Keamanan (Council National Defense and Security). Perdana Menteri Vietnam adalah kepala pemerintahan, mengepalai kabinet yang terdiri atas 3 deputi perdana menteri dan kepala 26 menteri-menteri dan perwira-perwira.<br />Majelis Nasional Vietnam (National Assembly of Vietnam) adalah badan pembuat undang-undang pemerintah yang memegang hak legislatif, terdiri atas 498 anggota. Majelis ini memiliki posisi yang lebih tinggi daripada lembaga eksekutif dan judikatif. Seluruh anggota kabinet berasal dari Majelis Nasional. Mahkamah Agung Rakyat (Supreme People's Court of Vietnam) memiliki kewenangan hukum tertinggi di Vietnam, juga bertanggung jawab kepada Majelis Nasional. Di bawah Mahkamah Agung Rakyat adalah Pengadilan Kotamadya Propinsi dan Pengadilan Daerah Vietnam. Pengadilan Militer Vietnam juga cabang adjudikatif yang kuat dengan kewenangan khusus dalam hal keamanan nasional. Semua organ-organ pemerintah Vietnam secara besar dikontrol oleh Partai Komunis. Mayoritas orang-orang yang ditunjuk pemerintah adalah anggota-anggota partai. Sekretaris Jendral Partai Komunis mungkin adalah salah satu pemimpin politik terpenting di Vietnam, mengontrol organisasi nasional partai dan perjanjian-perjanjian negara, juga mengatur undang-undang.<br />Tentara Rakyat Vietnam (TRV) adalah tentara nasional Vietnam, yang diorganisasikan mencontoh pada organisasi Tentara Pembebasan Rakyat. TRV lebih jauh lagi dibagi menjadi Angkatan Darat Rakyat Vietnam (termasuk Pasukan Pendukung Strategis dan Pasukan Pertahanan Perbatasan), Angkatan Laut Rakyat Vietnam, Angkatan Udara Rakyat Vietnam serta Penjaga Pantai. Dalam sejarahnya, TRV secara aktif dilibatkan dalam pembangunan Vietnam untuk mengembangkan ekonomi Vietnam. Ini dilakukan dalam upaya untuk mengkoordinasikan pertahanan nasional dan ekonomi. TRV diterjunkan di bidang seperti industri, pertanian, perhutanan, perikanan dan telekomunikasi. Saat ini, kekuatan TRV mendekati 500.000 tentara. Pemerintah juga mengontrol pasukan cadangan sipil dan kepolisian. Peran militer dalam sektor kehidupan rakyat pelan-pelan dikurangi sejak tahun 1980an.<br /><br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br />Diktat Geografi Regional Asia Tenggara<br />http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Hanoi_Oper.jpg&filetimestamp=20050414200109<br />http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Vietnam<br />http://indonesian.cri.cn/481/2010/01/06/1s106386.htmSuparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-47126128117088094832010-10-25T06:26:00.000-07:002010-10-25T06:37:12.894-07:00Deskripsi Negara Thailand<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk6RsC2C9s2UFgx4tCx4JT7-K3ABMO2euyeNZ9TA3Zq4y0DHXvfG5rkbZVqT0XUYXKQk4kRpZSK0UqZsKsTBOv8hQxjSylSAGuv1qyLMEytZvlqN89CrKgKlDBnBlGBQDKP4lSNlXFyfc/s1600/PETA+THAIALAND.png"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 203px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk6RsC2C9s2UFgx4tCx4JT7-K3ABMO2euyeNZ9TA3Zq4y0DHXvfG5rkbZVqT0XUYXKQk4kRpZSK0UqZsKsTBOv8hQxjSylSAGuv1qyLMEytZvlqN89CrKgKlDBnBlGBQDKP4lSNlXFyfc/s320/PETA+THAIALAND.png" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5531977131964098786" /></a><br />A. SEJARAH<br />Kebudayaan Masa Perunggu diduga dimulai sejak 5600 tahun yang lalu di Thailand (Siam). Kemudian, datang berbagai imigran antara lain suku bangsa Mon, Khmer dan Thai. Salah satu kerajaan besar yang berpusat di Palembang, Sriwijaya, pernah berkuasa sampai ke negeri ini, dan banyak peninggalannya yang masih ada di Thailand. Bahkan, seni kerajinan di Palembang dengan Thailand banyak yang mirip.<br />Thailand secara tradisional dikaitkan dengan sebuah kerajaan yang berumur pendek, Kerajaan Sukhothai yang didirikan pada tahun 1238. Kerajaan ini kemudian diteruskan Kerajaan Ayutthaya yang didirikan pada pertengahan abad ke-14 dan berukuran lebih besar dibandingkan Sukhothai. Kebudayaan Thailand dipengaruhi dengan kuat oleh Tiongkok dan India. Hubungan dengan beberapa negara besar Eropa dimulai pada abad ke-16 namun meskipun mengalami tekanan yang kuat, Thailand tetap bertahan sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara Eropa, meski pengaruh Barat, termasuk ancaman kekerasan, mengakibatkan berbagai perubahan pada abad ke-19 dan diberikannya banyak kelonggaran bagi pedagang-pedagang Britania.<br />Sebuah revolusi tak berdarah pada tahun 1932 menyebabkan dimulainya monarki konstitusional. Sebelumnya dikenal dengan nama Siam, negara ini mengganti namanya menjadi Thailand pada tahun 1939 dan untuk seterusnya, setelah pernah sekali mengganti kembali ke nama lamanya pasca-Perang Dunia II. Pada perang tersebut, Thailand bersekutu dengan Jepang; tetapi saat Perang Dunia II berakhir, Thailand menjadi sekutu Amerika Serikat. Beberapa kudeta terjadi dalam tahun-tahun setelah berakhirnya perang, namun Thailand mulai bergerak ke arah demokrasi sejak tahun 1980-an.<br />Kalender Thailand didasarkan pada Tahun Buddha, yang lebih cepat 543 tahun dibandingkan kalender Barat. Tahun 2000 Masehi sama dengan tahun 2543 dalam kalender Thailand.<br />Pada 26 Desember 2004, pesisir barat Thailand diterjang tsunami setinggi 10 meter setelah terjadinya gempa bumi Samudra Hindia 2004, menewaskan 5.000 orang di Thailand, dan setengahnya merupakan wisatawan.<br />Pada awal 2005 terjadi sebuah tragedi di Thailand Selatan yang mempunyai populasi dengan mayoritas Muslim. Sekitar 70 orang terbunuh akibat kekerasan yang dilakukan oleh rezim Shinawatra. Banyak negara yang mengecam keras tragedi ini. Namun dalam pemilihan kepala pemerintahan, Thaksin Shinawatra kembali memerintah negara ini untuk empat tahun berikutnya.<br /><br />B. LETAK <br />Thailand berbatasan dengan Laos dan Myanmar di sebelah utara, dengan Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dengan Myanmar dan Laut Timur di barat dan dengan Laos dan Kamboja di timur. Koordinat geografisnya adalah 5°LU-21° LU dan 97°BT-106° BT. Negara ini memiliki luas ±513.115 km2 sehingga merupakan Negara ketiga besarnya di Asia Tenggara. Panjang dari Negara ini 1.609 km dan lebarnya 805 km.<br /><br />C. KEADAAN ALAM<br />Secara geografis, Thailand terbagi enam: perbukitan di utara di mana gajah-gajah bekerja di hutan dan udara musim dinginnya cukup baik untuk tanaman seperti strawberry dan peach; plateau luas di timur laut berbatasan dengan Sungai Mekong; dataran tengah yang sangat subur; daerah pantai di timur dengan resor-resor musim panas di atas hamparan pasir putih; pegunungan dan lembah di barat; serta daerah selatan yang sangat cantik. <br /><br />Thailand merupakan tempat terletaknya beberapa wilayah geografis yang berbeda. Di sebelah utara, keadaannya bergunung-gunung, dan titik tertingginya berada di Doi Inthanon (2.576 m). Sebelah timur laut terdiri dari Hamparan Khorat, yang dibatasi di timur oleh sungai Mekong. Wilayah tengah negara didominasi lembah sungai Chao Phraya yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke Teluk Thailand. Di sebelah selatan terdapat Tanah Genting Kra yang melebar ke Semenanjung Melayu.<br />Cuaca setempat adalah tropis dan bercirikan monsun. Ada monsun hujan, hangat dan berawan dari sebelah barat daya antara pertengahan Mei dan September, serta monsun yang kering dan sejuk dari sebelah timur laut dari November hingga pertengahan Maret. Tanah genting di sebelah selatan selalu panas dan lembab. Kota-kota besar selain ibu kota Bangkok termasuk Nakhon Ratchasima, Nak.hon Sawan, Chiang Mai, dan Songkhla. Thailand memiliki iklim tropis yang ramah, dengan musim semi dari Maret sampai Mei, musim hujan - namun tetap banyak matahari - di Juni sampai September, dan musim dingin dari Oktober sampai Februari. Rata-rata suhu tahunan adalah 28 derajat C. <br /><br />D. PENDUDUK<br />Penduduk Thailand berjumlah 64,631,595. perkiraan jumlah penduduk juga memperhitungkan efek dari tingginya tingkat kematian karena AIDS; ini dapat dilihat pada harapan hidup yang rendah, tingginya tingkat kematian bayi, rendahnya tingkat pertumbuhan dan populasi, dan perubahan pada penyebaran oleh usia dan jenis kelamuin yang tidak sesuai harapan (Juli 2006 )<br />Berdasarkan Struktur usia komposisi penduduk Thailand sebagai berikut:<br /> 0-14 tahun: 22% (laki-laki 7,284,068/perempuan 6,958,632)<br />15-64 tahun: 70% (laki-laki 22,331,312/perempuan 22,880,588)<br />65 tahun dan lebih: 8% (laki-laki 2,355,190/perempuan 2,821,805) (2006)<br />Tingkat pertumbuhan populasi di Negara ini 0.68% pada tahun 2006.<br />Tingkat kelahirannya mencapai 13.87 kelahiran/1000 populasi<br />Tingkat kematiannya adalah 7.04 kematian/1000 populasi<br />Perbandingan jenis kelamin:<br />saat kelahiran: 1.05 laki-laki/perempuan<br />bawah 15 tahun: 1.05 laki-laki/perempuan<br />15-64 tahun: 0.98 laki-laki/perempuan<br />65 tahun dan lebih: 0.84 laki-laki/perempuan<br />total populasi: 0.98 laki-laki/perempuan (2006 ).<br /><br />E. PEREKONOMIAN<br />1. Pertanian (agrikultur)<br />Hasil pertanian yang utama di Thailand Beras, singkong (tapioca), karet, jagung, tebu, kelapa, kacang kedelai<br />2. Pertambangan<br />Hasil pertambangan meliputi timah (hasil pertambangan utama), tembaga, minyak dan gas, bijih besi, emas, timbal, dan wolfram.<br />3. Industri<br /> Industri yang dikembangkan masih bersifat industri pengolahan hasil alam, seperti pengolahan beras, pengolahan karet mentah, pemintalan benang, tekstil, semen, dan berbagai produk olahan minyak bumi. Saat ini mulai berkembang industri perakitan komponen elektronika dan otomotif.<br />4. Pariwisata<br />Pemerintah Thailand menggabungkan konsep wisata alam dan wisata budaya. Salah satu objek wisata alam yang terkenal adalah Pantai Pattaya di Teluk Siam dan panorama indah pegunungan di Chiang Mai (Pegunungan Utara). Wisata budaya berupa bangunan-bangunan sejarah atau tarian khas Thailand.<br /><br />F. PENDIDIKAN<br />Dalam acara rapat dengan Atase Pendidikan (atdik) yaitu untuk pemantapan program kerja dan pembinaan Sekolah Indonesia Luar Negeri di Bangkok (SILN), telah di paparkan tentang sistem pendidikan di Thailand. Dalam paparan tentang sistem pendidkan di Thailand ternyata ada kesamaan dengan sitem pendidikan di Indonesia dan ada juga perbedaanya. Berikut ini penjelasannya.<br />Sistem pendidikan di Thailand terbagi menjadi 3, yaitu : pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal.Untuk sistem pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar dan pendidikan tinggi. sedangkan sistem pendidikan non-formal terdiri dari : program sertifikat kejuruan, program short course sekolah kejuruan dan interest group program.<br />Wajib belajar di Thailand adalah wajib belajar 9 tahun, dengan rincian grade sebagai berikut :<br />• Pendidikan play group dan TK usia 3-6 tahun<br />• Pendidikan Sekolah dasar (selama 6 tahun), grade 1-6<br />• Pendidikan Sekolah Menengah (selama 3 tahun), grade 7-9<br />• Pendidikan Sekolah Menengah atas (selama 3 tahun), grade 10-12<br />Untuk grade 7-12 dalam satu kompon sekolahan, mereka tak harus mendaftar lagi , sudah otomatis melanjutkan di sekolah itu.<br />Ujian Nasional (UN) di Thailand dikoordinasikan oleh Bureu of Education Testing Office dari Komisi Pendidikan Dasar yang memakai Sistem Ordinary National Education Test (O-net). UN di wajibkan untuk grade 3, 6, 9 dan 12. Ada 8 mata pelajaran yang di-UN kan yaitu :<br />1. Bahasa Thai<br />2. Matematika<br />3. Science<br />4. Ilmu sosial<br />5. Agama dan Kebudayaan<br />6. Bahasa asing<br />7. Health dan Physical Education<br />8. Art, Career dan Technology<br />Sedangkan siswa dari grade 1,2,4,5,7,8,10 dan 11, mengikuti ujian kelas dari sekolah masing-masing yang mengacu dari Office of Academic affair , Kementrian Pendidikan Thailand, secara serentak. Mudah-mudahan dapat menambah wawasan kawan-kawan.<br /><br />G. SOSIAL BUDAYA<br />Populasi Thailand didominasi etnis Thai dan Lao, yang berjumlah 3/4 dari seluruh penduduk. Selain itu juga terdapat komunitas besar etnis Tionghoa yang secara sejarah memegang peranan yang besar dalam bidang ekonomi. Etnis lainnya termasuk etnis Melayu di selatan, Mon, Khmer dan berbagai suku orang bukit.<br />Buddha Theravada adalah agama yang dianut lebih dari 90% penduduk Thai yang religius. Thailand juga sangat mendukung kebebasan beragama, dan terdapat umat Muslim, Kristen, Hindu dan Sikh yang bebas menganut agamanya di Thailand. Bahasa Thailand merupakan bahasa nasional Thailand, yang ditulis menggunakan aksaranya sendiri, tetapi ada banyak juga bahasa daerah lainnya. Bahasa Inggris juga diajarkan secara luas di sekolah.<br />Meskipun bahasa Thai hampir tak dapat dimengerti oleh wisatawan, namun bahasa Inggris dipahami luas di tempat-tempat utama seperti Bangkok, dan juga menjadi bahasa bisnis resmi di sana. Nama-nama jalan menggunakan bahasa Inggris di bawah bahasa Thai. <br />Muay Thai, sejenis kickboxing ala Thailand, adalah olahraga nasional di Thailand dan merupakan seni beladiri setempat. Popularitasnya memuncak di seluruh dunia pada tahun 1990-an. Ada pula seni beladiri yang mirip dengan muay Thai di negara-negara lain di Asia Tenggara.<br />Ucapan penyambutan yang umum di Thailand adalah isyarat bernama wai, yang gerakannya mirip dengan gerakan sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di antaranya menyentuh kepala seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki masing-masing merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah.<br /><br /><span style="font-style:italic;"></span>Dikutip dari berbagai sumberSuparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-43922118791486548862010-10-25T06:06:00.000-07:002010-10-25T06:09:41.623-07:00MASALAH TRANSPORTASIA. PERMASALAHAN TRANSPORTASI DI PERKOTAAN<br />Transportasi dalam bentuk lalu lintas kendaraan bermotor di jalan-jalan di dalam kota dapat menyebabkan terjadinya:<br />1. Kemacetan (traffic congestion)<br />2. Pencemaran udara (air pollution)<br />3. Kebisingan (traffic noise)<br />4. Kecelakaan Lalulintas <br /><br />1. Kemacetan (Traffic congestion)<br />Terjadinya kemacetan lalu lintas membawa pengaruh yang tidak menguntungkan baik terhadap pengendara/penumpang, masyarakat maupun bagi pemerintah setempat. Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu lintas di perkotaan, antara lain:<br />a. Pertumbuhan/perkembangan Kota<br />Banyak kota-kota besar sekarang ini berawal darii sebuah desa di perdalaman atau sebuah desa di pinggir pantai yang tumbuh dan berkembang menjadi satu kota besar. Berkembangnya menjadi kota besar karena jumlah manusia yang terus bertambah. Karena kota tumbuh dan berkembang dari sebuah desa yang tidak terencana dengan baik, mengakibatkan penggunaan tata ruang menjadi tidak teratur.<br /> Pemukiman penduduk tumbuh di setiap tempat yang memungkinkan untuk didirikan seperti: sepanjang batas tepi aliran sungai, sepanjang pinggiran rel kereta api, bahkan kadng-kadang rumah dibangun dekat sekali dengan jalan. Keadaan seperti ini mengakibatkan jalanjalan menjadi sempit dan tidak teratur, tanpa drainase yang memadai sehingga pada saat musim penghujan banjir/genangan air terutama di daerah-daerah yang perkotaan yang datar.<br />b. Perkembangan kota yang tidak diikuti dengan pengaturan struktur tata guna lahan yang sesuai<br />c. Tidak seimbangnya pertambahan jaringan jalan, fasilitas laulintas, dan angkutna kota bila di bandingkan dengan pertumbuhan jumlah kendaraan.<br />d. Penggunaan kendaraan pribadi secara berlebihan dan tidak efisien.<br />e. Kualitas dan jumlah kendaraan angkutan umum yang belum memadai.<br />f. Masih kurangnya peranan kereta api sebagai angkutan kota massal.<br />g. Pusat-pusat kegiatan seperti:pusat perdagangan, perkantoran, pendidikan, dan sebagainya ada kalanya terusat pada satu lokasi.<br />h. Masalah parkir<br />Di beberapa pemukiman setiap ruang kosong yang tersedia selalu diisi kendaraan yang di parkir sepanjang siang maupun malam hari. Penduduk sulit memperoleh ruang kosong dan akhirnya sepanjang malam kendaraan ditinggalkan di pinggir jalan sehingga jalan sulit diawasi dan di bersihkan.<br />Pusat perbelanjaan yang di bangun beberapa tahun lalu yang tidak memiliki ruang parkir secukupnya, menggunkan jalan disekitar pusat perbelanjaan tersebut sebagai tempat parkir yang menimbulkan terjadinya kemacetan jalan yang cukup serius.<br />Kendaraan angkutan barang juga menyebabkan masalah parkir di kota, walaupun hanya sebentar, tetapi mengganggu kendaraan lain karena memblokir jalan dan menghabiskan uang parkir.<br />2. Pencemaran udara (air pollution)<br />Pencemaran udara adalah hadirnya di dalam atmosfer / udara luar, satu atau lebih kontaminan (bahan pencemar) udara, atau kombinasinya dalam jumlah dan waktu sedemikian yang cenderung melukai / menyakiti manusia, tanaman, hewan, atau benda milik manusia (Poernomosidhi 1995). Pencemaran udara akibat transportasi terutama terpusat di sekitar daerah perkotaan dan pada prinsipnya disebabkan oleh lalu lintas di perkotaan. <br />Kendaraan bermotor yang berhenti dan mulai berjalan (di kebanyakan jalan-jalan arteri kota) mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam emisi gas-gas hidrokarbon dan karbon monoksida dari kendaraan. Dispersi pencemaran udara tergantung pada beberapa kondisi, seperti meteorologi, topografi, dan aerografi dari daerah perkotaan. Polutan (bahan pencemar) yang dominan adalah CO, SOx, NOx, THC (Total Hydro Carbon), dan TSP (Total Suspended Particulate) atau debu partikulat, dengan kontribusiCO, NOx, dan hidrokarbon berasal dari transportasi, SOx dari kegiatan industri, dan TSP umumnya dari kegiatan permukiman. Pencemaran udara di banyak kota-kota besar pada umumnya berhubungan dengan pembangunan dari kegiatan-kegiatan di sektor transportasi dan industri, meskipun sektor perdagangan dan permukiman tetap memberikan kontribusi yang cukup besar pula. <br />3. Kebisingan (traffic noise)<br />Bising adalah bunyi yang tidak dikehendaki, atau tenaga getaran yang tidak terkendali. Umumnya ada tiga sumber kebisingan (Poernomosidhi 1995) :<br />a. Kebisingan lalu lintas/transportasi<br />b. Kebisingan pekerjaan atau industri<br />c. Kebisingan penduduk/permukiman<br />Semua kebisingan tersebut dapat menghasilkan kerusakan fisik dan psikologis. Kebisingan lalu lintas adalah konstan dan menyebar luas, karena itu menimbulkan masalah-masalah yang lebih serius. Pada umumnya kecepatan kendaraan yang lebih tinggi akan menghasilkan tingkat kebisingan yang lebih tinggi pula, dan permukaan jalan yang makin kasar juga akan menghasilkan kebisingan yang makin tinggi. Bunyi yang paling keras ditimbulkan di daerah persimpangan (intersection area) dengan adanya kendaraan yang berhenti atau mengerem, serta kendaraan yang mulai berjalan.<br /><br />4. Kecelakaan Lalu Lintas<br />Kecelakaan adalah hal yang sering kita dengar dan kita lihat di jalan raya, yang sudah barang tentu akan merugikan bagi pemakai jalan raya itu sendiri. Kalau di perhatikan maka ada bebrapa faktor yang mempengaruhi keadaan tersebut antara lain:<br />a. Faktor pengemudi<br />Keadaan yang dihadapi pengemudi sangat kompleks, bukan hanya mengatur kemudi atau menginjak rem sebagai contoh yang paling umum terjadi pada persimpangan jalan dimana kendaraan dating dari segala arah.Untuk memudahkan pengendara pada situasi yang kompleks dan mengurangi bahaya maka perencana jalan melengkapi jalan-jalan dengan rambu-rambu jalan.<br />Faktor lain yang mempengaruhi pengemudi adalah kepentingan pribaditerutama kekuatiran terhadap kecelakaan merupakan hal yang mempengaruhi pengemudi dalam mengambil keputusan. Ketakutan akan ditahan polisi dan mendapat hukuman juga mempengaruhi perilaku pengemudi.<br />Kelelahan dan perasaan mengantuk mengurangi kemampuan seorang pengemudi mengendarai secara aman.Dengan demikian secara mental maupun fisik pengemudi ini mudah sekali mengalami kecelakaan.<br />b. Faktor kendaraan<br />Bentuk kendaraan yang beraneka ragam yang beroperasi di jalan adakalanya tidak sesuai dengan kondisi jalan seperti lebar, daya tahan angkutan dan kelandaian. Mobil penumpang yang besar dan truk menghendaki jalan yang lebar agar dapat bergerak secara bebas dan aman, Konstruksi jalan yang tahan terhadap berat atau beban berat dan kelandaian yang minimum. Kalau kondisi ini tidak dipenuhi maka keselamatan dan kenyamanan kendaraan tidak dapat diperoleh.<br />c. Faktor Arus Lalu Lintas<br />Dalam keadaan normal diamana tidak ada hambatan semua pengemudi mentaati ketentuan yang berlaku, arus lalu lintas yang padat tersebut dapat diefektifkan semaksimal mungkin. Tapi karena manusia ingin segera sampai ke tempat tujun atau lalu lintas macet mengakibatkan para pengendara berusaha saling mendahului ynag kadang-kadang memaksakan kendaraan melewati jalan yang bukan diperuntukkan untuk jalan kendaraan. Keadaan ini akan mengakibatkan arus lalu lintas macet atau bahkan dapat menimbulkan arus kendaraan tidak dapat bergerak dalam beberapa waktu. Suasana panik dan marah akan muncul, kesabaran mulai mengendur, suasana seperti ini jelas akan menimbulkan terjadinya kecelakaan di jalan raya.<br /><br />d. Faktor Jalan<br />Karena tiap jalan berbeda panjang dan lebarnya maka kemampuan (kapasitas) jalan berbeda-beda. Disampng lebar jalan juga berpengaruh pada jarak pandang, kelandaian dan faktor cuaca.<br /><br />B. PEMECAHAN MASALAH TRANSPORTASI PERKOTAAN<br />1. Pemecahan Masalah Kemacetan<br />Dalam mengatasi masalah kemacetan lalu lintas dan masalah lalu lintas lainnya di pekotaan, beberapa altenatif pemecahan masalah yang dapat ditempuh antara lain : <br />a. Pelebaran jalan<br />b. Peningkatan kapasitas persimpangan<br />c. Peningkatan kapasitas ruas jalan<br />d. Peningkatan kapasitas jaringan<br />e. Peningkatan pelayanan angkutan umum<br />f. Membatasi penggunaan kendaraan pribadi<br />g. Menetapkan daerah parkir <br /><br />2. Pemecahan Masalah Pencemaran Udara<br />Pemecahan masalah pencemaran udara di perkotaan didominasi oleh transportasi kendaraan bermotor, sehingga usaha yang lebih efektif dalam mengurangi pencemaran udara di perkotaan adalah dengan memperkecil emisi gas buang dari kendaraan bermotor. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan (Miller 1985), yaitu:<br />a. Menggalakkan pemakaian sepeda dan mengembangkan sistem angkutan massal (mass rapid<br />transit system) perkotaan.<br />b. Mengurangi kendaraan bermotor (mobil)<br />c. Mengubah mesin kendaraan bermotor<br />d. Menggunakan bahan bakar alternatif (al. gas)yang ramah lingkungan<br /><br />Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor di perkotaan dapat dilakukan dengan berbagai usaha, seperti:<br /> Tidak membangun jalan-jalan baru<br /> Menaikkan harga bahan bakar secara drastis<br /> Menyediakan jalur khusus untuk kendaraan umum (bis, taksi) dan sepeda, khususnya pada jam-jam sibuk/padat lalu lintas<br /> Mengenakan biaya tol jalan atau jembatan yang lebih tinggi pada jam-jam sibuk<br /> Menghapuskan atau mengurangi biaya tol jalan atau jembatan untuk kendaraan dengan tiga atau lebih penumpang<br /> Mengenakan pajak untuk tempat-tempat parkir kendaraan<br /> Meniadakan beberapa tempat parkir di pusat kota<br /> Mengenakan pajak yang tinggi untuk kendaraan yang bolak-balik (commuters)<br /> Melarang kendaraan bermotor pada beberapa jalan atau pada daerah tertentu<br />Selanjutnya usaha mengubah mesin kendaraan bermotor agar gas buang yang dihasilkan lebih sedikit mencemari udara (kurang polutif), dapat dilakukan dengan antara lain:<br />a. Mengubah mesin pembakar dalam (internal combustion engines), hingga penggunaan bahan bakar berkurang dan polusinya lebih sedikit.<br />b. Memakai mesin yang lebih efisien tenaganya, hingga polusi yang dihasilkan juga lebih sedikit.<br />c. Mengurangi berat kendaraan dengan memakai lebih banyak bahan plastik dan logam ringan untuk badan (body) kendaraan. <br /><br />3. Pendekatan Untuk Mengurangi Masalah Kecelakaan Lalu Lintas<br />a. Pembatasan Kecepatan<br />Hampir semua jalan raya mempunyai pembatasan dalan kecepatan umumnya pembatasan ini adalah kecepatan maksimum dan minimum.Pembatasan kecepatan maksimum di umumkan pada daerah-daerah dimana banyak terdapat lalu litas kendaraan dengan berbagai kecepatan. Pembatasan kecepatan juga di umumkan pada lengkungan-lengkungan jalan raya dan biasanya dibuat untuk alasan keselamatan.<br />b. Kontrol Arus Kendaraan<br />Bentuk paling umum dari control arus kendaraan adalah dengan membuat kanalisasi, yaitu pemisahan lalu intas pada suatu jalan menjadi dua arah, yang masing-masing berada pada bagian jalan yang berbeda.<br />Kontrol pada kendaraan dilakukan pada ruas jalan, persimpangan, dan control arus kendaraan untuk mendahului.<br />c. Pelaksanaan Peraturan Lalu Lintas<br />Pengembangan patrol jalan raya, peningkatan kemampuan polisi, penanganan pelanggaran lalu lintas oleh pengadilan secara rasional dan disiplin pengemudi yang lebih baik perlu dikembangka atau diterapkan secara serius akan dapat mengurangi pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.<br /><br /><span style="font-style:italic;"></span>SUMBER:<br />Mbina pinem,2010.Geografi Transport. FIS UNIMED:Medan.<br />http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:K_lUhozM28cJ:jurnalsipiluph.files.wordpress.com/2006/12/vol3-no2-naskah_5.pdf+permasalahan+transportasi+perkotaan&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESjUMpRdDB-Ga8WSPhLZC-yBerQtyC_9no-kXfLWrM-nCt6Ogf2mkpK93jla8b43fC2ly486YS_ARsIiyP4ghpstsMMsrFQ4SWr7LHCEIFEsAO51y8M8ejMFv7mlUXpSPF9P2yjZ&sig=AHIEtbRrIkdnrgfiGI6jnk3eZBpS0nwCYgSuparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-4059929128781639512010-09-02T21:51:00.000-07:002010-09-02T21:52:31.590-07:00HUBUNGAN IKLIM DENGAN MANUSIAIklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang iklim dipelajari dalam meteorologi. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis. Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah dan lintang tinggi. Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi.<br />Iklim sangat mempengaruhi cara hidup manusia seperti model pakaian, bentuk rumah, alat perhubungan, jenis tumbuhan atau hewan yang dimakan, dsb.Oleh karena itu sifat manusia dan binatang di suatu daerah berbeda dengan daerah lainnya,<br />Dalam hal berpakaian misalnya orang yang tinggal di daerah yang beriklim kutub maka ia akan menggunakan pakaian yang tebal berbeda dengan orang yang tinggal di daerah yang beriklim tropis maka ia akan menggunakan pakaian yang tidak begitu tebal seperti yang digunakan oleh orang yang tinggal di daerah kutub.<br />Keadaan iklim suatu daerah juga mempengaruhi bentuk rumahnya. Seperti arsitektur bangsa Eskimo yang tinggal di daerah iklim kutub tentu berbeda dengan bangsa yang tinggal di daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Arsitektur bangsa Eskimo biasa di sebut iglo. Rumah bangsa Eskimo memperlihatkan bagaimana arsitektur memecahkan iklim setempat (dengan suhu sangat rendah) serta memanfaatkan material setempat plus teknologi sederhana yang dikenal masyarakat setempat. Dengan rancangan semacam ini, tanpa bantuan pemanas ruang, suhu udara ruang di dalam dapat mencapai sekitar 20oC ketika suhu udara di luar berkisar pada –15o . Sedangkan di daerah iklim subtropis bangunan dibuat dengan dinding rangkap yang tebal, dengan penambahan bahan isolasi panas di antara kedua lapisan dinding sehingga panas di dalam bangunan tidak mudah dirambatkan ke udara luar. Dan di daerah tropis umumnya rumah terbuat dari kayu karena daerah tropis banyak di tumbuhi hutan jadi lebih mudah untuk mencari bahan rumah.<br />Selain dari cara berpakaian dan arsitektur, iklim juga menentukan jenis tanaman yang bisa tumbuh. Iklim membatasi pertumbuhan tanaman di muka bumi, karena itu iklim membatasi hasil panen. Hewan juga tanggap terhadap perbedaan iklim, baik secara fisiologis maupun berdasarkan atas pakan ternak. Jadi jelas iklim sangat bermanfaat bagi kehidupan di bumi, terutama bagi makhluk hidup. Selain faktor –faktor edafik atau kondisi fisiografi yang berhubungan dengan ketinggian dan relief muka bumi. Faktor iklim yang sangat menentukan, diantaranya suhu udara, kelembapan, curah hujan dan angin. <br /> Misalnya daerah yang beriklim tropis sebagian besar wilayahnya di tumbuhi oleh hutan hujan tropis yang dicirikan dengan pohon yang selalu hijau sepanjang tahun, lingkar pohon yang besar dan tanah yang lembab.Sedangkan di daerah yang beriklim kutub sebagian besar atau bahkan hampir seluruhnya ditutupi oleh salju.<br />Dengan berbedanya vegetasi yang tumbuh tentu saja tanaman yang ditanam dan digunakan untuk sumber makanan akan berbeda pula. Misalnya orang yang tinggal di iklim tropis sebagian besar akan menanam tanaman yang sesuai dengan iklim yang ada si daerah tropis seperti padi dan jagung. Sedangkan orang yang tinggal di daerah subtropics kebanyakan dari mereka mengkonsumsi daging dan roti sebagai makanan utama.<br />Sumber:<br />http://id.wikipedia.org/wiki/Iklim<br />http://www.nanampek.nagari.or.id/a36.html<br />http://www.facebook.com/topic.php?uid=367572605117&topic=13717Suparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-49406315217327041772010-09-02T21:46:00.000-07:002010-09-02T21:50:18.755-07:00GEOGRAFI TRANSPORTA. Pengertian Geografi Transportasi<br /> Sebelum mendefinisikan geografi transportasi, ada baiknya mengetahui pengertian dari geografi dan transportasi. <br /> Geografi merupakan studi yang mempelajari fenomena alam dan manusia dan keterkaitan keduanya di permukaan bumi dengan menggunakan pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah.Sedangkan transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari.<br /> Dari dua pengertian antara geografi dan transportasi dapat dipadukan menjadi pengertian geografi transportasi yaitu diskripsi yang menyeluruh antara aspek manusia dan aspek alat baik dari tenaga maupun dari lingkungan sekitar seperti alat transportasi memakai tenaga hewan.<br /><br />B. Kajian Geografi Transportasi<br />Fokus kajiannya adalah interelasi, interaksi dan integrasi antara aspek alam dan manusia dalam suatu ruang tertentu. Dan mempunyai tujuan mempermudah komunikasi.<br /><br />C. Peranan Transportasi<br />1. Peranan Transportasi dalam Peradaban Manusia<br />Perpindahan penduduk dan barang sudah seumur dengan sejarah manusia itu sendiri. Manusia pada mulanya berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam mencari makanan sambil membawa milik mereka yang jumlahnya belum begitu banyak. Perpindahan yang terbatas itu merupakan suatu awal dari cara manusia untuk memnuhi kebutuhan hidupnya.<br />2. Peranan Transportasi dalam Ekonomi<br />Ekonomi berhubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa yang memiliki nilai bagi manusia. Penduduk harus mempergunakan sumber daya alam di bumi ini untuk memnuhi kebutuhan hidup, menyediakan makanan, pakaian dan tempat tinggal. Tetapi, sumber daya alam di muka bumi ini tidak merata sehingga tidak ada satu daerah pun yang dapat memnuhi kebutuhannya sendiri. Oleh sebab itu, transportasi sangat di butuhkan untuk memindahkan seseorang ataupun benda dari satu tempat ke tempat lainnya.<br />3. Peranan Transportasi dalam Terbentuknya Pemukiman<br />Manusia pada mulanya hidup secara berpindah-pindah (nomaden) untuk mencari makanan. Merka membawa serta kepunyaan mereka yang terbatas dengan bantuan alat transportasi yang masih sangat sederhana.<br />Dengan adanya transportasi maka akan timbul pemukiman yang berada pada jalur atau tempat-tempat tertentu seperti pinggir sungai atau laut (sebab pada masa dahulu transportasi air paling mudah).<br />Pemukiman pada awalnya berukuran relative kecil, karena daerahnya cukup terbatas untuk mendapatkan bahan kebutuhan hidup sebagai pendukung pemukiman itu.Dengan bertambahnya penduduk, makin meningkatnya pelayanan transportasi maka pemukiman pun bertambah ramai.<br /><br /><br />4. Peranan Transportasi dalam Politik<br />Dunia terbagi atas berbagai satuan politis baik brupa Negara, daerah (otonom), maupun regional. Untuk dapat mengawasi atau mengamankan daerah-daerah yang jauh dari pusat pemerintahan, peranan transportasi sangat penting. Lancar/tidak lancarnya roda pemerintahan sangat tergantung pada transportasi. Kunjungan pejabat pemerintahan ke suatu daerah dapat terlaksana dengan baik kalau tersedia transportasi yang memadai.<br />Fungsi utama dari transportasi dalam politik adalah penyediaan komunikasi berupa penyampaian pesan atau informasi dari satu tempat ke tempat lain. Pada zaman dahulu penyediaan transportasi adalah untuk gerakan militer.<br />Fungsi transportasi yang lain adalah penyediaan prasarana dan sarana untuk perjalanan penduduk dan mengangkut barang-barang.<br />5. Peranan Transportasi terhadap Lingkungan<br />Salah satu akibat sampingan dari transportasi yagn sangat tidak kita inginkan adalah polusi lingkungan alamiah. Bentuk yang paling berbahaya dan sukar untuk ditangani adalah pengotoran udara oleh berbagai partikel dan gas. Semua bentuk transportasi mengakibatkan polusi, kendaraan yang mengguanakan mesin dengan pembakaran merupakan penyebab polusi yang paling besar, terutama di daerah-daerah yang [adat mengakibatkan gangguan kesehatan. <br />Bentuk polusi lain yang cukup mengganggu adalah kebisingan. Masalah ini sering muncul di sekitar jalan dimana kendaraan beroperasi dengan kecepatan tinggi. Kebisingan yang datangnya dari sumber-sumber ini dapat mengganggu lingkungan yang butuh ketenangan seperti kediaman, sekolah dan rumah sakit.<br /><br />6. Peranan Transportasi dalam Tata Ruang Kota dan Wilayah<br />Selain peranan transportasi yang telah disebutkan di atas, transportasi juga memiliki peranan dalam tata ruang kota dan wilayah. Karena perencanaan transportasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perencanaan kota dan wilayah. Rencana kota tanpa mempertimbangkan keadaan dan pola transportasi yang akan terjadi sebagai akibat dari rencana itu sendiri, akan menghasilkan kesemrawutan lalu lintas di kemudian hari. Akibat lebih lanjut adalah meningkatnya jumlah kecelakaan, pelanggaran, dan menurunnya sopan-santun berlalu-lintas, serta meningkatnya pencemaran udara.<br /><br />Sumber:<br />Mbina Pinem, 2007. Geografi Transport.FAKULTAS ILMU SOSIAL.UNIMED.<br />http://tugasakhiramik.blogspot.com/2009/10/pengertian-transportasi.htmlSuparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-24275862662632575792010-05-04T05:40:00.000-07:002010-05-04T06:02:20.611-07:00GLOBE<span style="font-weight:bold;">A. Pengertian globe</span><br />Globe adalah bola dunia berukuran kecil dalam bentuk tiga dimensi dengan kemiringan 66 1/2 derajat pada garis ekliptika (bidang edar bumi)dan dengan kemiringan 23 1/2 dari matahari, pemasangan globe seperti ini menunjukan pula posisi kedudukan bumi yang sebenarnya. Globe juga bisa disebut sebagai model tiruan bumi yang memberikan gambaran bentuk bumi sehingga mendekati bentuk sebenarnya. Kata "globe" berasal dari kata "globus" (bahasa Latin) yang berarti bola yang bulat. Sama halnya dengan peta, pada globe juga dicantumkan jari-jari garis lintang maupun garis bujur. Equator membagi bola bumi menjadi dua bagian utara dan selatan yang sama besar.<br />Globe adalah skala model tiga-dimensi bumi (terrestrial globe) atau benda angkasa lain bulat seperti planet, bintang, atau bulan. Ini juga merujuk kepada representasi bola dari lingkup surgawi, jelas menunjukkan posisi bintang-bintang dan gugusan bintang di langit (langit dunia).Kata "dunia" berasal dari Globus kata Latin, yang berarti massa bulat atau bola.Globe adalah skala model tiga-dimensi bumi (terrestrial globe) atau benda angkasa lain bulat seperti planet, bintang, atau bulan. Ini juga merujuk kepada representasi bola dari lingkup surgawi, jelas menunjukkan posisi bintang-bintang dan gugusan bintang di langit (langit dunia). Kata "dunia" berasal dari Globus kata Latin, yang berarti massa bulat atau bola. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2qKwgpGLL_TXHPRK-UUf2jvHZqSX5lT5RIVSElM5PCyCxEpy21lX4tP5JNDT6H07lDY5FIb2WC2kKCIRl3OBiI1kStZ0P_nhzmHEIK0s19FJg3A3f_tT169YznQapo9S0k-bwWmmTUsk/s1600/0006561.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 213px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2qKwgpGLL_TXHPRK-UUf2jvHZqSX5lT5RIVSElM5PCyCxEpy21lX4tP5JNDT6H07lDY5FIb2WC2kKCIRl3OBiI1kStZ0P_nhzmHEIK0s19FJg3A3f_tT169YznQapo9S0k-bwWmmTUsk/s320/0006561.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5467396885860337298" /></a><br /><br /><span style="font-weight:bold;">B. Garis Lintang dan Garis Bujur globe</span><br />Globe Sebuah globe yang ditempatkan pada tempatnya seperti pada gambar tersebut dapat diputar-putar. Hal itu melambangkan bahwa bumi berputar pada porosnya (rotasi). Gerakan rotasi bumi dan Kutub Utara-Selatan merupakan grid geografi. Grid geografi ini terdiri atas sejumlah garis utara-selatan dan timur-barat. Grid yang menghubungkan kutub-kutub bumi disebut meridian atau bujur. Garis bujur besarnya antara 0° - 360°. Bujur 0° dimulai di Greenwich, sebuah kota di timur Kota London, Inggris. Garis bujur yang berada di sebelah barat Greenwich disebut garis bujur barat (BB), besarnya 0°--180°. Garis yang berada di sebelah timur Greenwich disebut garis bujur timur (BT), besarnya 0° - 180°. Garis bujur digunakan untuk menentukan waktu dan tanggal. Garis bujur 0° ditetapkan sebagai titik awal perhitungan waktu internasional yang dikenal sebagai waktu Greenwich Mean Time (GMT). Pertemuan antara garis 180° BB dan 180° BT ditetapkan sebagai garis batas tanggal internasional. Grid yang menghubungkan arah timur-barat sejajar Equator disebut pararel atau lintang. Garis lintang yang berada di utara Equator disebut garis lintang utara (LU). Garis lintang yang berada di sebelah selatan Equator disebut garis lintang selatan (LS). Garis lintang besarnya antara 0° - 90°.<br />1. Dari garis lintang dan garis bujur dapat kamu tentukan letak suatu daerah berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur.<br />Contoh: Indonesia berada pada 6° LU–11° LS dan 95° BT–141° BT.<br />2. Garis bujur membantu membandingkan perbedaan daerah waktu di Bumi.<br />Garis bujur berguna untuk menentukan waktu di permukaan Bumi. Setiap 15° garis bujur mempunyai selisih waktu 1 jam atau 60 menit. #: Untuk menentukan waktu berpedoman pada waktu Greenwich, GMT atau Greenwich Mean Time.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">C. Globe sebagai Miniatur Bumi</span><br />Globe merupakan miniatur Bumi sehingga dengan globe dapat ditunjukkan bentuk Bumi yang sebenarnya. <br />Globe memiliki banyak manfaat dan dapat digunakan sebagai alat untuk memperagakan kejadian-kejadian di Bumi seperti,<br />1. Rotasi Bumi<br />2. Revolusi Bumi<br />3. Gerhana bulan dan Gerhana Matahari<br />Berdasarkan penelitian para ahli ternyata bumi tidaklah bulat sempurna, tetapi pepat pada kedua kutubnya, akibat rotasi bumi.<br />Menurut Havyford, (1909):<br />Jari-jari bumi di ekuator = 6378 km.<br />Jari-jari bumi di kutub = 6357 km<br />Keliling ekuator (lintang 0°) = 24.900 mil.<br />Keliling meredian = 24.860 mil<br />Kedudukan globe adalah condong atau miring terhadap bidang datar. Kemiringan bumi tersebut meniru keadaan aslinya yaitu miring terhadap bidang lintasannya ketika beredar mengelilingi matahari. Kemiringan tersebut diukur dari kemiringan sumbu bumi yang membentuk sudut sebesar 66½° terhadap bidang datar (bidang horisontal).<br /><br /><span style="font-weight:bold;">D. Kedudukan globe</span><br />Globe tidak dipasang secara vertikal atau tegak lurus, tetapi sumbu bumi dipasang dengan kemiringan 66" 30' terhadap bidang horizontal. Hal ini dimaksudkan agar posisi globe sama dengan posisi bumi sesungguhnya.<br />Kedudukan globe (Sumber : BSE)<br />Bujur utama adalah meredian Greenwich terdapat dekat London di Inggris. Meredian Greenwich disebut juga meredlan 0°. Greenwich ke arah barat diaebut Bujur Barat (BB) dan Greenwich kearah timur disebuf BujurTimur (BT). Besarnya bujur adalah 0° -160° baik kearah barat maupun ke arah timur.<br />Garis lintang utama adalah Equator atau Khatulistiwa yang merupakan pangkal. Equator ke arah ulara disebut Lintang Utara (LU), sedangkan equator ke selatan disebut garis Lintang Selalan (LS) Garis lintang dimulai darl 0° di equator/khaltulistiwa – 90° di kutub.<br />Globe tidak dipasang secara vertikal atau tegak lurus, tetapi sumbu bumi dipasang dengan kemiringan 66" 30' terhadap bidang horizontal. Hal ini dimaksudkan agar posisi globe sama dengan posisi bumi sesungguhnya.<br />Bujur utama adalah meredian Greenwich terdapat dekat London di Inggris. Meredian Greenwich disebut juga meredian 0°. Greenwich ke arah barat diaebut Bujur Barat (BB) dan Greenwich kearah timur disebuf BujurTimur (BT). Besarnya bujur adalah 0° -160° baik kearah barat maupun ke arah timur.<br />Garis lintang utama adalah Equator atau Khatulistiwa yang merupakan pangkal. Equator ke arah ulara disebut Lintang Utara (LU), sedangkan equator ke selatan disebut garis Lintang Selalan (LS) Garis lintang dimulai darl 0° di equator/khaltulistiwa – 90° di kutub.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">E. Kegunaan Globe</span><br />Globe dapat digunakan untuk :<br />a. menentukan/merencanakan perjalanan jauh melalui udara dan laut,<br />b. mengikuti kejadian yang berkaitan dengan gempa bumi dan arus samudera dengan lebih mudah<br />c. melihat hubungan lautan-lautan, kontinen-kontinen, daerah-daerah Kutub<br />d. memahami konsep yang mendasar tentang perbedaan waktu, iklim, musim, dan pembagian zona waktu.<br />e. memperagakan arah rotasi bumi yaitu dari barat ke timur<br />f. memperagakan terjadinya siang dan malam<br />g. menunjukkan bentuk muka bumi yang sebenarnya dan memperlihatkan permukaan secara utuh.<br />h. menunjukkan sistem koordinat bola bumi.<br />Mencari informasi pada globe<br />Berdasarkan garis bujur dan garis lintangnya globe dapat memberikan informasi di antaranya:<br />1. Lokasi suatu tempat<br />2. perbedaan waktu yang berbeda bujurnya<br />3. perbedaan iklim bagi daerah yang berbeda lintangnya.Suparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-70606385092152133522010-04-30T05:45:00.000-07:002010-04-30T05:59:25.137-07:00BENTUKLAHAN ASAL PROSES EOLINBentuklahan asal proses eolin dapat terbentuk dengan baik jika memiliki persyaratan sebagai berikut :<br />1. Tersedia material berukuran pasir halus hingga pasir kasar dengan jumlah yang banyak<br />2. Adanya periode kering yang panjang dan tegas<br />3. Adanya angin yang mampu mengangkut dan mengendapkan bahan pasir tersebut<br />4. Gerakan angin tidak banyak terhalang oleh vegetasi maupun objek yang lain.<br />Endapan oleh angin terbentuk oleh adanya pengikisan,pengangkutan dan pengendapan bahan-bahan tidak kompak oleh angin. Endapan karena angin yang paling utama adalah gumuk pasir(sandunes),dan endapan debu(loose). Kegiatan angin mempunyai dua aspek utama,yaitu bersifat erosif dan deposisi. Bentuklahan yang berkembang terdahulu mungkin akan berkembang dengan baik apabila di padang pasir terdapat batuan. Pada hakekatnya bentuklahan asal proses eolin dapat dibagi menjadi 3, yaitu :<br />1. Erosional, contohnya : lubang angin dan lubang ombak<br />2. Deposisional, contohnya : gumuk pasir (sandunes)<br />3. Residual , contohnya : lag deposit, deflation hollow , dan pans <br />Contoh bentuk lahan asal proses eolin : <br />1. Gumuk Pasir atau Sandunes <br />Gumuk pasir adalah gundukan bukit atau igir dari pasir yang terhembus angin. Gumuk pasir dapat dijumpai pada daerah yang memiliki pasir sebagai material utama, kecepatan angin tinggi untuk mengikis dan mengangkut butir-butir berukuran pasir, dan permukaan tanah untuk tempat pengendapan pasir, biasanya terbentuk di daerah arid (kering).<br /> <br />Bentuk gumuk pasir bermacam-macam tergantung pada faktor-faktor jumlah dan ukuran butir pasir, kekuatan dan arah angin, dan keadaan vegetasi. Bentuk gumuk pasir pokok yang perlu dikenal adalah bentuk sabit (barchans),melintang (transverse), memanjang (longitudinal dune), parabola (parabolik), bintang (star dune).<br />Morfologi<br /><br /> <br />Secara garis besar, ada dua tipe gumuk pasir, yaitu free dunes (terbentuk tanpa adanya suatu penghalang) dan impedeed Dunes (yang terbentuk karena adanya suatu penghalang).Beberapa tipe gumuk pasir:<br /><br />a. Gumuk Pasir sabit (barchan) <br /> <br /> Gumuk pasir ini bentuknya menyerupai bulan sabit dan terbentuk pada daerah yang tidak memiliki barrier.(penghalang) Besarnya kemiringan lereng daerah yang menghadap angin lebih landai dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin, sehingga apabila dibuat penampang melintang tidak simetri. Ketinggian gumuk pasir barchan umumnya antara 5 – 15 meter. Gumuk pasir ini merupakan perkembangan, karena proses eolin tersebut terhalangi oleh adanya beberapa tumbuhan, sehingga terbentuk gumuk pasir seperti ini dan daerah yang menghadap angin lebih landai dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin.<br /><br />b . Gumuk Pasir Melintang (transverse dune)<br /> <br /> Gumuk pasir ini terbentuk di daerah yang tidak berpenghalang dan banyak cadangan pasirnya. Bentuk gumuk pasir melintang menyerupai ombak dan tegak lurus terhadap arah angin. Awalnya, gumuk pasir ini mungkin hanya beberapa saja, kemudian karena proses eolin yang terus menerus maka terbentuklah bagian yang lain dan menjadi sebuah koloni. Gumuk pasir ini akan berkembang menjadi bulan sabit apabila pasokan pasirnya berkurang.<br /> <br />c. Gumuk Pasir Parabolik<br /><br /> Gumuk pasir ini hampir sama dengan gumuk pasir barchan akan tetapi yang membedakan adalah arah angin. Gumuk pasir parabolik arahnya berhadapan dengan datangnya angin. Awalnya, mungkin gumuk pasir ini berbentuk sebuah bukit dan melintang, tetapi karena pasokan pasirnya berkurang maka gumuk pasir ini terus tergerus oleh angin sehingga membentuk sabit dengan bagian yang menghadap ke arah angin curam.<br /><br />d. Gumuk Pasir Memanjang (longitudinal dune)<br /> <br /> Gumuk pasir memanjang adalah gumuk pasir yang berbentuk lurus dan sejajar satu sama lain. Arah dari gumuk pasir tersebut searah dengan gerakan angin. Gumuk pasir ini berkembang karena berubahnya arah angin dan terdapatnya celah diantara bentukan gumuk pasir awal, sehingga celah yang ada terus menerus mengalami erosi sehingga menjadi lebih lebar dan memanjang.<br /><br />e. Gumuk Pasir Bintang (star dune)<br /> <br />Gumuk pasir bintang adalah gumuk pasir yang dibentuk sebagai hasil kerja angin dengan berbagai arah yang bertumbukan. Bentukan awalnya merupakan sebuah bukit dan disekelilingnya berbentuk dataran, sehingga proses eolin pertama kali akan terfokuskan pada bukit ini dengan tenaga angin yang datang dari berbagai sudut sehingga akan terbentuk bentuklahan baru seperti bintang. Bentuk seperti ini akan hilang setelah terbentuknya bentukan baru disekitarnya.<br /><br />2. Loess<br />Loess adalah bentuklahan asal proses eoline yang terbentuk dari bahan endapan angin yang berukuran debu oleh erosi angin yang berasal dari daerah gurun dan pada umumnya tidak berlapis. Bentuk lahan ini kemungkinan juga mengandung pasir halus dan liat. Bahan seperti loess ini menutupi 1/10 daratan di muka bumi. Loess umumnya berwarna kuning dengan sekurang kurangnya 60%-70% partikel berukuran debu dan bertekstur geluh berdebu atau geluh liat berdebu. Loess cenderung pecah-pecah pada sepanjang bidang vertical apabila terkuak oleh erosi air atau aktivitas manusia. Akibatnya banyak bidang vertical yang stabil yang mencapai ketinggian 6 m terdapat pada daerah loess di sepanjang sisi lembah dan galian untuk jalan.Suparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-18967487767883963292010-04-20T02:53:00.000-07:002010-04-20T03:00:11.370-07:00PERMASALAHAN PENDUDUKA.DEFINISI PENDUDUK <br />Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:<br />1. Orang yang tinggal di daerah tersebut<br />2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.<br />Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.<br /><br />B.PERMASALAHAN PENDUDUK <br /> Permasalahan penduduk di Indonesia:<br />Masalah akibat angka kelahiran <br /> Jika fertilitas semakin meningkat maka akan menjadi beban pemerintah dalam hal penyediaan aspek fisik misalnya fasilitas kesehatan.Selain itu pertumbuhan penduduk akan semakin meningkat tinggi akibatnya bagi suatu negara berkembang akan menunjukkan korelasi negatif dengan tingkat kesejahteraan penduduknya.<br />• Masalah akibat angka kematian<br /> Semakin bertambah angka haerapan hidup berarti perlu adanya peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas penampungan dan penyediaan gizi yang memadai bagi anak balita.Sebaliknya apabila tingkat mortalitas tinggi akan berdampak terhadap reputasi indonesia di mata dunia.<br />• Masalah Jumlah Penduduk<br /> Masalah yang timbul akibat jumlah penduduk adalah aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga karena banyaknya beban tanggungan sehingga sulit untuk memenuhi gizi yang dibutuhkan.<br />• Masalah mobilitas Penduduk<br /> Pertumbuhan penduduk perkotaan selalu menunjukkan peningkatan yang terus menerus hal ini disebabkan pesatnya perkembangan ekonomi dengan perkembngan industri pertumbuhan sarana dan prasarana jalan perkotaan.<br />Selain itu, semakin banyak terjadi urbanisasi karena orang-orang desa yang dulunya kecukupan pangan namun tidak menikmati pembangunan mulai berbondong-bondong pindah ke kota. Generasi muda tidak ada yang mau menjadi petani.<br /><br />• Masalah Kepadatan Penduduk<br /> Ketidakseimbangan kepadatan penduduk ini mengakibatakan ketidakmerataan pemangunan bai fisik maupun nonfisik yang selanjutnya mengakibatkan keinginan pindah semakin tinggi.<br /><br />C. DAMPAK PERMASALAHAN PENDUDUK TERHADAP ASPEK PEMBANGUNAN DAN LINGKUNGAN<br /><br />1.Permasalahan Penduduk Terhadap Pembangunan<br /> Permasalahan kualitas penduduk dan dampaknya terhadap pembangunan. Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan dampaknya terhadap pembangunan adalah sebagai berikut:<br /># Masalah tingkat pendidikan<br />Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:<br />1. Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.<br />2. Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.<br />3. Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.<br />Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah:<br />1. Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.<br />2. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah mengambil beberapa kebijakan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan masyarakat.<br />Usaha-usaha tersebut di antaranya:<br />• Pencanangan wajib belajar 9 tahun.<br />• Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.<br />• Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain).<br />• Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.<br />• Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.<br />• Mencanangkan gerakan orang tua asuh.<br />• Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.<br /># Masalah kesehatan<br />Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan.<br />Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan:<br />1. Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.<br />2. Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.<br />3. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.<br />4. Gizi yang rendah.<br />5. Penyakit menular.<br />6. Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).<br />Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia. Selain itu, jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal.<br />Untuk menanggulangi masalah kesehatan ini, pemerintah mengambil beberapa tindakan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan. Upaya-upaya tersebut di antarnya:<br />1. Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.<br />2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.<br />3. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.<br />4. Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain.<br />5. Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan.<br />6. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.<br /># Masalah tingkat penghasilan/pendapatan<br />Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara.<br />Negara-negara berkembang umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh:<br />1. Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan lain-lain.<br />2. Jumlah penduduk banyak.<br />3. Besarnya angka ketergantungan.<br />Berdasarkan pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3, yaitu:<br />1. Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ 1.000.<br />2. Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ 300 – 1.00.<br />3. Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300.<br />Adapun dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap pembangunan adalah:<br />1. Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang baik.<br />2. Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas.<br />Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat (kesejahteraan masyarakat), sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan pemerintah melakukan upaya dalam bentuk:<br />1. Menekan laju pertumbuhan penduduk.<br />2. Merangsang kemauan berwiraswasta.<br />3. Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi.<br />4. Memperluas kesempatan kerja.<br />5. Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa.<br /><br />2.Permasalahn Penduduk Terhadap Lingkungan<br /> Populasi manusia adalah ancaman terbesar dari masalah lingkungan hidup di Indonesia dan bahkan dunia. Setiap orang memerlukan energi, lahan dan sumber daya yang besar untuk bertahan hidup. Kalau populasi bisa bertahan pada taraf yang ideal, maka keseimbangan antara lingkungan dan regenerasi populasi dapat tercapai. Tetapi kenyataannya adalah populasi bertumbuh lebih cepat dari kemampuan bumi dan lingkungan kita untuk memperbaiki sumber daya yang ada sehingga pada akhirnya kemampuan bumi akan terlampaui dan berimbas pada kualitas hidup manusia yang rendah.<br />Lonjakan penduduk yang sangat tinggi atau baby booming di Indonesia akan berdampak sangat luas, termasuk juga dampak bagi ekologi atau lingkungan hidup. Hal itu dapat mengganggu keseimbangan, bahkan merusak ekosistem yang ada. Menurut Poo Tjian Sie, coordinator Komunitas Tionghoa Peduli Lingkungan Hidup, lingkungan hidup adalah kesatuan ekosistem atau system kehidupan yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, (tatanan alam),dan makhluk hidup, termasuk manusia dengan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.<br />Pertumbuhan penduduk akan berakibat pada banyak aspek kehidupan, pendidikan, ketenaga-kerjaan, dan lingkungan hidup. Semakin banyak penghuni planet bumi, semakin banyak pula bahan makanan, air, energi, dan papan, yang dibutuhkan oleh manusia. Ini berarti banyak pula tanah yang harus diolah, pemakaian pupuk peptisida, makin merosotnya kualitas air, harus membangun proyek-proyek pembangkit tenaga listrik, dan pemompaan sumur-sumur minyak.<br />Akibatnya semakin merosotnya erosi tanah, polusi air, udara, dan tanah. Dengan demikian jelas bahwa yang terjadi adalah kapasitas produksi bahan makan merosot, masalah-masalah kesehatan semakin kompleks akibat dari polusi dan sanitasi yang buruk, berkurangnya habitat sehingga menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dan menurunnya kualitas hidup manusia. Pemukiman yang paling umum adalah di pedesaan, namun karena di pedesaan mendapatkan pekerjaan sulit, lahan warisan makin lama makin terbagi, dan lahan makin tidak subur. Sementara di kota tersedia kesempatan kerja yang lebih besar, tersedia pelayanan pendidikan dan pelayanan umum yang lebih baik, semua ini mendorong banyak orang untuk pindah ke kota.Suparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8975488028554242345.post-54945329492491845152010-04-17T06:31:00.000-07:002010-04-17T07:00:19.202-07:00DEFINISI GEOGRAFI<span style="font-weight:bold;">Definisi </span>geografi ini bertujuan untuk memberikan batasan terhadap ilmu geografi karena batasan suatu ilmu pengetahuan biasa di sebut dengan definisi atau pengertian. Banyak orang yang masih awam mempunyai persepsi yang tidak tepat mengenai isi atau materi yang dipelajari dalam bidang studi geografi.<br />Berikut ini akan dipaparkan beberapa definisi geografi menurut beberapa para ahli sebagai berikut:<br />Menurut R.Harstorne dalam bukunya Perspective on the Nature of Geography (London: Murray,1959)<br />"Geografi berkepentinagn untuk memberikan deskripsi yang teliti, beraturan dan rasional tentang sifat variabel dari permukaan bumi.<br />Menurut E.A.Ackerman dalam Annals of the Association of Amercan Geograph, Vol.53 1953 <br />"Tujuannya tidak lain adalah suatu pengertian tentang sistem yang berinteraksi cepat yang mencakup semua budaya manusia dan lingkungan alamiahnya di permukaan bumi.<br />Menurut M.Yeates dalam Introduction to Quantitative Analisis in Economi Geography, Englewood Cliffd, N.J. Prentice hall. 1968 "Geografi suatu ilmu yang memperhatikan perkembangan rasional dan lokasi dari berbagai sifat (yang beranekaragam) di permukaan bumi.<br />MEnurut hasil Seminar para pakar Geografi Indonesia di Semarang, 1988 <br />"Georafi adalah ilmu pengetahuan mengenai perbedaan dan persamaan gejala alam dan kehidupan di muka bumi serta interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan.<br /><br />Persepsi yang tidak tepat dari orang awam yang telah dikatakan di atas adalah persepsi tentang pelajaran geografi yang secara garis besar ada tiga yaitu,<br />Pertama,<span style="font-style:italic;">Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang memppelajari nama-nama sungai, pegunungan, pulau, kota dan negara-negara termasuk luas beserta jumlah penduduk.</span><br />Kedua,<span style="font-style:italic;">Geografi adlah identik dengan peta, sehingga ada persepsi bahwa mempelajari geografi berarti belajar membuat peta</span><br />Ketiga,<span style="font-style:italic;">Geografi tugasnya adalah mencatat hal-hal unik dari berbagai tempat di muka bumi.</span><br /><br />Suparniahttp://www.blogger.com/profile/01938940286666335887noreply@blogger.com0